Apa itu Sertifikasi? Ini Perbedaannya dengan Sertifikat dan Jenisnya

sertifikasi-adalah

Apakah kamu berpikir bahwa sertifikat dan sertifikasi adalah dua hal yang sama? Saat akan mendaftar beasiswa ataupun pekerjaan, beberapa instansi biasanya mensyaratkan pelamarnya untuk melampirkan sertifikasi tertentu di dalam CV maupun resume. Namun, sudahkah kamu tahu apa itu sertifikasi?

Jangan sampai salah, sertifikasi ini dapat membantumu terlihat lebih unggul dari kandidat lain di hadapan rekrutmen, lho. Oleh karena itu, yuk pelajari selengkapnya tentang apa itu sertifikasi dalam artikel berikut ini!

Apa itu Sertifikasi?

Pada dasarnya, sertifikasi adalah pengesahan secara resmi dari sebuah lembaga berwenang terhadap suatu pihak, baik itu individu maupun organisasi karena telah memenuhi standar tertentu.

Dapat dikatakan, sertifikasi adalah bukti atau tanda seseorang atau suatu lembaga telah berhasil lulus ujian maupun sebuah kompetensi.

Sampai di sini, bisa disimpulkan bahwa tujuan sertifikasi adalah untuk membuktikan bahwa seseorang mampu melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan tertentu.

Sementara bagi organisasi, sertifikasi digunakan untuk memastikan tingkat jaminan kualitas bagi karyawan mereka. Selain itu, keberadaan sertifikasi juga menjadi sebuah bukti bahwa mereka patuh terhadap kebijakan operasi atau ketenagakerjaan tertentu.

Perbedaan Sertifikasi dan Sertifikat

Lalu, antara sertifikasi dan sertifikat, adakah perbedaan keduanya? Tentu saja. Secara sederhana, perbedaan sertifikasi dan sertifikat dapat dilihat dari segi fungsi serta cara mendapatkannya.

Sertifikat berfungsi untuk mengkonfirmasi seseorang yang telah mengikuti suatu pelatihan, kegiatan, atau memenangkan perlombaan. Jika kamu pernah mengikuti suatu kursus kemampuan, mempelajari suatu skill adalah salah satu metode untuk mendapatkan sertifikat yang akhir-akhir ini kerap kamu temukan.

Sedangkan sertifikasi berfungsi untuk memvalidasi bahwa kompetensi seseorang telah sesuai dengan standar tertentu, misalnya standar industri maupun profesi.

Adapun cara mendapatkan sertifikat adalah dengan mengikuti kompetisi, acara seminar, pelatihan, ataupun lokakarya. Sementara untuk memperoleh sertifikasi, kamu diharuskan untuk lulus ujian yang diadakan oleh suatu lembaga uji sertifikasi secara legal.

Pada akhirnya, baik sertifikasi maupun sertifikat, keduanya sebenarnya sama-sama berperan penting dalam membantu seseorang menunjukkan kemampuan dan kredibilitas dirinya.

Ambil Kursus Online di Cakap, Tingkatkan Peluang Dapat Kerja

Jenis Sertifikasi

Dilansir dari Lembaga Sertifikasi Profesi Industri Pupuk Indonesia (LSP-IPI), sertifikasi sejatinya terbagi dalam beberapa jenis. Adapun macam-macam sertifikasi adalah sebagai berikut.

1. Sertifikasi Produk

Pertama, ada sertifikasi produk yang sesuai namanya, tentunya ditujukan secara spesifik untuk sebuah produk.

Sertifikasi produk ini banyak digunakan di dunia industri dan teknologi informasi, di mana ahli IT mempunyai sertifikat atas kemampuan mereka di bidang perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software).

2. Sertifikasi Perusahaan

Jenis sertifikasi selanjutnya adalah sertifikasi perusahaan yang sejatinya dibuat untuk kepentingan internal.

Sebagai contoh, perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawannya selama dua hari, di mana setelah mengikuti rangkaian acara hingga akhir, mereka akan mendapatkan sertifikat.

Namun sebagai catatan, karena bersifat internal, sertifikasi perusahaan ini belum tentu dapat digunakan untuk perusahaan lain saat akan melamar kerja, ya.

3. Sertifikasi Profesional

Berikutnya, ada sertifikasi profesional yang diberikan oleh sebuah lembaga, organisasi, atau badan pengembangan terakreditasi.

Sertifikasi profesional bertujuan untuk menunjukkan kualifikasi atau kemampuan seseorang berdasarkan kriteria tertentu.

Misalnya, pemberian sertifikasi kepada tenaga pengajar sebagai proses uji kompetensi yang dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai acuan pemberian sertifikat pendidik.

4. Sertifikasi Profesi

Terakhir, ada sertifikasi profesi yang diberikan kepada seseorang agar mereka mendapatkan pengakuan terhadap suatu kompetensi atau keahlian khusus.

Sertifikasi profesi diadakan dengan maksud untuk menetapkan standar profesional, memberikan perlindungan terhadap masyarakat, hingga meningkatkan tingkat profesionalitas praktik.

Di Indonesia sendiri, sertifikasi kerja atau sertifikasi profesi ini diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang memang memiliki kewenangan untuk mengawasi kredibilitas dan konsistensi.

Di samping itu, ada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang juga memiliki wewenang untuk memberikan sertifikasi atas suatu kompetensi atau profesi tertentu.

Dapat dikatakan, BNSP memberikan lisensi kepada LSP yang dinilai kredibel untuk memberikan sertifikasi tertentu.

Manfaat Memiliki Sertifikasi Profesi

Masih melanjut penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa sertifikasi profesi bertujuan untuk memvalidasi kompetensi seseorang yang telah ia dapatkan dari pelatihan, pembelajaran, maupun pengalaman kerja.

Jadi pada dasarnya, jika ingin melamar pekerjaan tertentu, akan sangat bagus apabila kamu telah mempunyai sertifikasi profesi yang mendukung.

Namun selain berguna bagi tenaga kerja, sertifikasi profesi ternyata juga dapat memberikan manfaat kepada perusahaan atau bahkan pemerintah, lho. Langsung saja, berikut penjelasannya.

Manfaat Memiliki Sertifikasi Profesi bagi Tenaga Kerja

Secara garis besar, dengan memiliki sertifikasi profesi, kamu mendapatkan beberapa manfaat seperti:

  • Berkesempatan mendapatkan gaji lebih tinggi karena dianggap mempunyai nilai tambah.
  • Di bidang profesi tertentu, sertifikasi kerap dijadikan sebagai persyaratan untuk suatu pekerjaan.
  • Membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik secara profesional.
  • Membantu meningkatkan karir di masa depan.

Manfaat Memiliki Sertifikasi Profesi bagi Perusahaan

Sementara bagi perusahaan, beberapa manfaat yang akan diperoleh dari adanya sertifikasi profesional adalah sebagai berikut.

  • Membantu proses rekrutmen dalam menyaring calon karyawan sehingga lebih efisien.
  • Menciptakan persaingan secara sehat di antara karyawan.
  • Meningkatkan kepercayaan klien karena perusahaan memiliki karyawan yang kompeten di bidangnya.
  • Membantu perusahaan dalam pengembangan remunerasi dan karir karyawan berbasis kompetensi.

Manfaat Memiliki Sertifikasi Profesi bagi Pemerintah

Kemudian secara lebih luas lagi, sertifikasi profesi juga memiliki beberapa manfaat yang akan dirasakan oleh pemerintah, yaitu:

  • Membantu memastikan apakah sistem pembinaan dan pengendalian SDM sudah sesuai dalam sektornya.
  • Membantu memastikan apakah program pengembangan SDM sudah tercapai sesuai dengan sektor yang digeluti.

Berikan Pelatihan Terbaik untuk Karyawan Perusahaan Anda

Contoh Sertifikasi Kompetensi

Nah agar lebih paham, berikut adalah beberapa contoh sertifikasi kompetensi yang mungkin sesuai dengan kebutuhan dan bisa kamu jadikan sebagai referensi dalam melamar kerja nantinya. Check it out!

1. Sertifikasi Microsoft

Seperti yang diketahui, Microsoft memiliki berbagai program yang banyak digunakan di dunia kerja dan telah terbukti mampu membantu meningkatkan produktivitas perusahaan.

Untuk itu, Microsoft menyediakan sertifikasi bagi setiap orang yang berkeinginan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengoperasikan program atau software mereka.

Hingga hari ini, penguasaan program Microsoft masih menjadi salah satu kompetensi utama yang dibutuhkan di banyak profesi, misalnya seperti Administration Specialist.

Nah biasanya, beberapa perusahaan yang mensyaratkan penguasaan Microsoft Office sudah mencantumkan secara jelas di lowongan pekerjaan bahwa diharapkan pelamar menguasai Microsoft Word, Excel, dan Power Point.

Adapun beberapa jenis sertifikasi Microsoft yaitu Microsoft Office Specialist, Microsoft Certified Fundamentals, dan Microsoft Certified Educator.

2. Sertifikasi Adobe

Kemudian, ada Adobe yang juga menyediakan sertifikasi bagi calon pekerja industri kreatif seperti visual design untuk mengukur dan menentukan seberapa jauh standar kemampuan mereka dalam mengoperasikan Adobe Creative Cloud.

Kini, software Adobe telah menjadi standar global oleh para profesional, yang bahkan sudah digunakan untuk pembuatan film Box Office seperti Deadpool, Gone Girl, dan Avatar.

Sertifikasi Adobe ini disebut dengan Adobe Certified Professional, di mana seseorang dapat memilih software Adobe manakah yang ingin diambil dalam ujian sertifikasi, mulai dari InDesign, Illustrator, Photoshop, After Effects, Premiere Pro, Animate, hingga DreamWeaver.

3. Sertifikasi Project Management Ready

Terakhir, ada sertifikasi Project Management Ready yang cocok jika kamu bercita-cita menjadi Project Manager atau Program Manager di industri manapun.

Sertifikasi Project Management Ready diterbitkan oleh Project Management Institute, yaitu sebuah organisasi terkemuka di dunia yang bergerak di bidang project management.

Seseorang yang mengambil sertifikasi ini diharuskan untuk lulus tes dalam kualifikasi menjadi Project Manager handal.

Mulai dari problem solving tools and techniques, agile framework/methodologies, project controls, task management steps, hingga business analysis frameworks.

Demikian penjelasan tentang apa itu sertifikasi, termasuk jenis, manfaat memilikinya, contoh, hingga perbedaannya dengan sertifikat.

Pada dasarnya, ada banyak sekali sertifikasi lain yang dapat kamu ambil. Jadi pastikan untuk mengambil sertifikasi yang memang sesuai dengan kebutuhanmu, ya.

Sehubungan dengan ini, kamu juga bisa meningkatkan kemampuanmu dengan mengambil kursus online bersertifikat di Cakap Upskill

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera tentukan kelas pilihanmu sekarang juga! Ingat, #SiapaCakapDiaDapat.

Baca juga : 

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.