Kenali Sejarah dan Tradisi Unik Imlek di Indonesia

tradisi-imlek

Masyarakat Tionghoa telah merayakan Imlek sejak ribuan tahun lalu. Hingga saat ini, momen ini masih selalu menjadi perayaan yang meriah. Namun, belum banyak yang mengetahui sejarah Imlek yang membuatnya begitu unik.

Sejarah Perayaan Imlek

Sejarah perayaan tahun baru ini berawal tepatnya pada masa Dinasti Shang. Saat itu, terdapat sebuah legenda bahwa ada sesosok monster bernama Nian. Monster ini akan masuk ke desa setiap malam tahun baru untuk menimbulkan keributan.

Hal buruk yang terjadi, antara lain memakan hewan ternak dan membuat kerusakan. Masyarakat kemudian menyediakan makanan di depan pintu rumah, agar Nian hanya memakan makanan tersebut dan tidak menimbulkan kerusakan.

Namun, kemudian masyarakat mulai mengetahui apa yang ditakutkan oleh Nian. Monster Nian rupanya tidak menyukai warna merah dan suara yang menggelegar. 

Ini lah asal usul perayaan Imlek yang ada hingga sekarang, yaitu dekorasi serba merah dan pesta petasan yang dulunya dimaksudkan untuk mencegah Nian masuk ke desa.

Selain itu, sejarah Imlek juga dipengaruhi oleh penanggalan China yang memiliki perbedaan dengan Kalender Masehi. Penanggalan China menggunakan metode lunisolar yang memadukan waktu matahari dan bulan yang awalnya diperuntukkan sebagai upaya dalam mengetahui perubahan musim pada siklus bumi. 

Sehingga, manusia dapat mengetahui gejala alam yang akan dan sedang terjadi. Ini lah sebabnya kenapa tahun baru Imlek tidak pernah bersamaan dengan tahun baru Masehi.

Baca juga: Mengupas Sejarah Halloween, Awalnya Tradisi Sakral?

Tradisi dan Budaya Imlek

Tidak berbeda terlalu jauh dengan sejarah Imlek di Indonesia, terdapat beberapa kebiasaan unik khas tahun baru Imlek di dunia. Berikut ini 3 diantaranya, yaitu:

1. Baju Baru

Tradisi pertama adalah mengenakan baju baru saat perayaan tahun baru. Warna dominan biasanya adalah merah dan emas. Kedua warna ini memiliki makna keberuntungan.

Mengenakannya saat tahun baru, masyarakat berharap keberuntungan akan terus terbawa sepanjang tahun tersebut.

2. Makanan Berbahan Tepung

Sejarah Imlek juga selalu mengingatkan kamu pada makanan berbahan dasar tepung. Beberapa jenis makanan ini selalu ada saat perayaan tahun baru, antara lain adalah pao, pangsit, dan mie.

Hal yang unik adalah para orang tua akan menyisipkan uang koin dalam adonan pangsit. Anak-anak kemudian berlomba menemukan koin yang bermakna keberuntungan tersebut. Ini akan memeriahkan perayaan.

3. Pantangan

Rupanya terdapat pantangan yang dihindari oleh masyarakat Tionghoa selama masa perayaan Imlek. Diantaranya pantang untuk membeli sepatu dan memotong rambut. Sebab, hal ini dipercaya akan menjauhkan diri dari keberuntungan.

 

Cara Membaca Gong Xi Fa Cai (恭喜发财)

Saat merayakan Imlek, masyarakat Tionghoa akan menyebutkan salam menggunakan Bahasa Mandarin, yaitu Gong Xi Fa Cai, yang berarti doa baik, agar kekayaan dan kemakmuran selalu menyertai orang yang menerima salam.

Cara membaca dan menyebutkan salam ini tidak terlalu sulit. Sebab, tidak terlalu beda dengan cara membaca dalam bahasa sehari-hari, yaitu, kong si fa tchai. Namun, akan lebih baik untuk menguasai bahasa Mandarin, agar dapat mengucapkannya dengan tepat.

 

Sejarah Imlek di Indonesia

Sedangkan di Indonesia, perayaan imlek mengalami pasang surut. Pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno, perayaan tahun baru dapat diselenggarakan dengan bebas. Namun, tidak pada masa orde baru.

Perayaan Imlek kembali dapat dilakukan dengan bebas setelah lewat masa orde baru. Saat itu, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengeluarkan Keppres yang mengizinkan setiap umat beragama untuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.

Sejak saat itu hingga sekarang, perayaan Imlek selalu berlangsung meriah. Bahkan, perayaan ini tidak hanya membuat sukacita bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Namun, juga masyarakat umum.

Perayaan yang sebelumnya sempat hanya tertutup dalam keluarga, kembali tumpah ke jalanan. Masyarakat umum jadi turut menikmati nuansa Imlek di jalanan hingga dekorasi dalam pusat perbelanjaan.

 

Tradisi Unik Imlek di Indonesia

Sejarah Imlek juga selalu membawa tradisi unik. Di Indonesia, terdapat beberapa tradisi yang menjadi ciri khas masa perayaan Imlek. Berikut ini beberapa diantaranya:

1. Dekorasi Serba Merah

Tradisi yang pertama ini masih menurun dari negara asalnya, yaitu dekorasi rumah yang serba merah. Namun, maknanya kini memang tidak menekankan pada pengusiran Monster Nian.

Dekorasi serba merah kini lebih karena menjunjung makna kemakmuran yang menjadi salah satu pokok harapan tahun baru.

2. Berkunjung ke Makam Leluhur

Tradisi berikutnya adalah ziarah ke makam leluhur pada masa perayaan tahun baru. Ritual ini dikenal dengan istilah Maybong. Selain mendoakan arwah leluhur yang telah tiada, orang Tionghoa biasanya juga bercengkrama hangat di pelataran makam.

3. Membagikan Angpao

Selanjutnya adalah tradisi membagikan angpao untuk anak-anak. Menurut sejarah Imlek, angpao sebenarnya merujuk pada amplop berwarna merah. Namun, masyarakat lebih mengenalnya sebagai uang yang dibagikan dalam amplop.

Angpau ini memiliki makna kegembiraan dan keberuntungan. Sedangkan warna merah bertujuan untuk mengusir segala hal negatif.

Hal yang unik dalam tradisi Angpao ini adalah kamu akan menerimanya meski sudah berusia dewasa. Sebab, batas kedewasaan dalam tradisi Tionghoa adalah pernikahan. Selama belum menikah, kamu masih akan menerima angpao tahun baru.

4. Tarian Barongsai

Sejarah Imlek di Indonesia akan selalu mengingatkanmu pada tarian barongsai. Barongsai adalah binatang singa. Singa melambangkan keberanian. Selain itu, binatang ini dipercaya mampu menyingkirkan roh jahat dan mengundang keberuntungan dan kedamaian.

Ini lah sebabnya tarian barongsai tidak pernah absen dalam masa perayaan tahun baru ini. Karena, memang membawa makna yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa.

5. Membaca Ramalan Shio

Tradisi unik lainnya adalah membaca ramalan Shio yang merupakan ramalan kepercayaan bagi setiap orang Tionghoa setiap tahunnya. Pada tahun 2023 ini merupakan Tahun Kelinci Air. 

Shio yang cukup beruntung tahun ini adalah Shio Tikus, baik dari segi karir, keuangan, maupun asmara. Namun, mereka perlu lebih mengontrol keuangan. Jadi, bagi kamu yang lahir pada tahun 2008, 1996, 1984, 1972, 1960, dan seterusnya bisa sedikit lega di tahun ini.

6. Meminta Turun Hujan

Masyarakat Tionghoa menganggap, jika hujan turun pada tahun baru Imlek, maka akan datang berkah dan rezeki yang melimpah pada tahun tersebut. Oleh sebab itu, doa minta turun hujan setiap perayaan Imlek menjadi tradisi dari tahun ke tahun.

 

Yuk, Memahami Sejarah Imlek Melalui Bahasa Mandarin!

Demikianlah ulasan mengenai perayaan tahun baru yang serba merah dari negeri Bambu ini. Tidak hanya ikut bersukaria dalam kemeriahan, memahami sejarah dan maknanya juga adalah hal penting bagi kaum muda saat ini, dengan belajar Bahasa Mandarin.

Saat ini, belajar Bahasa Mandarin sudah semakin mudah. Salah satu lembaga profesional terbaik yang dapat membantumu adalah Cakap. Lembaga ini menyediakan kursus dengan berbagai tujuan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari untuk dapat berbicara santai sehari-hari hingga pengembangan karir.

Kamu juga dapat memilih metode privat, semi privat, atau berkelompok. Semua kelas dapat kamu ikuti secara online, sehingga sangat memudahkan. Selain itu, CAKAP juga menyediakan materi sesuai dengan tingkat kemampuanmu. Jadi, perkembangan kefasihan berbahasa akan benar-benar terukur dengan baik.

Baca Juga:

Cakap
Cakap adalah platform peningkatan keterampilan yang dirancang untuk memberikan pendidikan berkualitas untuk membantumu menguasai keterampilan dan mencapai lebih banyak dalam hidup

Tips & Trik E-Book

Kuasai Mandarin dan Siap Bersaing di Perusahaan Multinasional

Faktanya China merupakan:

    Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      #SiapaCakapDiaDapat