CV dan portofolio merupakan berkas-berkas penting yang harus kamu persiapkan sebagai persyaratan melamar kerja ketika sedang melamar suatu pekerjaan. Nah, tidak sedikit yang mengira bahwa CV dan portofolio merupakan dokumen yang sama atau dapat saling menggantikan seperti CV dan resume. Lalu benarkah demikian? Yuk, sama-sama cari tahu jawabannya dalam artikel berikut!
Table of Contents
Pengertian CV dan Portofolio
Apakah CV dan portofolio itu sama? Jawabannya adalah tidak, karena keduanya memiliki fungsi masing-masing. Meskipun sama-sama menjadi bagian dari persyaratan melamar kerja, kamu sebaiknya mengetahui dulu tentang pengertian kedua dokumen tersebut.
Curriculum Vitae (CV) adalah sebuah dokumen yang menunjukkan keahlian yang kamu miliki untuk melamar suatu pekerjaan. Pada CV juga dicantumkan riwayat pendidikan hingga pengalaman kerja sebagai bukti bahwa kamu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Sementara itu, portofolio adalah sebuah dokumen yang memberikan informasi detail tentang contoh pekerjaan atau karya yang telah berhasil kamu selesaikan. Berbeda dengan CV, tidak semua pekerjaan mewajibkan pelamarnya untuk membuat portofolio.
Jenis pekerjaan yang membutuhkan portofolio di antaranya adalah pekerjaan di bidang kreatif seperti kepenulisan, desain grafis, illustrator fotografer, dan sebagainya.
Perbedaan CV dan Portofolio
Nah, dari pengertian di atas kamu pastinya sudah dapat gambaran kalau CV dan portofolio itu berbeda, bukan? Sekarang kita bahas satu per satu perbedaannya, yuk!
1. Tujuan Pembuatan
CV dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait dirimu melalui biodata, riwayat pendidikan, pengalaman kerja hingga skill apa saja yang kamu miliki. Sedangkan portofolio dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan hasil pekerjaan atau karya milikmu sebagai bukti atas skill yang kamu miliki.
2. Kegunaan
Meskipun keduanya sama-sama berguna untuk melamar pekerjaan, namun portofolio memiliki kegunaan yang lebih luas, lho. Tidak seperti CV yang hanya digunakan untuk melamar kerja, portofolio juga berguna untuk membangun personal branding, menawarkan jasa, dan lain sebagainya.
3. Isi atau Informasi yang Diberikan
Sebenarnya, baik CV maupun portofolio sama-sama memuat informasi tentang diri pelamar. Namun isi atau jenis informasi yang diberikan berbeda. Informasi yang dicantumkan pada CV berupa data diri secara lengkap. Sedangkan portofolio memuat informasi berupa contoh hasil pekerjaan ataupun karya yang sudah pernah kamu selesaikan secara mendetail.
4. Sifatnya
Jika dilihat dari sifatnya, CV bisa dibilang lebih umum karena informasi yang dimuat di dalamnya dapat digunakan untuk melamar berbagai jenis pekerjaan. Sementara portofolio bersifat lebih spesifik dan harus disesuaikan dengan bidang dan posisi pekerjaan yang akan kamu lamar.
5. Tata Letak dan Desain
CV umumnya ditulis pada kerta A4 dengan teks atau isi yang tersusun rapi dari atas ke bawah. Desainnya pun sebaiknya dibuat sederhana dengan tujuan untuk bisa dibaca dengan mudah. Sementara itu, portofolio tidak memiliki standar tata letak maupun desain yang wajib diikuti sehingga kamu lebih bebas menuangkan kreativitasmu. Kamu bisa membuat portofoliomu dalam bentuk video, blog, powerpoint dan lainnya.
Cara Membuat CV dan Portofolio
Setelah mengetahui perbedaan antara CV dan portofolio, kita lanjut ke cara membuat CV dan portofolio. Simak penjelasan detailnya agar bisa kamu jadikan referensi, ya!
Cara Membuat CV
Ketika menulis CV, ada standar tertentu yang sebaiknya kamu ikuti agar CV kamu menarik namun tetap mudah dibaca. Kira-kira apa saja, ya?
1. Buat Secara Singkat, Padat dan Jelas
CV yang bagus wajib dibuat secara singkat, padat, dan jelas. Cantumkanlah data-data pribadi milikmu secara singkat padat dan jelas sesuai dengan kolom yang tersedia sehingga tidak membingungkan HRD yang membaca.
2. Gunakan Tata Bahasa yang Baik dan Benar
Pastikan kamu menggunakan tata bahasa yang baik dan benar dalam menulis CV juga jangan sampai ada saltik (typo). Pastikan kamu membaca kembali CV yang sudah ditulis secara perlahan untuk memastikan tidak ada kesalahan.
3. Gunakan Pilihan Kata yang Tepat
Selain tata bahasa pemilihan kata yang tepat juga merupakan salah satu kunci agar CV yang kamu buat jadi menarik di mata HRD. Maka dari itu gunakanlah kata-kata yang memiliki power atau memberikan kesan yang kuat bagi HRD yang membaca.
4. Pilih Font yang Profesional
Pemilihan font atau huruf adalah hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan ketika menulis CV. Kamu bisa menggunakan font Arial, Calibri atau Times New Roman dengan ukuran 10–12 points sehingga nyaman dilihat dan mudah dibaca.
5. Cantumkan Kontak yang Aktif
Pastikan kamu mencantumkan kontak aktif dan dapat dihubungi di CV yang kamu tulis. Tanpa kontak yang aktif, HRD akan kesulitan untuk menghubungimu atau bahkan membatalkan kesempatan untuk lolos ke tahap selanjutnya.
Baca panduan selengkapnya disini: Cara Membuat CV ATS Friendly yang Mudah dan Benar Terbaru
Cara Membuat Portofolio
Portofolio tidak memiliki format baku yang harus diikuti sehingga kamu bisa lebih kreasi. Namun agar portofoliomu sesuai dengan tujuan dibuatnya, kamu bisa mengikuti panduan berikut.
1. Membuat Daftar Isi
Cara membuat portofolio yang pertama adalah dengan membuat daftar isi. Hal ini berguna untuk memudahkan HRD untuk mengetahui apa saja informasi yang akan mereka dapatkan dari portofolio milikmu.
2. Cantumkan Data Diri
Data diri merupakan salah satu informasi penting yang wajib kamu cantumkan dalam portofolio. Lantas apakah CV harus ada di portofolio? Atau apakah CV dan portofolio harus digabung? Jawabannya adalah tidak. Kamu cukup mencantumkan data diri singkat berupa nama lengkap serta kontak aktif seperti nomor telepon atau email.
3. Cantumkan Skill yang Kamu Miliki
Jangan lupa mencantumkan skill yang kamu miliki secara jelas dan detail. Sebab skill yang kamu cantumkan tersebut akan menjadi hal pertama yang akan diperhatikan oleh pihak HRD ketika membuka portofolio milikmu.
4. Pilih Hasil Kerja atau Karya Terbaik
Kamu nggak perlu mencantumkan semua karya yang pernah kamu buat dalam portofolio, Sobat Cakap. Kamu hanya perlu memilih hasil kerja atau karya terbaik yang dapat menonjolkan skill atau keterampilan yang kamu miliki.
5. Berikan Keterangan di Setiap Karya
Meskipun karya yang kamu cantumkan di portofolio dapat dilihat secara visual, kamu sebaiknya tetap memberikan keterangan singkat. Hal ini agar HRD yang membaca bisa lebih memahami karya yang ditampilkan dan bagaimana kamu mengerjakannya.
Contoh CV dan Portofolio
Terakhir, biar kamu makin paham perbedaan di kedua berkas tersebut, intip contoh CV dan contoh portofolio di bawah ini, ya!
Contoh Curriculum Vitae (CV)
Lihat juga contoh CV untuk mahasiswa di sini: Contoh CV untuk Mahasiswa yang Aktif Kuliah dan Templatenya
Contoh Portofolio
Nah, demikianlah penjelasan tentang perbedaan CV dan portofolio beserta contoh dan cara membuatnya. Kedua dokumen ini sama-sama penting ketika melamar pekerjaan, jadi pastikan kamu menyiapkannya dari jauh-jauh hari, ya. Terutama jika kamu ingin bekerja di bidang kreatif di mana hasil karyamu sebelumnya akan sangat membantu pertimbangan HRD.
Selain CV dan portofolio, kamu juga mungkin akan membutuhkan sertifikat untuk melamar kerja, lho. Sertifikat ini bisa kamu dapatkan salah satunya dari mengikuti kursus seperti yang tersedia di Cakap Upskill. Pilih kursus sesuai dengan bidang pekerjaanmu dan dapatkan ilmu baru beserta sertifikatnya! #SiapaCakapDiaDapat
Referensi:
- kitalulus.com
- indeed.com
- topcv.com
Baca juga: