Yuk, Belajar Kepemimpinan dari 7 Film Apik Ini!

film terbaik
Yuk, Belajar Kepemimpinan dari 7 Film Apik Ini!

Kepemimpinan merupakan salah satu skill penting yang harus dimiliki. Kualitas pemimpin bisa menentukan sukses tidaknya sebuah tim. Seorang pemimpin yang baik bisa mengarahkan, mengayomi, mendukung, dan memotivasi timnya.

Kepemimpinan emang aspek penting untuk bisa berhasil di dunia kerja, tapi leadership bukan masalah di lingkungan kerja aja lho. Kepemimpinan juga diterapkan di berbagai aspek kehidupan lainnya, misalnya di dalam keluarga dan komunitas.

Kita bisa belajar tentang kepemimpinan ini salah satunya dari film. Selain menghibur, film-film di bawah ini juga mengajarkan kita tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin. Apa aja ya?

Black Panther

Black Panther
source: giphy.com

Wakanda forever! Film fenomenal dari MCU ini gak cuma seru dan punya dampak sosial yang kuat, film ini juga menyimpan banyak pembelajaran mengenai kepemimpinan. T’Challa sebagai raja Wakanda menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin yang kompenten dengan menghadirkan sejumlah perubahan.

Ia mampu membangun jembatan antarsuku dan bernegosiasi dengan M’Baku yang akhirnya menyelamatkan nyawanya. Ia juga mampu mengatasi ancaman atas takhtanya saat ditantang oleh Killmonger.

Terlebih lagi, ia berani untuk mengambil keputusan yang transformatif dengan membuka perbatasan Wakanda dan menggunakan sumber daya negaranya untuk membantu hidup banyak orang. 

Hacksaw Ridge

Hacksaw Ridge
source: giphy.com

Disutradarai oleh Mel Gibson, film ini diangkat dari kisah nyata seorang prajurit bernama Desmond Doss. Diperankan oleh Andrew Garfield, film ini menceritakan prinsip Doss untuk tidak membawa dan menggunakan senjata saat Perang Dunia II. Walaupun sempat diejek karena prinsipnya itu, Doss berhasil menyelamatkan nyawa 75 tentara saat Pertempuran Okinawa. 

Dari film ini, Doss menunjukkan integritasnya untuk tetap mempertahankan prinsipnya walaupun diejek, bahkan dipukuli. Pada akhirnya, integritasnya ini menginspirasi tentara lainnya dan membuatnya dihormati.

Walaupun Doss bisa saja membela dirinya dengan argument dan kata-kata, ia memilih untuk memberikan bukti melalui tindakannya. Doss yang awalnya diolok-olok sebagai pengecut saat latihan, akhirnya menjadi satu-satunya yang memiliki cukup keberanian untuk bertahan dan menyelamatkan mereka yang terluka.

Ford v Ferrari

Ford v Ferrari
source: giphy.com

Film yang mendapat nominasi Best Picture di Oscar ini bukan cuma sekadar film tentang dua korporasi otomotif dan balapan mobil saja. Diangkat dari kisah nyata tentang kemenangan Ford dalam kejuaraan Le Mans, film ini juga menceritakan tentang tantangan desainer otomotif Carroll Shelby dan pebalap Ken Miles berurusan dengan eksekutif Ford.

Dalam film Ford v Ferrari, perusahaan Ford harus mengubah brand image mereka untuk bisa kembali bangkit sebagai pemimpin industri, salah satunya dengan mengikuti ajang lomba balap. Dari sini, kita bisa belajar bahwa kita harus terus beradaptasi dan berinovasi, mampu mengobservasi dan menganalisis situasi.

Miles pun dipilih sebagai salah satu pebalap yang mewakili Ford fi kejuaraan Le Mans. Namun perjalanan Miles hingga akhirnya bisa bertarung di arena balap Le Mans tidak selalu mulus. Berbagai eksperimen dan percobaan harus dilalui dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitasnya. 

Avengers: Endgame

Avengers: Endgame
source: giphy.com

Setelah 11 tahun dan 22 film, akhirnya MCU sampai di puncaknya dengan film Avengers: Endgame. Hayo ngaku, siapa yang rebutan beli tiketnya terus nangis pas filmnya habis? Para superhero ini memang membekas banget ya di hati.

Gak cuma itu, kita bisa belajar banyak banget dari para pahlawan Avengers. Thor yang sempat depresi karena kegagalannya belajar untuk kembali bangkit dan akhirnya ikut bertarung melawan Thanos.

Film ini juga mengingatkan kita bahwa untuk mencapai kesuksesan, diperlukan pengorbanan. Iron Man mengorbankan kehidupan bersama keluarganya untuk kembali memimpin Avengers, dan pada akhirnya kehilangan nyawanya demi mengalahkan Thanos. Begitu pula dengan Black Widow. Captain America mengorbankan usia dan masa depannya untuk mengembalikan Infinity Stones ke linimasanya masing-masing.

A Beautiful Day in the Neighborhood

A Beautiful Day in the Neighborhood
source: giphy.com

Film yang diperankan oleh Tom Hanks ini menceritakan tentang hubungan seorang jurnalis investigasi Lloyd Vogel dan tokoh lengendaris pertelevisian Fred Rogers. Pandangan Vogel yang awalnya skeptis mengenai kebaikan Mr. Rogers sepenuhnya berubah setelah mengenal Rogers lebih dekat dan akhirnya mengubah hidupnya juga.

Salah satu alasan kenapa Fred Rogers bisa memiliki persona yang begitu disukai oleh banyak orang, termasuk juga pada akhirnya oleh Vogel, adalah karena ia tidak pernah berpura-pura. Ia berani untuk menjadi diri sendiri dan jujur terhadap dirinya sendiri. Selain itu, ia juga merupakan pendengar yang baik.

Rogers selalu memegang prinsip kebaikan. Ia berkata “Ada 3 cara untuk mencapai kesuksesan: Pertama adalah dengan bersikap baik. Cara kedua adalah bersikap baik. Cara ketiga adalah bersikap baik.”

The Intern

The Intern
source: giphy.com

The Intern mengisahkan tentang seorang bapak-bapak berusia 70 tahun bernama Ben yang menyadari bahwa ia tidak siap untuk pensiun. Akhirnya, ia mendaftar sebagai seorang senior intern di sebuah perusahaan fashion online. Di sana, ia harus menghadapi atasan yang skeptis atas dirinya.

Pada film, diceritakan bahwa Ben biasanya datang lebih awal untuk membersihkan barang-barang yang berserakan. Jules, atasannya yang awalnya tidak terlalu memandang Ben seiring berjalannya waktu menyadari kontribusi Ben atas perusahaannya. Di sini, kita bisa belajar untuk belajar memimpin dengan memberikan contoh yang baik.

Jules sebagai pemimpin pun patut dicontoh. Walaupun sebagai bos, ia tidak memiliki ruangan sendiri. Ia bekerja di ruangan yang sama dengan karyawan lainnya. Walaupun sibuk, ia selalu menyempatkan waktu untuk berbicara dengan siapapun yang membutuhkan bantuannya.

The Social Network

The Social Network
source: giphy.com

Film yang bercerita tentang awal berdirinya raksasa media sosial berwarna biru ini menyediakan banyak masukan mengenai kepemimpinan. Film ini mengisahkan perjalanan Mark Zuckerberg membangun bisnis media sosialnya yaitu Facebook.

Dari film ini, kita bisa melihat bagaimana Zuckerberg bisa mengubah kebutuhannya untuk bersosialisasi yang tidak terpuaskan menjadi sebuah peluang untuk membangun bisnis.

Di sisi lain, kita juga bisa belajar dari ketidakmampuan Zuckerberg untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim mengakibatkan munculnya sejumlah masalah dan merugikan diri sendiri dan perusahaannya.

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari film. Selain menghibur, ternyata film juga memiliki pesan-pesan yang bisa diambil dan dijadikan pelajaran. Dalam film, terkadang ada dialog-dialog yang sulit dipahami atau diterjemahkan ke bahasa lain, yang biasa disebut lost in translation. Supaya kamu bisa mendapat pengalaman nonton yang utuh, ada baiknya perlancar bahasa Inggrismu di Cakap. Yuk!

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.