5 Jenis TOEFL: PBT, CBT, iBT, ITP, Prediction Test dan Biayanya

Jenis TOEFL Bahasa Inggris

Ujian TOEFL adalah salah satu tes yang mengukur kemampuan bahasa Inggris bagi non penutur asli. Fungsi TOEFL sendiri cukup banyak, di pendidikan maupun pekerjaan. Namun, tiap bidang tersebut punya syarat sertifikat dari beberapa jenis TOEFL yang bisa jadi berbeda-beda, lho. Perbedaan jenis TOEFL ini dapat dilihat dari metode, isi, dan biaya tes. 

Ada apa saja jenis tes TOEFL Bahasa Inggris dan berapa biaya tes TOEFL di masing-masing jenisnya? Yuk simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini!

Apa Itu TOEFL Bahasa Inggris?

Test of English as a Foreign Language atau TOEFL merupakan acuan alat ukur kemahiran bahasa Inggris untuk penutur asing yang sudah terstandarisasi. Maksud dari penutur asing tersebut adalah orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu. 

Tes ini sebagai persyaratan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, terutama negara yang menggunakan bahasa Inggris. Kamu yang akan bekerja di luar negeri biasanya juga harus memiliki hasil tes ini sebagai persyaratan.

Institusi yang kerap meminta agar melampirkan hasil tes TOEFL adalah yang berasa dari Amerika Serikat dan Kanada. Itulah sebabnya, soal-soal dalam tes TOEFL banyak yang menggunakan American English. 

5 Jenis TOEFL Bahasa Inggris untuk Ujian

Ada dua jenis tes kemampuan bahasa Inggris yang umum diketahui yakni PBT dan iBT. Namun ternyata ada 5 jenis tes kemampuan bahasa Inggris yang perlu kamu tahu yakni sebagai berikut:

1. PBT (Paper Based Test)

Jenis tes yang paling umum yaitu TOEFL PBT (Paper Based Test) dengan media kertas. Beberapa tahun yang lalu jenis tes ini banyak diminati. Namun sekarang sudah mulai jarang yang memilihnya.

TOEFL PBT menggunakan media kertas sehingga peserta tes akan mengerjakan soal-soal yang sudah dicetak di kertas ujian. Saat mengikuti tes ini kamu akan mendapatkan lembar khusus jawaban dan mengisinya secara manual.

PBT menyediakan 3 seksi pengerjaan yang meliputi reading, listening, dan structure. Total durasi mengerjakan semua seksi yaitu selama tiga 3 jam. Peserta tes memiliki jeda waktu 10 menit sebelum lanjut mengerjakan seksi berikutnya.

Skor tertinggi Jenis TOEFL PBT yaitu 617, sedangkan skor paling rendah adalah 217. Hasil skor tersebut menggunakan metode perhitungan konversi. Untuk persyaratan jenjang S1 biasanya memerlukan skor sekitar 450-500. Sedangkan persyaratan untuk jenjang S2 dan S3 yaitu sekitar 500-550. 

Kisaran skor tersebut hanya berlaku untuk perguruan tinggi di Indonesia. Apabila ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, tentu akan meminta nilai yang lebih tinggi.

Biaya tes TOEFL PBT bisa bermacam-macam tergantung penyedia mana yang kamu pilih, kisaran harga tes TOEFL PBT mulai Rp350.000 hingga Rp1.700.000 dengan pengujian secara lengkap.

2. iBT (Internet Based Test)

TOEFL iBT sudah mulai menggunakan teknologi karena kamu bisa mengaksesnya secara online. iBT merupakan singkatan dari internet Based Test sehingga peserta tes bisa mengerjakannya di rumah. Peminat tes iBT pun mulai meningkat semenjak pandemi Covid-19. 

Jika sebelumnya PBT hanya menilai 3 skill, maka iBT menilai 4 skill berbahasa, yakni listening, reading, speaking, dan writing. Durasi mengerjakan tes iBT adalah 4 jam lantaran mempunyai 4 sesi. Adapun total perhitungan skor yaitu mulai dari 0 hingga 120.

Kamu bisa menggunakan hasil tes TOEFL iBT untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri, melamar di perusahaan internasional, atau bahkan mendaftar ke perguruan tinggi dalam negeri.

Biaya TOEFL iBT memiliki kisaran biaya 2-3 juta rupiah sehingga menjadi jenis tes kemahiran bahasa Inggris yang terbilang mahal.

C. CBT (Computer Based Test)

Computer Based Test atau CBT adalah tes yang menggunakan media komputer. Peserta tes langsung membaca soal dari layar dan langsung menjawabnya di komputer. Apabila peserta sudah mengisikan jawaban, kabarnya tidak bisa mengganti jawaban tersebut. Sebab, komputer merekam secara otomatis jawaban yang masuk.

Cara menghitung skor pun sudah tidak lagi menggunakan metode konversi. Komputer secara otomatis akan menjumlah skor pada masing-masing skill. Total nilai pada masing-masing skill yaitu 30 poin. Dengan demikian, total semua skor jawaban benar dari TOEFL CBT yaitu 300 poin. 

CBT juga menawarkan 4 skill seperti iBT. Namun ada satu skill yang berbeda. Adapun skill yang diujikan yaitu listening, structure, reading, dan juga writing. 

D. ITP (Institutional Testing Program)

Jenis TOEFL ITP atau Institutional Testing Program adalah tes kemahiran bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh sebuah institusi atau lembaga. Jika kamu mengambil tes ini, maka tidak bisa menggunakan sertifikat tersebut untuk beasiswa internasional. Sebab, sertifikat ITP hanya untuk kawasan Asia atau ruang lingkup nasional.

Tidak ada salahnya jika kamu mengikuti tes ini untuk mengetahui kemampuan dan tingkat kemahiran bahasa Inggrismu. Kamu akan mendapatkan 3 macam skill yaitu structure, speaking, dan listening. Ketiga skill tersebut harus kamu selesaikan dalam waktu 2 jam. Total nilai tertinggi TOEFL ITP adalah 667 poin dan minimal 310 poin.

Biaya yang harus kamu sediakan jika ingin mengikuti tes ITP yaitu mulai dari Rp500.000,00. Sertifikat tes ini bisa untuk mendaftar beasiswa di kawasan Asia dan nasional. Selain itu, ITP juga bisa untuk persyaratan sertifikasi dosen.

E. Prediction Test

Prediction test merupakan jenis TOEFL terakhir dalam pembahasan ini. Jenis tes ini bisa kamu coba untuk memprediksi kemampuan dan kemahiran dalam bahasa Inggris. Dengan kata lain, prediction test ini adalah sarana latihan atau try out sebelum menghadapi tes yang authorized. 

Hasil dari prediction test tersebut bisa kamu jadikan bahan evaluasi sehingga bisa memperbaiki skill yang masih kurang. Prediction test memberikan durasi pengerjaan 2 jam dan terdiri dari 3 sesi, yakni listening, structure, dan reading. Umumnya, prediction test menawarkan biaya yang terjangkau sehingga kamu bisa mencobanya. 

Pertanyaan Tentang TOEFL

Di bawah ini merupakan sejumlah pertanyaan tentang tes kemahiran bahasa Inggris yang sering ditanyakan:

a. Berapa Lama TOEFL Berlaku?

Kamu yang sudah melakukan tes akan mendapatkan sertifikat yang memuat hasil tes tersebut. Masa berlaku sertifikat TOEFL yaitu selama dua tahun dan terhitung mulai dari sertifikat tersebut terbit. Sebab, selama rentang waktu tersebut kemampuan berbahasa Inggris seseorang bisa mengalami peningkatan atau bahkan penurunan.

b. Berapa Lama Waktu Ujian TOEFL Dilaksanakan?

Durasi tes tidak sama lantaran setiap jenis tes menyajikan skill yang berbeda. Umumnya, tes yang menyajikan 3 macam skill akan memberikan durasi ujian selama 2 jam. Sedangkan Jenis TOEFL yang mengujikan 4 skill bahasa, akan memberikan waktu ujian selama 3 hingga 4 jam.

c. Apa Beda TOEFL dan IELTS?

Keduanya sama-sama untuk menguji kemahiran bahasa Inggris penutur asing. Poin yang membedakan adalah jenis bahasa digunakan. TOEFL menggunakan istilah, idiom, dan pelafalan Inggris Amerika, sedangkan IELTS menggunakan British English.

Adapun aspek lain yang membedakan seperti penilaian, biaya tes, metode pengujian, reading section, dan manfaatnya. 

Lihat perbedaan American dan British English di sini: Perbedaan TOEFL dan IELTS, Mana Tes yang Harus Kamu Ambil?

Ingin Mempelajari Jenis TOEFL Diatas?

Setelah membaca artikel di atas, sekarang sudah mulai paham jenis-jenis dan manfaatnya, kan? Agar ketika mengikuti tes TOEFL mendapatkan skor yang tinggi, maka kamu bisa mengikuti kelas persiapan TOEFL di Cakap. 

Belajar bahasa Inggris di Cakap akan terasa menyenangkan karena semua guru adalah tenaga profesional dan berpengalaman. Selain itu, pengajar di Cakap juga menggunakan metode belajar yang interaktif sehingga lebih menarik.

Hebatnya lagi, Cakap menyediakan layanan online dengan biaya kursus yang terjangkau pula. Yuk, langsung gabung dan rasakan pengalaman belajar yang baru dan seru!

Baca Juga:

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.