4 Tipe Gaya Berpikir, Kamu yang Mana? Yuk Cari Tau!

tipe gaya berpikir

Tiap orang punya gaya belajar masing-masing. Ada yang visual, ada yang auditory, ada yang audiovisual, kinestetik, dan banyak lagi. Ada juga yang menyesuaikan gaya belajar dengan tipe kepribadian lewat MBTI. Tapi Sobat Cakap tahu gak sih, selain gaya belajar ada juga yang namanya gaya berpikir atau disebut sebagai thinking style.

Apa itu thinking style? Thinking style ini bukan jenis kepribadian atau indikator kecerdasan. Thinking style lebih membahas mengenai cara seseorang menerima, mengolah, menyimpan, dan menggunakan informasi. Ada orang yang lebih cenderung untuk melihat sesuatu secara abstrak, ada juga yang teratur. 

Emang kenapa kita perlu tahu tentang thinking style kita sih? Biasanya dalam kegiatan belajar mengajar, murid yang memiliki gaya berpikir yang serupa dengan gurunya kemungkinan akan memiliki pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Begitu juga dalam kolaborasi tim, anggota tim dengan gaya berpikir yang mirip akan punya pengalaman kerjasama yang lebih menyenangkan. 

Dengan memahami thinking style kita, kita jadi lebih memahami diri kita, ketertarikan-ketertarikan kita, masalah dan tantangan yang mungkin kita hadapi, dan bisa menyesuaikan dan meningkatkan gaya belajar atau bekerja kita. Selain itu, mengetahui thinking style kita sendiri bisa membantu proses komunikasi yang lebih efektif. 

Anthony Gregorc, yang mengembangkan model thinking style ini, membagi gaya berpikir menjadi dua fokus utama dengan 4 gaya berpikir. Dua fokus utama tersebut dibagi berdasarkan bagaimana kita mempersepsikan informasi (perception) dan bagaimana kita memproses informasi tersebut (ordering).

Perception dibagi lagi menjadi dua jenis, konkret (concrete) dan abstrak (abstract). Orang dengan tipe persepsi konkret lebih banyak menggunakan kelima indranya untuk menerima informasi. Sementara orang tipe abstrak mempersepsikan informasi berdasarkan hal-hal abstrak seperti ide, konsep, dan keterkaitan.

Dari aspek ordering, ada 2 tipe yaitu sekuensial (sequential) dan acak (random). Orang tipe sekuensial lebih suka mengatur informasi secara berurutan atau linear. Sementara orang tipe acak lebih sering mengolah informasi menjadi bentuk potongan-potongan tanpa adanya urutan tertentu.

Tipe Thinking Style

Sekuensial Konkret (Concrete Sequential)

Orang dengan tipe gaya berpikir sekuensial konkret lebih banyak mengolah informasi secara berurutan dan berdasarkan pada realita. Orang tipe ini biasanya lebih teratur, rapi, dan menyukai hal-hal yang sudah terprediksi. Mereka akan bisa bekerja dengan baik dalam lingkungan yang terstruktur, stabil, dan memiliki arahan yang jelas. 

Orang dengan tipe thinking style ini juga nyaman dengan pekerjaan yang repetitif. Mereka cenderung punya kemampuan mengorganisir yang baik. Maka itu, orang dengan gaya berpikir sekuensial konkret umumnya jago menyusun perencanaan. Namun, mereka akan sulit menerima jika pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana mereka.  

Sekuensial Abstrak (Abstract Sequential)

Orang dengan gaya berpikir ini biasanya suka dengan teori-teori dan pemikiran abstrak. Tipe sekuensial abstrak merupakan gabungan dari kemampuan berpikir secara abstrak dengan kecenderungan untuk memproses informasi secara teratur. Oleh karena itu, kebanyakan ilmuwan masuk dari kategori ini. 

Biasanya orang dengan thinking style ini analitis, kritis, dan lebih suka bekerja sendiri. Mereka umumnya mengutamakan logika dan objektivitas. Orang tipe ini akan bisa bekerja dengan baik dalam lingkungan yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi sesuatu dengan mendetail tanpa harus melakukan hal-hal yang repetitif. 

Mau Lancar Bahasa Inggris? Yuk, Belajar di Cakap. Bisa Dimana dan Kapan Saja!

Acak Abstrak (Abstract Random)

Orang abstract random cenderung mengolah informasi melalui refleksi dan seringkali menghubungkan segala hal dengan perasaan dan emosi. Maka itu, orang tipe ini seringkali dikenal sebagai orang yang lumayan sensitif. 

Biasanya orang dengan gaya berpikir acak abstrak bisa belajar atau bekerja dengan efektif jika mood mereka sedang sesuai. Namun, begitu mereka sudah tidak lagi memiliki perasaan positif atau mood yang bagus terhadap sesuatu, mereka akan sulit untuk melakukannya. 

Mereka juga seringkali mudah kehilangan konsentrasi dan penuh pertimbangan. Orang tipe abstract random umumnya lebih cocok berada dalam lingkungan kelompok yang fleksibel. 

Acak Konkret (Concrete Random)

Orang tipe ini merupakan pecinta eksperimen dan petualangan. Mereka berani mengambil risiko dan punya kemampuan alami untuk melihat gambaran umum (big picture). Biasanya, orang tipe ini lumayan kompetitif dan suka mengatasi masalahnya sendiri.

Orang dengan gaya berpikir acak konkret cenderung tidak suka dengan batasan, rutinitas, repetisi, dan struktur formal. Biasanya orang tipe ini merupakan orang yang kreatif. Mereka juga sering multitasking dan biasa dikenal sebagai “deadliner” karena suka mengerjakan segala sesuatu di akhir-akhir. 

Nah, kalau kamu tipe thinking style-nya apa nih? Perlu diingat ya, tiap gaya berpikir punya kelebihan masing-masing lho.

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.