Talent Pool: Arti, Jenis, Tugas, & Cara Membangunnya

Ungkapan Setengah Setuju dalam Bahasa Inggris
Happy young Asia businessmen and businesswomen meeting brainstorming some new ideas about project to his partner working together planning success strategy enjoy teamwork in small modern home office.

Scott Keller pernah mengatakan bahwa “Mempekerjakan pekerja berbakat dapat membuat tenaga kerja delapan kali lipat lebih produktif”. Di dunia perusahaan yang selalu berkembang dinamis, persaingan mendapatkan kandidat terbaik semakin ketat. Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawan yang memiliki keterampilan dan kualifikasi di atas rata-rata. 

Talent pool adalah salah satu cara terbaik untuk dapat meningkatkan akses atau jangkauan perusahaan terhadap karyawan bertalenta yang kelak akan dibutuhkan. Lantas, apa sebenarnya talent pool itu? Apa manfaat dan bagaimana cara membangunnya? Let’s take a look at this article!

Table of Contents

Apa Itu Talent Pool?

Beberapa dari kalian mungkin masih asing dengan istilah talent pool. Sebenarnya, istilah talent pool adalah istilah yang mengacu pada database kandidat pekerja potensial yang biasanya dikumpulkan dan dibangun oleh tim perekrut atau manajer SDM. Mereka biasanya menyimpan data kandidat yang memiliki kualifikasi tinggi dan sebelumnya pernah menyatakan minatnya (melamar pekerjaan) untuk bergabung di perusahaan. 

Talent pool biasanya berisi informasi tentang masing-masing kandidat, termasuk keterampilan, dan potensi peran yang bisa mereka isi. Dari informasi tersebut, perusahaan bisa mendapat kumpulan kandidat terbaik yang mungkin cocok dengan perusahaan dan akan membantu perusahaan tumbuh mencapai tujuan jangka panjang.

Jenis-Jenis Talent Pool

Selain berasal dari data kandidat yang pernah melamar pekerjaan, database talent pool juga bisa berasal dari kandidat yang direkomendasikan. Nah, berikut ini beberapa jenis talent pool yang harus kamu tahu:

(1) Talent Pool dari Kelompok Internal

Jenis talent pool yang pertama adalah kelompok internal. Kumpulan talent pool ini mencakup karyawan dalam perusahaan yang memiliki potensi besar, cakap mempelajari keterampilan baru, serta terampil maju melalui pelatihan dan pendampingan. Mereka adalah karyawan secara individu yang menunjukkan kemampuan dan tanggung jawab lebih.

(2) Talent Pool dari Kelompok Eksternal

Kumpulan talent pool eksternal adalah kelompok talent terbaik di luar organisasi perusahaan yang memenuhi syarat kualifikasi. Kelompok eksternal ini bisa berasal dari database orang-orang yang pernah melamar pekerjaan atau lulus seleksi awal tahap rekrutmen.

(3) Talent Pool dari Kelompok Lainnya

Yang terakhir adalah kelompok talent pool lainnya yang bisa berasal dari organisasi alumni universitas-universitas tertentu, karyawan sebelumnya, platform talent, agen perekrutan, atau kontak LinkedIn.

Perbedaan Talent Pools dengan Talent Pipelines

Meskipun sama-sama berhubungan dengan pencarian talent terbaik, namun keduanya memiliki garis perbedaan yang jelas. Jika talent pools mengumpulkan daftar orang-orang berbakat dan berkualifikasi yang mungkin dibutuhkan di masa depan, maka lain halnya dengan talent pipelines yang lebih fokus mengidentifikasi karyawan perusahaan saat ini yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin organisasi/perusahaan.

Singkatnya, talent pool adalah kumpulan sumber daya pasif, sedangkan talent pipelines adalah sumber daya aktif yang ada dalam daftar staf berkaliber tinggi dalam peran kunci.

Untuk mendapatkan talent pipelines terbaik, HRD atau departemen SDM perlu bekerja sama dengan manajer dan kepala departemen untuk melakukan pendekatan pada timnya. Sehingga, bisa mendapatkan talent yang tepat sasaran.

Tangkap Peluang dan Kesempatan Karier Bersama Cakap

Manfaat Memiliki Talent Pool bagi Perusahaan

talent-pool
Photo from Freepik

Memiliki talent pool akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Tidak hanya demi kepentingan mendapatkan kandidat terbaik semata, akan tetapi ada banyak manfaat lainnya. Berikut manfaat memiliki talent pool bagi perusahaan:

(1) Menghemat Waktu Perekrutan

Umumnya, proses perekrutan memakan waktu yang cukup lama. Saat tim rekrutmen menyimpan data talent pool, mereka bisa dengan mudah melacak kandidat yang sudah pernah mengirim lamaran sebelumnya. 

Setidaknya, tim rekrutmen tidak perlu menunggu kandidat di luar sana yang mungkin akan memasukkan CV lamaran kerjanya. Mereka bisa langsung menghubungi kandidat dalam database talent pool dan merekrut mereka untuk mengisi posisi di perusahaan tersebut. Sehingga, proses perekrutan tidak akan terlalu panjang.

(2) Mengurangi Recruitments Cost

Ketika memiliki database talent pool, tim rekrutmen tidak perlu mengiklankan lowongan pekerjaan di platform pencari kerja. Perusahaan bisa menghindari agen pengiklan dan mengurangi biaya rekrutmen hingga 20%. Penurunan anggaran tersebut bisa kamu alihkan pada aspek lain dari proses perekrutan.

(3) Enhanced Reputation

Apa hubungannya talent pool dengan pengikatan reputasi perusahaan? Saat kandidat terpilih menikmati pengalaman positif saat proses rekrutmen, mereka akan sharing pengalamannya ke rekan-rekan mereka. Sehingga, reputasi perusahaan akan meningkat karena mampu mengumpulkan talent pool berkualitas yang bisa langsung direkrut.

