Apa itu Direct Selling? Ini Contoh, Macam dan Keuntungannya

Direct Selling adalah

Salah satu teknik yang telah banyak berhasil mendatangkan konversi dan cukup sering digunakan dalam marketing adalah direct selling. Direct selling adalah metode penjualan secara langsung kepada konsumen tanpa adanya pihak ketiga yang biasanya dilakukan dalam lingkungan non retail.

Hingga saat ini, direct selling masih menjadi salah satu teknik penjualan terbaik karena fleksibel, berbiaya rendah, dan terbukti mampu menggaet minat customer secara efektif. Cocok banget nih buat kamu yang ingin memulai bisnis online dari nol!

Ingin tahu lebih banyak soal apa itu direct selling? Yuk simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Table of Contents

Apa itu Direct Selling?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, direct selling adalah teknik penjualan dengan adanya kontak langsung dari penjual kepada konsumennya.

Maka dari itu, karakteristik direct selling yang paling menonjol yaitu tidak adanya perantara atau pihak ketiga seperti toko retail atau pedagang grosir dalam proses distribusinya. 

Artinya, produk akan langsung dikirim ke perusahaan penjualan oleh produsen, lalu ke distributor, dan terakhir yaitu ke konsumen.

Nah biasanya, produk yang dijual dengan teknik direct selling ini tidak akan dapat kamu temukan di toko retail konvensional. Itulah sebabnya, kamu harus menemukan distributor yang menjual produk tersebut terlebih dahulu jika ingin membelinya.

Contoh Direct Selling

Agar lebih paham, berikut beberapa contoh direct selling yang dapat kamu ketahui.

1. Personal Selling

Di sini, penjual dan pembeli akan bertemu dan bertatap muka secara langsung untuk saling bertukar informasi terkait produk. Jadi, penjual akan menawarkan barang yang akan dijualnya, sementara pembeli akan menginformasikan produk yang dibutuhkannya.

2. Sales Promotion

Biasanya, sales promotion dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan produk terbaru sehingga diharapkan mampu menaikkan angka penjualan.

3. Telemarketing

Tak selalu berorientasi pada penjualan, umumnya telemarketing juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan sebuah produk. Secara spesifik, contoh direct selling yang satu ini menggunakan media telepon untuk memasarkan produk, baik berupa barang maupun jasa.

4. Point of Purchase

Selanjutnya, ada point of purchase, yaitu suatu bentuk penjualan yang biasanya banyak diterapkan oleh pengusaha toko ritel dengan tujuan utama untuk mendorong konsumen berbelanja lebih banyak.

Tingkatkan Skill Marketing Karyawan dengan Training bersama Cakap

Jenis-jenis Direct Selling

Ada beberapa jenis direct selling yang perlu dipahami, terlebih jika kamu ingin terjun ke dalam dunia sales. Sebagai catatan, macam-macam dan contoh direct selling ini terkadang juga dapat dikombinasikan lho dalam penggunaannya. Berikut penjelasannya.

1. Single-level Direct Sales

Disebut juga sebagai penjualan langsung satu tingkat, single-level direct sales ini umumnya dilakukan dengan presentasi secara one on one atau door to door. Meski demikian, kegiatan tersebut juga tetap dapat dilakukan secara daring.

Dalam metode ini, gaji direct selling biasanya akan diperoleh melalui hasil komisi serta bonus dari perusahaan yang menggunakan jasa mereka. Oleh karena itu, biasanya mereka tidak akan merekrut banyak orang demi memaksimalkan pendapatan.

2. Party-plan Sales

Berbeda dengan single-level direct sales, sesuai namanya, metode penjualan jenis ini dilakukan melalui penyelenggaraan sebuah acara sosial. Di sini, tugas direct selling adalah untuk menawarkan produk kepada customer yang hadir.

3. Multi-level Marketing

Jenis direct selling yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telingamu. Yup, multi-level marketing atau MLM adalah metode penjualan yang tidak menekankan pada penjualan produk, melainkan pada perekrutan anggota.

