Materi Bahasa Inggris untuk SMP Kelas 9 Kurikulum Merdeka

materi bahasa inggris smp kelas 9

Materi Bahasa Inggris untuk siswa SMP kelas 9 mencakup beragam topik menarik, Sobat Cakap. Nggak hanya belajar kosakata baru, kamu juga akan belajar bagaimana menyusun kalimat sederhana dan mengungkapkan pendapat tentang berbagai hal. 

Kali ini Cakap merangkumkan materi Bahasa Inggris SMP kelas IX Kurikulum Merdeka biar Sobat Cakap lebih mudah untuk mempelajarinya. Materi ini mencakup pembelajaran semester 1 dan semester 2, langsung gulir untuk baca selengkapnya, ya! 

Table of Contents

Chapter 1 – Exploring Fauna of Indonesia

1. Noun Groups (Kelompok Kata Benda)

Kata benda seringkali ditulis berkelompok dengan kata sifat yang menerangkannya. Kata sifat tersebut memberikan deskripsi lebih pada kata benda utamanya. Dalam penulisannya, kata sifat ditulis lebih dulu sebelum kata benda. 

Contoh:

  • A black gorilla is feeding on bamboo shoots.
    (Seekor gorila hitam sedang memakan rebung.)
  • Komodo dragons are the largest living lizards on Earth.
    (Komodo adalah kadal terbesar yang masih hidup di Bumi.)
  • That big, tall, grayish black mammal is called an elephant.
    (Mamalia besar, tinggi, dan berwarna hitam keabu-abuan itu disebut gajah.)

Pada contoh tersebut, semakin panjang kalimatnya, maka semakin banyak juga informasi yang disampaikan. Penggunaan kelompok kata benda membantu kita menyampaikan lebih banyak informasi secara cepat. 

2. Has/Have (Bentuk Tunggal dan Jamak dari “Memiliki”)

Dalam mendefinisikan suatu hal, kita dapat menggunakan has” atau “have yang artinya adalah “memiliki”. Perbedaan dalam penggunaannya terletak pada subjek kalimat sebagaimana berikut:

SubjectHas/Have
IHave
You
We
They
HeHas
She
It

Contoh:

  • A gorilla has black fur.
    (Seekor gorila memiliki bulu berwarna hitam.)
  • An orangutan has black eyes.
    (Seekor orangutan memiliki mata berwarna hitam.)
  • Orangutans and gorillas have long arms.
    (Orangutan dan gorila memiliki lengan yang panjang.)

3. Possessive Adjectives (Kata Sifat Posesif)

Cara lain untuk mendefinisikan suatu hal adalah menggunakan kata sifat posesif. Misalnya:

  • Gorilla’s fur is black
    (Bulu gorila berwarna hitam.)
  • Orangutans and gorillas’ legs are long.
    (Kaki orangutan dan gorila panjang.)

Subjek tunggal pada contoh pertama ditambahkan tanda petik tunggal dan s (‘s) setelah subjek. Subjek jamak pada contoh kedua diakhiri dengan huruf “s” sehingga bentuk posesifnya dibentuk dengan menambahkan tanda petik tunggal setelah huruf “s”. Tidak ada tambahan “s” yang diperlukan pada subjek jamak.

Kata sifat posesif juga memiliki bentuk lain seperti berikut:

  • Its fur is black.
    (Bulunya berwarna hitam.)
  • Their legs are long.
    (Kaki mereka panjang.)

Bentuk kata sifat posesif tersebut untuk subjek lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

SubjectPossessive Adjective
IMy
YouYour
WeOur
TheyTheir
HeHis
SheHer
ItIts

4. Using Passive Voices (Kalimat Pasif)

Ketika kita menyampaikan fakta atau peristiwa, terkadang kita butuh menekankan tindakan daripada subjek pelaku tindakan tersebut. Untuk itu, kita menggunakan kalimat pasif untuk menunjukkan ketertarikan pada orang atau objek yang mengalami suatu tindakan. Penggunaan kalimat pasif dalam bahasa Inggris digunakan dengan bentuk verb 3 atau past participle. 

Lihatlah contoh berikut: 

  • Galang brings binoculars to the forest. [Active]
    (Galang membawa teropong ke hutan.) [Aktif]
  • Binoculars are brought by Galang to the forest. [Passive]
    (Teropong dibawa Galang ke hutan.) [Pasif]
  • Monita sees a helmeted hornbill. [Active]
    (Monita melihat burung rangkong gading.) [Aktif]
  • A helmeted hornbill is seen by Monita. [Passive]
    (Seekor burung rangkong gading dilihat oleh Monita.) [Pasif]

Chapter 2 – Taking Trips

1. Verbs: Past-Tense Form–Negative, Interrogative, Short Answers (Kata kerja: Bentuk Lampau-Negatif, Interogatif, Jawaban Singkat)

Terkadang kita perlu bertanya tentang pengalaman orang lain di masa lalu. Dalam hal ini, kita dapat membuat pertanyaan menggunakan bentuk lampau. Sebagai contoh, kita bisa bertanya: 

  • Question: Did you go to the national park?
    Pertanyaan: (Apakah kamu pernah pergi ke taman nasional?)
    Answer: Yes, I did.
    Jawaban: (Ya, aku pernah.)
  • Question: When did you go to the national park?
    Pertanyaan: (Kapan kamu pergi ke taman nasional?)
    Answer: I went there a week ago.
    Jawaban: (Aku pergi ke sana seminggu yang lalu.)
  • Question: How did you go there?
    Pertanyaan: (Bagaimana kamu pergi ke sana?)
    Answer: I went there by bus.
    Jawaban: (Aku pergi ke sana naik bus.)

Untuk menjawab pertanyaan yang dapat dijawab dengan “Ya” atau “Tidak”, kita dapat menggunakan kalimat positif atau negatif seperti contoh berikut: 

Kalimat positif:

  • Yes, I went to the national park.
    (Ya, saya pergi ke taman nasional.)
  • I went to the national park
    (Saya pergi ke taman nasional.)
  • I went there by bus.
    (Saya pergi ke sana dengan bus.)

     

Kalimat negatif:

  • No, I didn’t go to the national park.
    (Tidak, saya tidak pergi ke taman nasional.)
  • I didn’t go to the national park a week ago.
    (Saya tidak pergi ke taman nasional seminggu yang lalu.)
  • I didn’t go there by bus.
    (Saya tidak pergi ke sana dengan bus.)

Kata “didn’t” adalah bentuk pendek atau kontraksi dari “did not”. “Did not” digunakan dengan semua subjek dalam bentuk lampau negatif. 

2. Clauses: Order of the Events/Activities (Konjungsi Temporal: Urutan Peristiwa/Kegiatan)

Ketika kita bercerita, kita mungkin akan butuh menghubungkan dua ide atau peristiwa dalam satu kalimat. Untuk melakukan hal ini, kita membutuhkan kata penghubung. Adapun kata penghubung yang dapat digunakan adalah:

  • Once (Sekalinya) 
  • As soon as (Segera setelah) 
  • Before (Sebelum) 
  • After (Sesudah)

     

Lihatlah bagaimana kata “once” menghubungkan dua peristiwa pada kalimat “Once we got there, we were taken straight to the hotel.” 

Once

We got there

(Kami sampai di sana)

We were taken straight to the hotel

(Kami diantar langsung ke hotel

Connector

(Penghubung)

Event 1

(Peristiwa 1)

Event 2

(Peristiwa 2)

Kata “once” adalah kata penghubung. Kata penghubung adalah kata/frasa yang digunakan untuk menghubungkan dua ide atau peristiwa. Dalam hal ini, kita menggunakan konjungsi temporal untuk menghubungkan dua peristiwa.

3. Past Continuous and Past Simple (Kata Lampau Berkelanjutan dan Kata Lampau Sederhana)

Ketika kita membicarakan dua peristiwa yang terjadi pada waktu yang sama di masa lalu, kita menggabungkan dua bentuk waktu. Ketika ada suatu tindakan yang menyela tindakan lain yang sedang berlangsung, maka kita perlu menggunakan bentuk kata past continuous  dan past simple

Contoh:

While I was swimming a little further down, I saw green sea turtles.

(Ketika saya berenang sedikit lebih dalam, saya melihat penyu hijau)

Tindakan pertama yaitu berenang ditulis dalam bentuk past continuous yang berarti tindakan tersebut berlangsung secara terus-menerus. Tindakan kedua yaitu melihat penyu ditulis dalam bentuk past simple yang berarti merupakan tindakan tunggal. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa tindakan kedua (melihat penyu) terjadi ketika tindakan pertama (berenang) sedang berlangsung.

4. When and While in Past Continuous and Past Simple (Penggunaan “Ketika” dalam Penulisan Kata Lampau Berkelanjutan dan Kata Lampau Sederhana)

Ketika kita menggunakan gabungan berbentuk past continuous dan past simple, kita dapat menggunakan kata while” dan “when. Perbedaan penggunaan kedua kata tersebut adalah “when” digunakan dalam bentuk kalimat simple past tense sedangkan “while” digunakan dalam bentuk kalimat past continuous tense

Contoh:

  • While I was swimming a little further down, I saw green sea turtles.
    (Ketika saya berenang sedikit lebih dalam, saya melihat penyu hijau.)
  • When I saw green sea turtles, I was swimming a little further down.
    (Ketika saya melihat penyu hijau, saya sedang berenang sedikit lebih dalam.)

     

Kata “when” dan “while” tidak hanya bisa diletakkan di awal kalimat, melainkan juga bisa diletakkan di tengah kalimat sebagai berikut:

  • I saw green sea turtles while I was swimming a little further down.
    (Saya melihat penyu hijau ketika saya berenang sedikit lebih dalam.)
  • I was swimming a little further down when I saw green sea turtles.
    (Saya sedang berenang sedikit lebih dalam ketika saya melihat penyu hijau.)

Sudah Tahu Level Bahasa Inggrismu? Ikuti Placement Test Cakap untuk Mengetahuinya!

Chapter 3 – Journeys to the Fantasy Worlds

1. Using Was and Were (Menggunakan “Was” dan “Were”)

Saat bercerita, kita akan butuh mengungkapkan beberapa situasi yang tidak melibatkan tindakan atau kata kerja. Misalnya seperti membicarakan kondisi, situasi, dan fakta di masa lalu. Hal tersebut dapat diungkapkan dengan kata was” dan “were untuk subjek tunggal subjek jamak. 

Contoh:

  • There was a strange message from the game.
    (Ada pesan yang aneh dari permainan itu.)
  • He was no longer at home.
    (Dia tidak lagi berada di rumah.)
  • There were also gauntlets on his hands.
    (Ada juga sarung tangan di tangannya.)
  • There were mangrove trees everywhere.
    (Ada pohon bakau di mana-mana.)

2. Indirect Speech for Question (Kalimat Tidak Langsung untuk Pertanyaan)

Dalam sebuah cerita, seorang karakter mungkin berbicara atau menanyakan sesuatu. Apabila hal tersebut ditulis dalam kutipan langsung dalam cerita, hal itu dinamakan sebagai direct speech atau kalimat langsung. Akan tetapi, apabila hal tersebut ditulis dalam tanpa kutipan langsung, maka kalimat tersebut disebut sebagai indirect speech atau kalimat tidak langsung.

Contoh:

  • Direct speech: “Do you know the name of this place?” asked Pipit.
    (Kalimat langsung: “Apakah kamu tahu nama tempat ini?” tanya Pipit.)
  • Indirect speech: Pipit asked if the man knew the name of the place.
    (Kalimat tidak langsung: Pipit bertanya apakah pria itu tahu nama tempat itu.)

Dalam kalimat tidak langsung, kalimat pertanyaan diubah menjadi kalimat pernyataan. Kalimat tidak langsung juga dapat digunakan sebagai kalimat untuk melaporkan suatu kejadian.

3. Structure of Narrative Text (Struktur Teks Narasi)

Suatu cerita atau teks narasi mengembangkan suatu rangkaian peristiwa dengan cara yang dapat menghibur pembacanya. Narasi juga sering digunakan untuk menyampaikan pesan secara tersirat tentang bagaimana seseorang atau karakter dalam sebuah cerita menemukan solusi untuk masalahnya. Penulisan sebuah cerita atau narasi secara umum dibagi menjadi 4 tahap.

TahapDeskripsi
OrientasiMenjelaskan latar waktu dan tempat dan memperkenalkan karakter utama ataupun narator
KomplikasiMengenalkan konflik yang menimpa karakter utama
ResolusiMenceritakan upaya-upaya karakter utama dalam menyelesaikan konflik
KodaHasil akhir dari penyelesaian konflik oleh karakter utama yang menunjukkan perubahan situasi ataupun kepribadian sang karakter.
materi bahasa inggris smp kelas 9 kurikulum terbaru
Image by Freepik

Chapter 4 – Upcycling used materials

1. Adjective order

Kata sifat digunakan untuk mendeskripsikan suatu hal. Apabila lebih dari satu kata sifat digunakan, maka ada aturan urutan yang harus ditaati dalam menyebutkan kata sifat. Urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Opini umum
  2. Opini spesifik
  3. Ukuran
  4. Bentuk
  5. Usia
  6. Warna
  7. Negara
  8. Material

Contoh:

Big plastic bottle
(Botol plastik besar)

Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak umum untuk mendeskripsikan suatu hal dengan lebih dari 3 kata sifat.

2. Expression of Asking for Price and Saying the Price (Menanyakan dan Menyatakan Harga)

Saat berbelanja, ada beberapa kalimat yang bisa digunakan untuk menanyakan dan menyatakan harga. Kalimatnya adalah sebagai berikut: 

Expressions to ask for priceExpressions to say the price

How much is the book?

(Berapa harga buku itu?)

It’s 50,000 rupiahs.

(Harganya Rp50.000)

How much are they?

(Berapa harga barang-barang itu?)

They are 100,000 rupiahs.

(Harga barang-barang itu Rp100.000)

How much does the backpack cost?

(Berapa harga tas itu?)

It costs 50,000 rupiahs.

(Tas itu harganya Rp50.000)

How much do the books cost?

(Berapa harga buku-buku itu?)

They cost 100,000 rupiahs

(Buku-buku itu harganya Rp100.000)

3. Passive Forms (Bentuk Pasif)

Kita menggunakan bentuk pasif untuk menunjukkan bahwa kita lebih tertarik pada bagian kalimat tertentu di luar pelaku tindakan. Bentuk pasif biasanya dibentuk oleh kata kerja to be + past participle. Berikut adalah contoh kalimat pasif: 

The charity shop is run by student volunteers.
(Toko amal itu dikelola para siswa sukarelawan.)

Dalam contoh kalimat tersebut, “toko amal” menjadi fokus utama dari kalimat. Bentuk aktifnya adalah “Student volunteers run the charity shop”. Pada kalimat aktif, pelaku tindakan menjadi subjek kalimat sedangkan pada kalimat aktif, objek tindakan lah yang menjadi subjek kalimat. Pemilihan subjek ini menjadi fokus utama dalam suatu kalimat. 

Bentuk pasif juga digunakan untuk menyatakan kalimat yang tidak diketahui subjek pelakunya. Contohnya:

The charity shop is not permitted to sell anything that is illegal.”

(Toko amal itu tidak diperbolehkan untuk menjual barang ilegal.)

Informasi penting dari kalimat tersebut adalah larangan untuk tokonya, bukan siapa yang melarangnya. Bila pelaku yang melarangnya tidak diketahui, maka dapat dinyatakan dengan kalimat pasif tanpa menyebut sang pelaku.

Kursus Bahasa Inggris di Cakap, Bebas Atur Jadwal Belajar

Chapter 5 – Digital Life

1. Imperative Sentence (Kalimat Perintah)

Ketika meminta tolong, memberi perintah, ataupun memberi instruksi, kita akan menyampaikannya dengan kalimat perintah. Dalam kalimat perintah, tidak ada subjek yang perlu disebutkan. Contohnya ada pada rangkaian instruksi berikut:

  1. Fold the paper into eighths.
    (Lipat kertas menjadi delapan.)
  2. Cut the vertical fold in the middle of the paper using scissors.
    (Potong lipatan vertikal di tengah kertas dengan gunting.)
  3. Unfold the paper again.
    (Buka lipatannya kembali.)

2. Imperative Sentence with Always and Never (Kalimat Perintah dengan Kata “Selalu” dan “Jangan Pernah”)

Selain kalimat perintah biasa, kita juga bisa memberikan perintah dengan kata “selalu” dan “jangan pernah”. Kata tersebut seringkali diletakkan sebelum kata kerja utamanya.

Contohnya seperti:

  • Always hide your phone numbers!
    (Harap selalu rahasiakan nomor telepon Anda!)
  • Never give out your personal information!
    (Jangan pernah berikan informasi pribadi Anda!)

3. Elements of a Procedural Text (Elemen Teks Prosedur)

Ketika ingin membicarakan proses ataupun prosedur untuk mencapai suatu tujuan, teks prosedur dibutuhkan untuk menjabarkan setiap langkahnya. Adapun elemen dari teks prosedur adalah sebagai berikut:

Procedural Text
Tujuan aktivitasMenyatakan tujuan apa yang ingin dicapai melalui teks prosedur.
Alat & BahanDaftar alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Langkah-LangkahRangkaian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk diikuti.

Dalam penjabaran langkah, penulisannya dapat dilakukan dengan penomoran atau paragraf yang diawali dengan “first, second, third, dst.” ataupun “first, then, next, dll.” Langkah yang terakhir dapat ditulis dengan kata pembuka “finally” atau “lastly.

Nah, demikianlah materi Bahasa Inggris untuk SMP kelas 9. Pada tingkat ini, Sobat Cakap akan banyak belajar tentang bahasa Inggris yang lebih lanjut untuk percakapan sehari-hari dan kemampuan menulis. 

Bagi Sobat Cakap yang ingin belajar dan mengeksplor bahasa Inggris lebih jauh lagi dari yang ada di sekolah, kamu bisa daftar kelas bahasa Inggris di Cakap, lho! Ada berbagai program yang dapat dipilih sesuai kebutuhanmu. Mulai dari kelas General English, Grammar Focus, hingga kelas persiapan tes. Yuk, coba Placement Test dulu untuk mengetahui level bahasa Inggris kamu! Karena #SiapaCakapDiaDapat.

Baca juga:

Cakap
Cakap adalah platform peningkatan keterampilan yang dirancang untuk memberikan pendidikan berkualitas untuk membantumu menguasai keterampilan dan mencapai lebih banyak dalam hidup

Tips & Trik E-Book

Lancar Bahasa Inggris Tanpa Buang Waktu Bertahun-tahun

Karyawan yang menguasai bahasa asing dapat potensi 10 – 20% gaji lebih besar.

    Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      #SiapaCakapDiaDapat