Perayaan Cap Go Meh tidak pernah kalah meriahnya dibanding tahun baru imlek. Banyak sekali festival yang dilaksanakan ketika perayaan cap go meh. Tidak hanya di Tiongkok, perayaan Cap Go Meh ada pada semua negara yang terdapat etnis Tionghoa, tak terkecuali Indonesia.
Meriahnya perayaan Cap Go Meh menarik banyak wisatawan. Kamu penasaran apa itu perayaan cap go meh, simak bahasannya berikut ini!
Asal Usul Cap Go Meh
Cap Go Meh (十 五 暝) merupakan istilah yang berasal dari dialek Tiociu atau Hokkien. Secara harfiah, Cap Go diartikan lima belas dan Meh berarti malam. Dengan demikian, Cap Go Meh memiliki arti “malam kelimabelas”.
Sesuai dengan namanya, perayaan Cap Go Meh dirayakan setiap hari ke-15 setelah perayaan tahun baru Imlek. Jika disesuaikan dengan kalender Masehi, Imlek selalu berlangsung antara 21 Januari sampai 19 Februari, Maka 15 hari setelahnya adalah hari perayaan Cap Go Meh.
Pada dahulu kala, perayaan Cap Go Meh di Cina diselenggarakan secara khusus serta tertutup. Cap Go Meh hanya dirayakan oleh keluarga istana dan kalangan tertentu saja. Warga biasa tidak bisa melakukan perayaan cap go meh karena awalnya perayaan ini dilakukan untuk menghormati Dewa Thai Yai, dewa tertinggi dalam dinasti Han (206 SM-221M).
Namun setelah pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan ini menjadi lebih terbuka bagi siapa pun. Terlebih lagi saat Dinasti Tang (618-907 M), perayaan Cap Go Meh malah menjadi pesta rakyat yang dikenal dengan nama Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.
Saat malam Cap Go Meh, seluruh masyarakat memeriahkan dan memenuhi jalan-jalan kota. Mereka bercengkrama bersama, menikmati makanan khas imlek dengan suasana meriah dan lampion yang merona.
Cap Go Meh identik dengan hal apapun yang warna merah dalam imlek. Selain itu juga, banyak tarian naga,barongsai dan banyak wahana permainan lainnya. Cap Go Meh dengan kembang apinya membuat perayaan ini salah satu yang meriah setelah Imlek.
Psst, Ini Cara Praktis Mahir Berbahasa Mandarin dari Rumah!
Valentine orang Tionghoa
Cap Go Meh dianggap sebagai Hari Valentine Orang Tionghoa. Namun anggapan itu muncul di kawasan Asia Tenggara, salah satunya di Malaysia. Di sana, wanita Tionghoa memiliki ritual khusus setelah Tahun Baru Imlek, yaitu memakai penampilan yang terbaik serta pakaian yang anggun.
Mereka juga pergi sembahyang ke kuil karena selama ini dilarang keluar rumah. Saat mereka keluar rumah, penampilan mereka yang elok membuat para pria terpikat sehingga cap go meh menjadi ajang ‘mencari jodoh’ bagi orang Tionghoa.
Kebiasaan tersebut menjadi tradisi sehingga banyak orang yang menganggap perayaan Cap Go Meh adalah hari valentine-nya orang Tionghoa.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia
Bagaimana perayaan Cap Go Meh di Indonesia? Banyaknya etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia sejak dulu wajar rasanya jika perayaannya meriah. Namun, selama masa kepemimpinan Presiden Soeharto, perayaan Tionghoa tidak dibuat mencolok sehingga tidak semeriah sekarang.
Presiden Soeharto membuat intruksi presiden No.14 tertanggal 6 Desember 1967. Dalam poin inpres tersebut tertulis “perayaan-perayaan pesta agama dan adat istiadat Tiongkok dilakukan secara tidak menyolok di depan umum, melainkan dilakukan dalam lingkungan keluarga.”
Baru setelah Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mulai menjabat tanggal 20 Oktober 1999, Inpres No.14 tahun 1967 yang merugikan warga Indonesia keturunan Tionghoa dicabut.
Tambah Skill Baru di Aplikasi Cakap, Gratis Setiap Hari!
Setelahnya, perayaan tradisi Tionghoa seperti Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh mulai muncul dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki kawasan identik kultur Tionghoa yang bisa dikenal Pecinan. Nah, kawasan tersebut merupakan salah satu yang paling meriah ketika Imlek dan Cap Go Meh.
Salah satunya di Singkawang, Perayaan Cap Go Meh dirayakan sejak Imlek sampai Cap Go Meh atau sekitar 15 hari. Perayaan Cap Go Meh tidak hanya dimeriahkan orang etnis Tionghoa, namun juga warga sekitar seperti orang dayak dan melayu.
Hal tersebut juga terjadi di kawasan Pasar Baru Jakarta, sebagai salah satu daerah kawasan pecinan lama di Indonesia perayaan Cap Go Meh juga meriah. Kemeriahannya menarik banyak warga yang terkesima dengan atraksi festival Cap Go Meh. Apalagi saat perayaan Cap Go Meh, orang Tionghoa membagikan makanan khas tiongkok dengan bahan baku yang halal untuk tetap menghargai orang lainnya yang tidak bisa memakan babi atau sejenisnya.
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia adalah representasi keberagaman budaya di Indonesia serta menjaga toleransi antar suku, ras, dan agama. Hidup rukun dan saling menjaga budaya satu sama lain adalah kunci memajukan kebudayaan cap go meh khas Indonesia.
Banyak sekali nilai positif yang didapat dari perayaan Cap Go Meh. Menjaga Kerukunan menjadi nilai positif yang baik untuk siapa saja. Maka ayo datang ke perayaan cap go meh dan nikmati perayaan yang penuh suka cita.
Masih banyak lho budaya orang China yang bisa kamu explore. Kamu bisa ikut kursus bahasa Mandarin karena di sana kamu bisa belajar bahasa sekaligus belajar budayanya. Yuk belajar bahasa Mandarin!
Baca Juga: Ini Arti Yin dan Yang, Filosofi Hidup Orang Tionghoa