Maka dari itu, tugas direct selling adalah merekrut anggota sebanyak mungkin. Akibatnya, gaji direct selling dalam metode ini akan diperoleh dari komisi dan hasil penjualan yang telah dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Direct Selling

Sama seperti metode penjualan lainnya, teknik direct selling tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.

Kelebihan Direct Selling

Baik dalam bisnis berskala besar ataupun kecil, metode direct selling masih menjadi salah satu teknik penjualan produk yang banyak digunakan. Hal itu tak mengherankan sebab ada banyak keuntungan direct selling yang dapat dirasakan oleh para pebisnis, di antaranya yaitu:

  • Termasuk model bisnis yang menguntungkan
  • Nilai margin yang lebih tinggi
  • Dapat memperoleh feedback dari konsumen dengan mudah
  • Tidak ada biaya pemeliharaan toko
  • Tidak memerlukan biaya iklan dan pemasaran
  • Mempermudah proses customer retention
  • Hubungan tim sales dan klien lebih mudah dipantau

Kekurangan Direct Selling

Meski keuntungan direct selling cukup beragam, metode penjualan ini juga memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa kamu pertimbangkan terlebih dahulu sebelum menerapkannya, yaitu:

  • Kemungkinan mendapat penolakan tinggi
  • Memerlukan waktu dan konsistensi
  • Representatif harus mempunyai skill marketing yang cukup mumpuni
  • Tidak mendukung business growth
  • Terkadang penjual malah lebih berfokus pada perekrutan klien baru, bukan penjualan

Berikan Pelatihan Terbaik untuk Karyawan Perusahaan Anda

Tips Melakukan Direct Selling

Meski karakteristik direct selling adalah fleksibel, tentu kamu juga memerlukan beberapa teknik khusus ketika akan menerapkannya. Beberapa di antaranya yaitu:

1. Kuasai Product Knowledge

Tips pertama ini tentu penting, sebab bagaimana calon pembeli akan tertarik bila kamu saja tidak memahami sebuah produk dengan baik? Jadi, pastikan untuk menguasai product knowledge secara maksimal sebelum bertemu dengan konsumen, ya.

2. Miliki Basis Data Konsumen

Selanjutnya, cobalah konsisten untuk menyimpan data pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar kedepannya, kamu dapat melacak sekaligus menjalin relasi dengan konsumen secara mudah.

Di samping itu, basis data pelanggan ini juga bisa membantumu untuk berkomunikasi, terutama saat akan mengenalkan produk baru ke klien. 

3. Atur Lingkungan Penjualan

Sebelum berhadapan langsung dengan klien, pastikan juga agar kamu telah menyiapkan lingkungan penjualan yang baik. Dalam hal ini, susunlah ruang presentasi dan siapkan tampilan produk secara maksimal untuk menarik perhatian calon pembeli.

4. Fokuskan Hubungan dengan Klien

Hal utama dalam penerapan direct selling adalah membuat konsumen memberikan seluruh perhatian dan waktunya ke kamu. Oleh karena itu, pahami kebutuhan dan keluhan mereka secara maksimal agar konsumen pun merasa percaya kepadamu.

5. Lakukan Follow Up

Terakhir dan yang tak boleh tertinggal, rajin-rajinlah melakukan follow up kepada calon klien. Bahkan walau sudah mengalami penolakan pun, ada baiknya kamu tidak memutuskan hubungan dengan calon konsumen tersebut, ya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kredibilitas dan nama baik perusahaan tetap terjaga sehingga diharapkan klien tersebut pun tertarik untuk menggunakan produkmu di masa mendatang.

Itulah penjelasan mengenai apa itu direct selling, contoh, jenis, kelebihan, kekurangan, hingga beberapa tips yang bisa kamu lakukan saat akan menerapkannya. Setelah membacanya, apakah kamu tertarik untuk mempelajari dunia direct selling lebih dalam?

Referensi

  • ekrut.com
  • glints.com
  • majoo.id 

Baca juga: 

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.