Daerah perbatasan menjadi daerah yang membutuhkan banyak perhatian bagi sebuah negara, apalagi bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Menariknya, masih banyak penduduk Indonesia yang belum tahu keunikan hidup di daerah perbatasan.
Salah satu daerah terluar di Indonesia adalah Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan. Terletak di Kalimantan Utara, Kecamatan Krayan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Minggu lalu, Cakap mendapatkan kesempatan untuk dapat berbagi pengalaman digital bersama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Selama 2 hari, koresponden Cakap mendapat banyak pengalaman yang sangat berharga. Dari melihat keberagaman masyarakat Krayan yang bercampur berbahasa Indonesia berlogat melayu, hingga merasakan dinginnya Krayan yang dikelilingi bukit.
Rendahnya kualitas infrastruktur di Krayan membuat masyarakat beradaptasi. Masyarakat Krayan mencari alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan, salah satunya dengan mencari ke negara tetangga. Masyarakat Krayan kerap berjual beli di negara Malaysia dan mendapatkan berbagai kebutuhan pokok di sana. Itulah mengapa terjadi percampuran budaya antara masyarakat Krayan dan negara tetangga.
Selain itu, masalah hidup di daerah perbatasan adalah air bersih, begitu pula di Krayan. Air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ditampung dari air hujan, tentunya berdampak pada minimnya penggunaan air di tempat publik. Hal tersebut dapat dilihat dari minimnya kamar kecil untuk siswa di sekolah, terkadang siswa di Krayan harus buang air kecil di hutan. Penggunaan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari terjadi lantaran musim kemarau yang berkepanjangan dan menyebabkan kekeringan di Krayan.
Walaupun hidup dalam keterbatasan, pelajar di Krayan tidak putus asa. Banyak putra dan putri memiliki angan untuk dapat bersekolah lebih tinggi di universitas ternama. Mereka tak lelah untuk mengejar cita-cita tersebut.
Oleh karena itu BAKTI Kominfo bersama Cakap berusaha berbagi pengalaman digital yang membuka wawasan pelajar. Dengan menyediakan akses telekomunikasi, diharapkan para pelajar Krayan mampu meningkatkan kualitas akademik dan menggapai cita-citanya. Jangan karena tumbuh di perbatasan, pelajar membatasi cita-citanya. Jadilah perbatasan yang tak terbatas.
Baca Juga
Membangun Literasi Bahasa Inggris Lewat #CakapUntukBangsa
E-Learning, Masa Depan Pendidikan di Era Digital yang Tak Bisa Ditampik
