Sobat Cakap pasti mengenal istilah tanaman hidroponik, bukan? Tanaman hidroponik adalah salah satu inovasi yang digunakan untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Meski demikian, ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman hidroponik, yaitu: air, cahaya, nutrisi dan CO2.
Dalam budidaya tanaman hidroponik, nutrisi menjadi bagian penting untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian nutrisi yang tepat akan membuat tanaman hidroponik tumbuh dengan baik dan menghasilkan sayuran atau buah-buahan yang kualitas. Nah, dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai nutrisi tanaman elektronik. Yuk, simak!
Table of Contents
Apa Itu Nutrisi Tanaman Hidroponik
Nutrisi tanaman hidroponik adalah kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman yang dibudidayakan menggunakan air sebagai medianya.
Nutrisi esensial yang diperlukan harus mengandung semua unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman hidroponik. Pupuk tersebut diformulasi secara khusus sesuai dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.
Unsur makro terdiri dari C (Karbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), N (Nitrogen), S (Sulfur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca (Kalsium), Mg (Magnesium). Sedangkan unsur mikronya yaitu Fe (Besi), Mn (Mangan), Zn (Zink), Cu (Tembaga), Co (Cobalt), B (Boron), Mo (Molibdenum), dan Cl (Klorin).
Tujuan Pemberian Nutrisi pada Tanaman Hidroponik
Tujuan pemberian nutrisi hidroponik adalah menambahkan unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan pada media tanamnya.
Normalnya, unsur hara seperti nitrogen bisa didapat dari tanah. Namun karena media tanam tumbuhan hidroponik tidak menggunakan tanah, maka diperlukan nutrisi khusus agar tunas dan daun bisa tumbuh dengan baik.
Selain itu, pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik juga bertujuan untuk:
- Menjaga suhu tanaman yang umumnya tidak tahan dingin dan panas.
- Menghidrasi tanaman karena tanaman hidroponik membutuhkan banyak cairan.
- Memudahkan tanaman dalam menyerap nutrisi berbentuk ion-ion yang terlarut.
Takaran Nutrisi Hidroponik
Nutrisi hidroponik bisa dibeli dan dapat pula diracik sendiri. Namun meracik nutrisi hidroponik sendiri tidaklah mudah, kita harus tahu ilmunya karena ada takaran tertentu untuk setiap unsur penyusunnya agar nutrisi tersebut bisa digunakan.
Untuk lebih mudah, apabila kamu ingin menanam sayuran dengan cara hidroponik, kamu dapat membeli nutrisi tanaman hidroponik yang di jual di pasaran (dikenal dengan nama AB mix).
Nutrisi AB mix sangat dikenal dalam budidaya hidroponik. Penamaan ini diambil dari dua jenis nutrisi yang digunakan. Tujuannya untuk memudahkan dalam mengingat nama nutrisi. Nutrisi A mewakili unsur makro hara dan nutrisi B mewakili unsur mikro hara.
Menurut jenisnya, nutrisi AB mix terdiri dari dua bentuk: cairan dan butiran. Namun demikian, Apapun jenis nutrisi hidroponiknya, keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu memenuhi kebutuhan makanan tanaman.
AB Mix memberikan nutrisi kepada tanaman melalui air mengalir, tetesan, kabut dan sebagainya. Karena bentuk fisik dari AB Mix ini ada yang padat dan ada juga yang cair, kamu perlu mengatur dosis serta takarannya.
Takaran nutrisi hidroponik biasanya sudah tersedia pada kemasan produk. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan AB mix ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, apakah kamu akan menanam sayuran atau buah-buahan.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari nutrisi AB Mix hidroponik ini. Kelebihannya adalah kelengkapan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kekurangannya yaitu dapat menyebabkan tanaman terbakar bila diberikan pada tanaman dalam dosis yang terlalu banyak (berlebihan).
Kembangkan Potensimu dan Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill
Cara Membuat Nutrisi Organik untuk Hidroponik
Kamu bisa membuat sendiri nutrisi organik untuk hidroponik, lho! Berikut adalah cara membuat nutrisi organik dari Bapak Ir. Ismail, seorang dosen Ilmu Tanah UNSOED Purwokerto. Simak cara pembuatannya, yuk!
Bahan yang dibutuhkan:
- 300 kg kotoran kambing
- 500 kg jerami
- 100 kg arang sekam
- 100 kg dedak/ bekatul
- 300 gr belerang
- 17 kg daun lamtoro/ kacang-kacangan
- 6 kg daun sirsak
- 2,5 kg tetes/ gula
- 1 lt Em4/ mikroorganisme
- Air bersih secukupnya
Alat-alat yang digunakan:
- Water toren atau terpal sebagai wadah
- Aerator 45 lt/ menit dan selangnya
Cara membuat nutrisi organik untuk hidroponik:
- Cincang daun lamtoro dan daun sirsak.
- Masukkan semua bahan ke dalam water toren atau terpal yang sudah dibentuk bak.
- Masukkan air bersih hingga kondisi macak-macak.
- Beri udara dengan aerator hingga terjadi fermentasi aerob.
- Biarkan selama 30 hari.
- Ambil airnya dengan cara disaring.
Cara menggunakan nutrisi organik untuk hidroponik:
- Ambil larutan bagian atas yang tidak ada endapannya.
- Cairan hasil fermentasi diencerkan dengan perbandingan 1:10 (10 bagian air dan 1 bagian poc).
- Gunakan larutan ini untuk penyiraman atau nutrisi hidroponik.
- Bisa juga digunakan untuk penyemprotan tanaman.
- Gunakan ampasnya untuk pupuk organik padat (media tanam dalam pot).
- Karena resep ini organik dan tidak baku sebaiknya dalam pembuatannya dibuat dalam skala lebih kecil dan penggunaannya juga diuji coba untuk beberapa tanaman dulu agar jika terjadi kesalahan tidak terlalu banyak.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai nutrisi tanaman hidroponik, mulai dari pengertian, tujuan pemberian, takaran, hingga cara membuatnya. Bagi kamu yang ingin lebih praktis, kamu bisa langsung membeli nutrisi AB mix di toko terdekat. Selain itu, kamu juga bisa mencoba membuatnya sendiri dengan mengikuti cara membuat nutrisi organik yang sudah dijelaskan.
Bagi kamu yang masih pemula dalam bidang hidroponik, kamu bisa belajar menanam sayur dengan sistem hidroponik di Cakap Upskill, lho! Kursus ini juga cocok untuk petani sayur yang selama ini masih menggunakan metode konvensional. Yuk, daftar kursusnya sekarang! #SiapaCakapDiaDapat
Referensi:
- agrotani.com
- jagadtani.com
- agromedia.net
- himatan.ilmutanah.unpad.ac.id
- brainly.co.id
Baca juga: