Pernahkah kamu melakukan sesuatu lalu menyesal di kemudian hari. “Seharusnya saya melakukan ini”, “seharusnya saya melakukan itu”, namun kamu melakukan hal yang sebaliknya? Dalam bahasa Inggris, kondisi ini biasanya dikatakan melalui conditional sentence.
Secara sederhana, conditional sentence merupakan sebuah kalimat majemuk yang mendeskripsikan kondisi mengenai sebuah pengandaian, imajinasi, atau suatu kejadian yang belum terjadi.
Conditional sentence ini memiliki fungsi untuk menjelaskan kondisi yang tidak mungkin terjadi di masa lalu, dan tidak mungkin terjadi di masa sekarang karena kejadian tersebut sudah terlambat.
Dengan kata lain, kenyataan yang terjadi adalah kebalikannya dari apa yang diungkapkan oleh kalimat yang menggunakan conditional sentence ini. Yuk, pahami conditional sentence lebih dalam lagi di sini!
Conditional Sentence Type 3
source: giphy.com
Pengertian dan Rumus
Dalam kalimat Bahasa Inggris, conditional sentence ini diawali dengan kata ‘if’ sebagai penanda bahwa kondisinya memang belum terjadi. Bentuk dari conditional sentence adalah “If-clause + main clause.”
Jika kamu perhatikan, pada kalimat conditional sentence, if-clause merupakan bagian dari kalimat pengandaiannya. Sedangkan main clause, biasanya berisi konsekuensi atau akibat dari kondisi pengandaian sebelumnya.
Third conditional sentence atau kalimat pengandaian tipe 3 merupakan sebuah kalimat pengandaian ketika sebuah kondisi tidak mungkin terwujud sama sekali. Hal ini bisa digambarkan karena kondisi yang sangat mustahil atau hanya sebuah mimpi atau imajinasi.
Dalam tipe kalimat pengandaian yang ketiga ini, bentuk kalimat menggunakan past perfect yang dilengkapi dengan modal auxiliary seperti would, could, dan should. Berikut merupakan rumus untuk membentuk if conditional type 3.
If + past perfect, + subject + would have/wouldn’t have + past participle
Subject + would have/wouldn’t have + past participle + if + past perfect
Bentuk
Setelah mengetahui pengertian dari conditional sentence type 3, kamu juga perlu untuk memahami bentuk-bentuk dari kalimat ini. Dalam conditional sentence type 3, tense dalam klausa if adalah past perfect dan tense dalam main clause adalah perfect conditional atau perfect continuous conditional.
If-clause (kondisi) Main clause (hasil/akibat)
If + past perfect perfect conditional atau perfect continuous conditional
Sama seperti dalam semua conditional sentence, urutan klausa tidaklah tetap. Kamu mungkin harus menyesuaikan kata ganti (pronoun) dan tanda baca saat mengubah urutan klausa, tetapi kalimat tersebut akan tetap memiliki arti yang sama.
14 Hari Belajar Bahasa Inggris Gratis di Cakap, Khusus untuk Pengguna Baru
Fungsi
Conditional sentence type 3 merujuk ke kondisi tidak mungkin di masa lalu dan kemungkinan hasilnya di masa lalu. Kalimat-kalimat ini benar-benar merupakan pengandaian dan tidak nyata karena sudah terlambat untuk dilakukan sekarang dan hasilnya sudah tidak mungkin terjadi.
Selalu ada implikasi penyesalan dalam conditional sentence type 3. Kenyataannya merupakan kebalikan dari yang dinyatakan oleh kalimat. Dalam kalimat type 3 conditional, waktunya adalah masa lalu dan situasinya merupakan pengandaian atau tidak nyata.
Dalam conditional sentence type 3, kamu dapat menggunakan modal dalam klausa utama dan bukan would untuk menyatakan tingkat kepastian, izin, atau rekomendasi mengenai hasil atau akibat akhir.
Contoh Kalimat:
If your mom called you, you could go.
Jika ibumu memanggilmu, kamu bisa pergi.
If I studied harder, I might have passed the university entrance test.
Jika saya belajar lebih keras, saya mungkin telah lulus ujian masuk universitas.
Contraction
Setelah mengetahui fungsi dari conditional sentence type 3, kamu butuh untuk mengetahui aturan untuk membuat conditional sentence type 3.
Baik would dan had dapat disingkat menjadi ‘d. Hal yang mungkin dapat membingungkan jika kamu tidak yakin menggunakan conditional sentence type 3. Ingatlah 2 aturan:
- Would tidak pernah muncul dalam klausa if, sehingga jika ‘d muncul dalam klausa if, pasti itu adalah singkatan dari had.
- Had tidak pernah muncul sebelum have, sehingga jika ‘d muncul di depan kata ganti (pronoun) tepat sebelum have, pasti itu adalah singkatan dari would.
Cepat Fasih Berbahasa Inggris dengan Belajar Bersama Teacher Asing Cakap
Contoh
Agar pemahamanmu mengenai conditional sentence type 3 semakin sempurna, sekarang saatnya mengaplikasikannya ke dalam contoh kalimat.
- Riana would not have gotten stomachache if she had not eaten too much rujak. (Riana tidak akan sakit perut jika ia tidak makan rujak terlalu banyak.)
- If the student had listened to the teacher carefully, they would have answered the questions easily. (Jika para siswa mendengarkan guru dengan seksama, mereka akan menjawab pertanyaan dengan mudah.)
- I’d have baked a cake if I’d known it was your birthday. (Saya akan memanggang kue jika saya tahu itu adalah hari ulang tahun Anda.)
- If Samantha hadn’t taken the course, she wouldn’t have gotten the scholarship. (Jika Samantha tidak mengambil kursus, dia tidak akan mendapatkan beasiswa.)
- If you had remembered to invite me, I would have attended your party. (Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)
Setelah mempelajari conditional sentence tipe lainnya, Kamu akan menyadari untuk menulis conditional sentences memerlukan pemahaman tentang tenses.
Conditional sentences melibatkan pernyataan tentang kondisi dan hasil yang bergantung pada kondisi tersebut, dan penggunaan tenses yang tepat sangat penting untuk menyampaikan makna yang diinginkan.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai conditional sentence type 3 atau yang juga dikenal sebagai kalimat pengandaian tipe 3. Setelah mengetahui pengertiannya beserta contohnya, sekarang kamu menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
Yuk, kulik grammar bahasa Inggris lebih mendalam bersama kursus bahasa Inggris online di Cakap. Unduh aplikasi Cakap sekarang dan rasakan asyiknya belajar Bahasa Inggris dengan beragam cara.
Baca Juga: