Mengupas Sejarah Hari Bakcang yang Diselimuti Tragedi

hari bakcang

Warga Tionghoa di Indonesia tengah merayakan Hari Bakcang (Peh Cun) yang jatuh pada hari 5 bulan 5 kalendar Tionghoa. Dalam kalender internasional, Hari Bakcang tahun ini jatuh pada 14 Juni 2021. Bakcang atau bacang adalah makanan tradisional Tiongkok yang terbuat dari nasi atau ketan dengan isian daging.

Hari Bakcang juga dikenal dengan Festival Extreme Yang. Menurut metafisika Tiongkok, energi “Yang” mengeluarkan energi paling kuat di Hari Bakcang. Sebutan lain untuk Hari Bakcang ialah Festival Bulan Kelima, Festival Hari Kelima, Festival Summer, dan 端 午 节 (duān wǔ jié).

Dibalik nikmatnya bakcang, ternyata perayaan ini diawali dengan kisah tragis, lho. Sebuah mitologi yang dikenal dengan Legenda Qu Yuan dipercaya sebagai latar belakang ditetapkannya Hari Bakcang. Berikut sejarahnya.

Sejarah Hari Bakcang

source: giphy.com

Sejarah Hari Bakcang berawal dari 屈 原 (Qū Yuan), seorang menteri besar dan setia dari Negara Chu. Beliau hidup pada tahun 340-278 SM dan merupakan seorang tokoh yang paling berhasil menyatukan ke-6 negara itu untuk menghadapi Negara Qin.

Pada suatu hari, menteri yang jahat dan tidak setia kepada Raja Cho Hwai Ong bernama Kaisar Huai memfitnah Qu Yuan dan berhasil meretakkan hubungan keduanya. Raja Cho Hwai Ong bahkan terbujuk oleh janji-janji yang menyenangkan agar mau datang berkunjung ke Negara Qin. 

Di sana, Raja Cho Hwai Ong malah ditawan dan menyesali perbuatannya dalam penjara sampai akhirnya dia meninggal. Kaisar Negara Chu yang baru, Cho Cing Siang Ong, kembali memanggil dan memberikan kepercayaan kepada Qu Yuan. Aliansi 6 negara dapat dipersatukan kembali olehnya, namun pisang tidak berbuah dua kali. Aliansi tersebut tidak sekokoh dahulu.

Kaisar Huai kembali berulah dengan kembali memfitnah Qu Yuan. Beliau difitnah melakukan korupsi, suatu pelanggaran terhina pada saat itu. Tak cukup hanya memfitnah, Kaisar Huai juga memecat Qu Yuan, bahkan menjatuhi hukuman agar Qu Yuan dibuang ke daerah danau Tong Ting, dekat sungai Miluo (sekarang provinsi Hunan).

Ketenangan pengasingan Qu Yuan dihancurkan oleh berita mengenai hancurnya ibu kota Negara Chu, tempat asal leluhurnya, yang diserbu orang Negera Qin. Mendengar kabar tersebut, Qu Yuan memutuskan untuk mendayung perahunya ke tengah-tengah sungai Miluo, lalu melantunkan sajak-sajak hasil karyanya yang telah dikenal rakyat sekitarnya, yang mencurahkan rasa cinta tanah air dan rakyatnya. Masyarakat sekitar banyak yang tertegun mendengar semuanya itu. 

Setelah itu, Qu Yuan mendayung perahu sampai ke perairan yang agak jauh dari kerumunan orang. Beliau melompat ke dalam sungai yang alirannya deras dan dalam itu, tepat pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Tionghoa. Aksi bunuh diri tersebut dilakukan untuk memprotes korupsi yang menyebabkan jatuhnya Negara Chu. 

Penduduk desa pun berusaha mencari tubuhnya di sungai menggunakan perahu. Mereka mendayung perahu sambil memukul drum untuk menakuti-nakuti ikan dan roh-roh jahat agar tidak mengganggu tubuh Qu Yuan. 

Mereka juga melempar bungkus beras ke dalam sungai agar dimakan ikan dan ikan tersebut tidak memakan tubuh Qu Yuan. Pelemparan bungkus beras itu juga dimaksudkan sebagai persembahan untuk roh Qu Yuan.

Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dimakan oleh sosok Naga yang dipercaya mendiami sungai tersebut, mereka membungkusnya dengan daun-daunan, yang dikenal sebagai bakcang sekarang.

Bakcang memiliki empat sudut dan setiap sudutnya memiliki makna tersendiri, diantaranya:

  • Sudut pertama diharapkan suami istri tidak terus-terusan bertengkar dan saling mencintai satu sama lain. 
  • Sudut ke-2 berarti doa baik agar keluarga selalu dalam keadaan damai dan sejahtera, serta sehat selalu. 
  • Sudut ke-3 agar rejeki dan berkah selalu datang dengan lancar. 
  • Sudut ke-4 mengandung harapan agar usaha yang dijalankan makin sukses dan kariernya meningkat.

Saat ini, bentuk bakcang pun semakin beragam. Di Taiwan, bentuk bakcang yang dibawa oleh pendatang dari Fujian bentuknya bulat gepeng. Isi bakcang juga bermacam-macam, bukan hanya daging, melainkan juga sayuran. Ada juga yang dibuat dengan ukuran kecil tanpa isi yang dimakan bersama gula pasir ataupun gula merah.

Tambah Wawasan Budaya dan Bahasa Mandarin di Aplikasi Cakap, Bebas Atur Jadwal Kelas

Perayaan Lomba Perahu Naga

source: giphy.com

Selain bakcang, Legenda Qu Yuan juga menjadi asal usul dari perayaan lomba perahu naga. Umumnya perahu naga memiliki panjang sekitar 20-35 meter, serta membutuhkan 30-60 tenaga manusia untuk mengayuh dayungnya. 

Pada tanggal 20 Mei 2006, festival ini terpilih masuk dalam angkatan pertama Warisan Budaya Non Benda Nasional Tiongkok (National Intangible Cultural Heritage). Pada tahun 2008 untuk pertama kalinya lomba perahu naga dirayakan sebagai hari libur Nasional di Tiongkok. Dan pada tanggal 30 Oktober 2009, perayaan ini masuk ke dalam Daftar Warisan Budaya Non Benda Dunia UNESCO (UNESCO World Intangible Cultural Heritage).

Itu dia sejarah Hari Bakcang dan perayaan lomba perahu naga. Keduanya dirayakan sebagai bentuk peringatan terhadap jasa dan hidup seorang penyair dan negarawan Tiongkok bernama Qu Yuan.

Untuk mengetahui budaya Tiongkok lainnya, kamu bisa belajar di Cakap. Tak hanya memperkaya wawasan budaya, kamu bahkan bisa fasih menguasai Bahasa Mandarin. Yuk, daftar kursus Bahasa Mandarin di Cakap!

Baca Juga:

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.