Apa Itu Marketing? Ini Definisi, Jenis, dan Jenjang Karirnya

Marketing adalah

Suka public speaking dan jago bikin campaign yang menarik? Sepertinya, menggeluti bidang marketing adalah pilihan yang bagus buat kamu. Selain banyak dibutuhkan, penghasilan serta jenjang karir marketing juga cukup menjanjikan, lho. Bahkan semua jenis perusahaan akan membutuhkan marketing sebagai tim yang memasarkan jasa dan produknya. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang pekerjaan marketing? Pastikan kamu membaca artikel kali ini hingga selesai, ya. Karena akan ada penjelasan lengkap mengenai apa itu marketing, perbedaannya dengan sales, hingga jenjang karirnya. Langsung cek penjelasan berikut, yuk!

Table of Contents

Apa Itu Marketing?

Marketing adalah proses memasarkan sesuatu dengan cara membuat masyarakat tertarik dengan produk atau jasa yang dipromosikan. Secara umum, marketing berguna untuk membuat masyarakat lebih paham dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Lebih dari itu, marketing juga bertujuan untuk meningkatkan penjualan sehingga pendapatan bisnis yang dijalankan pun akan tumbuh. 

Selain istilah marketing dalam profesi, di dalam bangku perkuliahan juga ada sebuah jurusan yang bernama jurusan marketing atau jurusan pemasaran. Jurusan ini sudah cukup banyak tersedia di berbagai universitas yang ada di Indonesia. Ketika lulus, gelar yang akan didapatkan lulusan Diploma III (D3) Manajemen Pemasaran adalah A.Md. atau Ahli Madya. 

Tugas Marketing

Ada beberapa tugas marketing yang perlu kamu kenali terlebih dahulu, diantaranya:

1. Menganalisis dan meriset pasar

2. Menentukan target konsumen

3. Menentukan strategi marketing di berbagai platform

4. Membangun dan menjaga persona yang baik bagi branding perusahaan

5. Membawakan materi pemasaran yang menarik dan tepat

6. Menganalisis kompetitor

7. Mengikuti tren dan membuat konten yang relevan

8. Menentukan strategi terhadap customer setia yang telah dimiliki perusahaan

9. Menjaga relasi dengan mitra bisnis

Perbedaan Marketing dengan Sales

dua orang sedang diskusi tentang marketing

 

Pexels

Tidak sedikit orang yang menganggap marketing dan sales adalah dua pekerjaan yang sama. Namun, kenyataannya nggak seperti itu, lho, Sobat Cakap. Kenali perbedaan marketing dan sales berikut ini. 

1. Ruang Lingkup Pekerjaan

Meskipun marketing dan sales sama-sama bertujuan untuk menuai penghasilan bagi produk atau jasa yang ditawarkan, durasi dan ruang kerja dari dua profesi berbeda ini tidak sama. Umumnya, marketing memiliki tugas yang bersifat jangka panjang, sementara sales memiliki tugas yang bersifat jangka pendek. 

Ruang lingkup marketing sendiri cukup luas, mulai melakukan riset, membina hubungan hingga menjaga kepuasan para konsumennya. Tidak hanya untuk mendapatkan leads, marketing juga perlu merencanakan efek jangka panjang dari strategi atau campaign yang ia jalankan. 

Sedangkan ruang lingkup sales akan lebih terperinci, yaitu meyakinkan calon konsumen untuk dapat merasakan benefit dari produk atau jasa yang ditawarkan. Inilah yang menjadi alasan mengapa sales memiliki peran yang cenderung bersifat jangka pendek daripada marketing.

2. Prioritas dan Fungsinya

Perbedaan marketing dan sales yang kedua terletak pada prioritas dan fungsinya. Meski berbeda, jika marketing dan sales bisa memahami prioritas dan fungsinya masing-masing, justru hasil yang didapatkan dalam bisnis bisa lebih optimal. 

Prioritas dan fungsi utama marketing adalah menjangkau calon konsumen baru agar melakukan transaksi dan menjadi pelanggan setia pada bisnis tersebut. Hal tersebut sangatlah penting mengingat pelanggan setia bisa membawa banyak keuntungan bagi sebuah bisnis.

Sementara itu, prioritas dan fungsi utama sales adalah menarget konsumen dan membantu memenuhi kebutuhan mereka dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Tujuan dari fungsi tersebut masih sama, yaitu untuk meyakinkan konsumen agar melakukan transaksi.

3. Perbedaan Aktivitas dan Goal

Secara garis besar, marketing akan lebih banyak bekerja di belakang layar dengan membuat campaign atau menyusun materi pemasaran yang menarik agar dapat dipahami oleh target pasarnya. 

Tim marketing juga wajib memastikan produk atau jasa yang ditawarkan sudah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Setelah lolos pengecekan, barulah sales bisa membawanya kepada konsumen untuk dijual. 

Jenis-jenis Marketing

jenis-jenis marketing

 

Pexels

Dalam dunia marketing, ada banyak jenis dan cara untuk memasarkan bisnis perusahaan. Secara garis besar, jenis marketing dibagi menjadi dua, yakni inbound marketing dan outbound marketing. Lalu, apa perbedaan dari dua jenis marketing tersebut? 

Inbound Marketing

Inbound marketing adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara soft selling. Metode ini bertujuan untuk memberikan solusi berupa produk atau jasa yang dijual terhadap permasalahan yang dialami masyarakat. 

Konten yang dibuat akan berfokus terhadap permasalahan yang terjadi dan bagaimana perusahaan bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan produk atau jasa yang ditawarkan itu tadi.  

Contoh inbound marketing sendiri sekarang sudah banyak digunakan, salah satunya melalui digital marketing. Berikut ini adalah beberapa contoh inbound marketing dalam digital marketing. 

1. Search Engine Optimization (SEO)

Search Engine Optimization atau SEO adalah metode digital marketing dengan cara mengoptimasi website agar lebih mudah ditemukan di mesin pencari. SEO on page dan off page bisa membantu website bisnis kamu tampil di saat user mengetikkan kata kunci tertentu pada mesin pencari seperti Google. Metode marketing yang satu ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki branding visibility yang lebih baik. 

2. Social Media Marketing

Social media marketing adalah metode pemasaran melalui media sosial yang kini sudah banyak dilakukan oleh pemilik bisnis. Ada banyak platform media sosial yang bisa kamu pilih sesuai dengan target pasar kamu, diantaranya yaitu Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter. Setiap platform juga memiliki fitur bisnis yang berbeda-beda, lho. 

Kamu bisa membuat konten yang menarik dan solutif di reels atau Tiktok sebagai media yang mendatangkan trafik organik. Selain itu, ada juga iklan atau ads di media sosial yang menayangkan iklan berbayar untuk menjangkau lebih banyak konsumen. 

3. Search Engine Marketing (SEM)

Jika sebuah perusahaan ingin menggunakan metode marketing yang terbilang cukup instan, Search Engine Marketing atau SEM adalah opsi yang tepat. Istilah mudah yang menggambarkan metode marketing SEM adalah “pay to win”. Perusahaan bisa membayar kepada mesin pencari supaya situs mereka ditempatkan di posisi terbaik. Selain itu, SEM mampu memaksimalkan kedatangan audience dengan metode pay per click.

Outbound Marketing

Outbound marketing adalah jenis marketing yang cenderung mengarah ke aktivitas hard selling. Apa saja contohnya? Langsung saja simak penjelasannya berikut ini!

Sponsorship

Mungkin kamu sudah sering melihat event besar yang menggandeng sponsor atau partnership. Yup, penyelenggara event akan mengajukan proposal sponsorship kepada perusahaan-perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan bantuan dana atau kebutuhan tertentu. 

Kelebihan dari sponsorship adalah mampu membantu promosi event yang sedang diselenggarakan, sekaligus membantu perusahaan-perusahaan sponsor memiliki branding yang lebih baik. Jadi, baik penerima maupun pemberi sponsor akan sama-sama untung.

Pengiklanan Tradisional

Di era digital ini, masih banyak orang yang menggunakan metode marketing dengan pengiklanan tradisional. Misalnya saja iklan di koran, penyiaran iklan di radio, iklan baliho di jalan raya hingga iklan yang dipasangkan di bagian belakang mobil.

Pengiklanan tradisional umumnya dilakukan untuk menjangkau target pasar khusus seperti orang dewasa, lansia hingga penduduk di wilayah tertentu. Jadi jika kamu ingin memaksimalkan pemasaran, coba padukan metode digital marketing dan pengiklanan tradisional pada bisnis kamu, ya. 

Tingkatkan Skill-mu dan Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill

Jenjang Karir dalam Bidang Marketing

Profesi di bidang marketing memiliki jenjang karir yang menjanjikan, lho. Cek penjelasan dan pembagian jenjang karir marketing berikut ini!

1. Entry Level Marketing

Entry level marketing adalah jenjang karir pertama bagi seorang Marketer pemula. Ketika pertama kali diterima sebagai staff marketing di sebuah perusahaan, tentunya kamu akan menempati posisi dengan level yang satu ini. 

Pada umumnya, entry level marketing akan diperuntukkan bagi fresh graduate atau orang berpengalaman sebagai Junior Marketing Staff dengan pengalaman kerja kurang dari satu tahun.

Berikut job title dalam kategori entry level marketing:

  • Marketing Specialist
  • Marketing Coordinator
  • Event Marketing Specialist
  • Project Coordinator
  • Social Media Coordinator

2. Marketing Manager

Tugas utama dari marketing manager adalah untuk mengelola dan mengevaluasi strategi marketing yang disusun oleh staff marketing dari entry level. Sebagai tambahan, marketing manager harus memiliki sifat leadership, karena ia akan membawahi sejumlah staff marketing dari entry level. Beberapa job title pada  kategori marketing manager adalah:

  • Advertising Manager
  • Sales Manager
  • Promotion Manager
  • Brand Manager
  • Product Marketing Manager

3. Director of Marketing

Jenjang karir marketing yang selanjutnya adalah director of marketing. Tugas dari director of marketing adalah menganalisis data-data yang diperoleh dari marketing manager, seperti detail kondisi pasar, data analisis konsumen, serta data kompetitor. 

Kemudian, director of marketing akan meng-adjust strategi marketing supaya sesuai dengan tujuan bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Adapun beberapa job title dalam kategori director or marketing adalah:

  • Director of Marketing Research
  • Director of Marketing Analytics
  • Director of Advertising Sales
  • Director of Public Relations

4. Vice President of Marketing

Secara garis besar, vice president of marketing harus menguasai tiga skill yang meliputi: leadership, teknis, dan bisnis. Umumnya, vice president of marketing bertindak sebagai juru bicara perusahaan. Vice president of marketing juga dituntut untuk mampu berkolaborasi dengan semua staff perusahaan, dengan tujuan untuk memperkuat produk atau layanan perusahaan. 

5. Chief Marketing Officer

Jenjang karir tertinggi dalam bidang marketing adalah Chief Marketing Officer, atau CMO. Seorang CMO bertanggung jawab untuk memimpin dan memantau segala bidang yang berkaitan dengan marketing. Kemudian, CMO akan melaporkan hasil kerjanya kepada Chief Executive Officer atau CEO, dan bertanggungjawab atas return of investment yang telah ditetapkan perusahaan.

Gaji Marketing di Indonesia

Setelah mengetahui jenjang karir marketing yang bisa kamu tempuh, kamu juga bisa mengetahui rentang gaji marketing di Indonesia. Dilansir dari situs Glassdoor, rentang gaji marketing di Indonesia adalah sekitar Rp6.000.000 hingga Rp24.000.000. 

Nilai gaji tersebut tentunya bisa berbeda di setiap perusahaan, ya. Faktor yang mempengaruhi besaran gaji juga beragam, seperti tingkatan karir hingga beban kerja yang diemban. 

Nah, itulah penjelasan tentang apa itu marketing hingga panduan berkarir sebagai marketing yang bisa kamu pelajari. Kamu bisa mulai persiapkan skill yang dibutuhkan dengan belajar bersama ahlinya di kursus marketing di Upskill Cakap. Karena #SiapaCakapDiaDapat!

Baca juga : 

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.