(4) Proses Onboarding yang Lebih Cepat

Proses onboarding akan lebih cepat berkat kontak para talent pool sebelumnya, tim rekrutmen sudah memeriksa dan mengetahui nilai dari calon kandidat. Sehingga, proses wawancara dan onboarding juga akan lebih cepat.

(5) Memahami Kebutuhan Masa Depan

Memiliki talent pool bisa membantu perusahaan mengantisipasi kebutuhan SDM di masa mendatang. Misalnya, sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang gaming mungkin perlu membangun dan memiliki karyawan yang memiliki kemampuan untuk bekerja dengan teknologi, ilustrasi, dll. Dalam hal ini, perusahaan akan mengetahui dalam lima atau sepuluh tahun mendatang kebutuhan apa yang diperlukan untuk berkembang dalam kondisi bisnis yang terus berubah.

Memulai untuk membangung talent pool dapat membantu prusahaan menentukan cara pengembangan perusahaan karena sudah tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan di masa depan.

Cara Membangun dan Maintain Talent Pool

talent-pool-cara-membangung
Photo from Istock

Bagaimana cara membangung dan maintain talent pool? Untuk perusahaan-perusahaan yang belum memiliki talent pool, yuk simak cara membangung dan menjaga talent pool berikut ini!

(1) Memasukkan Kandidat dalam Sumber Database

Cara pertama dan bisa dibilang sebagai cara termudah dalam membangun talent pool adalah memasukan kandidat. Selama proses rekrutmen atau pencarian SDM, setiap kamu menemukan orang-orang dengan CV menarik namun tidak sesuai dengan peran atau posisi yang sedang terbuka, tambahkan saja mereka sebagai kandidat dan masukkan ke dalam daftar talent pool perusahaan.

(2) Libatkan Mahasiswa dan Calon Lulusan

Tidak hanya mereka yang memiliki pengalaman hebat dan menarik saja yang bisa masuk dalam daftar talent pool. Mereka yang masih mahasiswa (magang) atau calon lulusan juga bisa jadi kandidat talent pool terbaik untuk perusahaan.

Jika perusahaanmu butuh talenta, ide-ide, dan perspektif baru, perlu mempertimbangkan untuk melibatkan mahasiswa atau calon lulusan dalam database talent pool. Mereka mungkin saja memiliki keterampilan, antusiasme, dan potensi yang sedang atau akan dibutuhkan di masa depan.

(3) Membuat Landing Page

Cara selanjutnya yang bisa diterapkan untuk membangun talent pool adalah membuat halaman landing page. Kamu bisa membuat landing page di situs web atau situs “career” perusahaanmu di mana nantinya calon kandidat bisa mendaftar sendiri menjadi talent pool perusahaan kalian.

Hal ini sangat menguntungkan terlebih tidak semua orang bisa melihat lowongan kerja yang sedang terbuka di suatu perusahaan. Dengan membuat landing page kamu bisa mengumpulkan kandidat talent pool meskipun mereka tidak melamar pekerjaan di perusahaanmu.

(4) Fokus pada Rekrutmen Marketing

Fokus pada konten yang menonjolkan sisi terbaik dari brand atau perusahaan kalian, seperti budaya kerja, lingkungan kerja, tempat kerja yang inklusif dan beragam, membangun reputasi positif, dll. Hal itu dapat membuat orang tertarik untuk mengajukan lamaran ke perusahaan kalian. Sehingga saat proses rekrutmen berjalan, ada banyak pelamar dari berbagai kalangan, dan kamu bisa mendapat database talent pool dengan pilihan yang banyak.

(5) Tetap Menjaga Hubungan dengan Pelamar dan Karyawan Sebelumnya

Jangan hilang kontak dengan pelamar-pelamar sebelumnya atau karyawan lama yang sudah resign. Meskipun pelamar sebelumnya tidak lolos dalam seleksi perekrutan, bukan berarti dia tidak layak untuk posisi pekerjaan lainnya. Tetap berkomunikasi siapa tahu mereka bisa menjadi kandidat potensial untuk posisi pekerjaan yang berbeda. 

Sedangkan dengan karyawan sebelumnya, pastikan untuk tetap berkomunikasi. Perusahaan sudah mengetahui bakat dan keterampilannya, jika suatu hari perusahaan membutuhkan kandidat untuk mengisi posisi lebih tinggi, kalian bisa menghubungi karyawan tersebut dan menawarkan job desc baru untuk mereka.

(6) Update Your Database and Segemen Your Talent

Jika lima poin membahas mengenai cara membangun talent pool, maka poin yang keenam ini lebih pada cara memainkan talent pool. Untuk tetap memastikan talent pool berada pada jalur yang tepat, perusahaan perlu mengupdate database. Pastikan untuk memiliki database yang mutakhir dan akurat. Perbarui detail kontak, kualifikasi keahlian, dan preferensi kandidat yang dimiliki.

Selanjutnya, perusahaan bisa mensegmentasikan talent pool ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan kriteria tertentu, baik profesi, minta, pengalaman, maupun skill.

So, itu dia selengkapnya tentang talent pool, pengertian, jenis, perbedaan dengan talent pipelines, manfaat, dan cara membangunnya.

Untuk kamu yang sedang membuka lowongan pekerjaan dan mencari kandidat terbaik, yuk masukkan detail loker yang sedang available di Cakap Career. Cakap akan membantumu mencari dan menemukan talent-talent terbaik untuk perusahaanmu. Tunggu apa lagi, daftarkan sekarang karena #SiapaCakapDiaDapat!

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.