Business Model Canvas untuk Memulai Bisnis, Cek Panduannya!

business model canvas
Mau Buka Usaha? Kenalan dengan Business Model Canvas

Kemajuan teknologi dan semakin mudahnya berbagai akses membuat banyak orang semakin bersemangat untuk mengembangkan sebuah bisnis atau usaha. Meski demikian, tidak semua bisnis akan benar-benar sukses di pasaran dengan hanya mengandalkan kemudahan tersebut. Ada banyak hal penting yang sebaiknya dipersiapkan untuk membangun suatu bisnis, usaha, atau proyek dari awal. 

Selain menyiapkan modal dan sumber daya, hal lain yang harus dipersiapkan adakah strategi dan manajemen dari bisnis itu sendiri. Selain itu, pemilik bisnis juga perlu memikirkan bagaimana kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik dan efektif. Oleh karena itu perlu diterapkan sebuah bisnis model untuk yang terbukti efektif, misalnya seperti Business Model Canvas (BMC). 

Apa itu Business Model Canvas 

template business model canvas

 

Template by strategyzer.com

Business Model Canvas adalah salah satu model bisnis yang dapat dijadikan sebagai pedoman utama bagi setiap pemilik bisnis untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Model ini pertama kali dikenalkan oleh Alexander Osterwalder, berdasarkan bukunya Business Model Ontology pada tahun 2005. 

Business Model Canvas adalah sebuah template yang berisi visual dengan sembilan blok elemen yang mendeskripsikan proporsi nilai dari produk suatu bisnis. Mulai dari infrastruktur, hingga keuangan, sehingga kegiatan bisnis dapat selaras dengan gambaran potensi yang dapat disesuaikan. 

Keunggulan Business Model Canvas

keunggulan business model canvas

 

Photo by Lisa Fotios from Pexel

Salah satu keunggulan Business Model Canvas adalah pembagian fokus yang lebih jelas terhadap bagian-bagian penting dari bisnis itu sendiri. Dengan demikian, BMC dapat diaplikasikan dalam berbagai skala bisnis, baik kecil, maupun besar. 

  • Gambaran yang diberikan pada BMC relatif singkat tanpa detail yang tidak perlu.
  • Visual yang mudah dimengerti oleh siapapun dari berbagai level posisi di perusahaan. 
  • Dapat diterapkan oleh bisnis skala kecil maupun perusahaan besar.
  • Menjelaskan keterkaitan berbagai aspek bisnis satu sama lain.
  • Sangat berguna untuk menggambarkan model bisnis secara lebih efektif. 
 

Elemen-elemen Business Model Canvas

elemen model business canvas

 

Photo by fauxels from Pexel

Ada sembilan elemen bisnis yang terdapat dalam masing-masing elemen blok dalam Business Model Canvas. Berikut penjelasan selengkapnya!

1. Key Partners

Key partners adalah pihak atau mitra utama yang dapat menjadi penyedia bahan baku yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu bisnis. Misalnya, sebuah bisnis busana yang bermitra dengan perusahaan tekstil untuk mendapatkan bahan baku yaitu berbagai jenis kain. 

2. Key Activities 

Yang dimaksud dengan aktivitas utama adalah aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis atau perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Dengan kegiatan ini produk atau jasa dapat dihasilkan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 

3. Value Proportion

Value proposition adalah bagaimana suatu produk/jasa memiliki nilai istimewa di mata konsumen, sehingga lebih dipilih dibandingkan produk/jasa sejenis. Pastikan bahwa bisnis yang akan dijalankan telah benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen dan memberikan solusi untuk masalah mereka. 

4. Customer Relationship

Dalam menjalankan suatu bisnis, kita perlu mengetahui dan mendekati konsumen atau calon konsumen kita dengan berbagai cara. Oleh karena itu hubungan dengan konsumen perlu dilakukan untuk membuat bisnis lebih dekat dengan konsumen dan kebutuhannya. 

5. Customer Segment

Segmentasi konsumen adalah bagaimana kita mengetahui siapa yang akan menjadi target market dari produk/jasa yang ditawarkan. Pemilik bisnis sebaiknya telah menentukan kriteria konsumen seperti jenis kelamin, rentang umur, status sosial ekonomi, dan sebagainya.  

Upgrade Skill-mu! Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill

6. Key Resource

Sumber daya adalah aset yang dimiliki untuk mendukung segala aktivitas bisnis sehingga dapat terus berjalan dan beroperasi. Misalnya, di perusahaan yang bergerak di bidang busana, sumber daya utamanya adalah alat produksi seperti mesin jahit dan sebagainya. 

7. Distribution Channel

Lanjutan dari hubungan konsumen, distribution channel adalah cara-cara pendekatan yang dapat membuat calon konsumen dan konsumen tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Beberapa contoh distribution channel adalah sosial media dan media iklan lainnya. 

8. Cost Structure

Cost structure adalah skema finansial yang menentukan biaya operasional dari suatu bisnis atau perusahaan. Hal ini dapat dihitung misalnya dari biaya operasional yang diperlukan dalam satu hari untuk bisa menutupi semua aktivitas perusahaan. 

9. Revenue Stream

Dalam bahasa Indonesia revenue streams disebut dengan aliran pendapatan, yaitu pendapatan dari berbagai sumber seperti hasil penjualan dan sebagainya. Aliran pendapatan ini akan sangat berguna ke depannya untuk menentukan pendapatan total dan perhitungan keuntungan. 

Baca juga : Cara Menentukan Harga Jual yang Benar serta Rumus dan Contoh Kasusnya

Contoh Penerapan Business Model Canvas

penerapan business model canva

 

Photo by mentatdgt from Pexel

Setelah mengetahui apa saja masing-masing elemen bisnis yang terdapat dalam Business Model Canvass, kamu perlu menjawab pertanyaan berikut untuk dapat menerapkannya.

1. Key partners 

– Siapakah yang akan menjadi mitra utama dalam bisnismu?

– Apa motivasi dan tujuan dari adanya partnership atau kerjasama dengan mereka?

2. Key Activities

– Jenis aktivitas bisnis yang diterapkan untuk memberikan kepuasan konsumen

– Distribusi produk/jasa

– Ketersediaan tenaga ahli untuk operasional sehari-hari.

3. Value Proportion

– Apa core value yang ingin disampaikan kepada konsumen? 

– Manakah kebutuhan konsumen yang ingin dipenuhi dan diberi solusi?

4. Customer Relationship

– Hubungan seperti apa yang diharapkan oleh konsumen atau calon konsumen?

– Bagaimana mengintegrasikan hubungan tersebut dalam konteks dan format bisnis?

5. Customer Segment

– Dalam kelas sosial manakah konsumen dan calon konsumen berada? 

– Berapakah kelas usia dan gender dari konsumen dan calon konsumen?

6. Key Resource

– Apa sumber daya utama yang dibutuhkan untuk value proposition? 

– Apa sumber daya penting distribusi, hubungan konsumen dan aliran kas perusahaan? 

7. Distribution Channel

– Apa channel yang memungkinkan kita untuk mencapai konsumen yang ditargetkan? 

– Channel manakah yang lebih baik dan berapa banyak biasa yang harus dikeluarkan untuk itu?

8. Cost Structure

– Berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas atau kegiatan perusahaan dalam sehari? 

– Apa sumber daya utama atau aktivitas yang paling mahal? 

9. Revenue Stream

– Nilai apa yang membuat konsumen ingin membayar produk/jasa yang ditawarkan? 

– Bagaimana cara pembayaran yang lebih disukai oleh konsumen? 

– Berapa banyak aliran pendapat berkontribusi untuk pendapatan keseluruhan?

Nah, itulah beberapa hal yang dapat kamu pelajari untuk membuat rencana bisnis dengan menggunakan Business Model Canvas. Meskipun ingin memulai bisnis yang kecil sebagai usaha sampingan online, model bisnis ini tetap dapat digunakan dengan menyesuaikan isi dari setiap elemennya. 

Selain menerapkan Business Model Canvas, kamu juga dapat belajar berbagai hal lainnya terkait menjadi pengusaha dan membangun bisnis. Cakap Upskill menyediakan berbagai macam kursus yang bisa kamu ambil sesuai dengan bisnismu, lho. Selain kelas self-paced, ada juga berbagai webinar yang disediakan gratis di aplikasi Cakap. Yuk, download sekarang!

Baca juga: 

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.