Serial TV Curious George adalah adaptasi dari buku cerita dengan judul yang sama. Namun keduanya tidak ada yang berbeda dari segi cerita dan sisi moralnya. Curious George bercerita seekor monyet yang tinggal bersama lelaki beropi kuning. Mereka hidup berdua dan banyak sekali cerita yang menarik untuk digali ceritanya. Di Indonesia sendiri Curious George banyak digemari anak usia sekolah. Curious George dapat dijadikan sebagai salah satu referensi film kartun anak yang mendidik karena banyak sekali pesan moral yang bisa didapat, berikut lima pesan moral yang bisa kamu terima.
Kesalahan adalah awal dari pengetahuan yang baru
Pada salah satu chapter Curious George yang sedang berada di Perpustakaan, bercerita tentang bagaimana George penasaran bagaimana bisa terdapat banyak buku yang ada dalam satu bangunan yang besar. George ingin membantu petugas perpustakaan agar orang mudah mencari bukunya, namun ia malah mengacaukan karena menyusun bukunya berdasarkan warna dan ukuran. Namun dari situ dia tahu bahwa buku disusun berdasarkan subjek. Kesalahannya mengajarkan bahwa kalau ingin mengetahui hal baru, anak pasti akan melakukan kesalahan terlebih dahulu. Tentunya orang tua harus maklum akan kesalahan anak.
source: giphy.com
Kreatifitas meski berantakan, tapi akhirnya selalu berharga
Pada salah satu episode george ingin membuat kendaraan yang mampu digunakan untuk mengantarkan barang yang dibawa loper koran, karena itu george menemukan cara untuk membuat mobil terebut. Namun Setiap kreatifitas yang dilakukan george, selalu terlihat berantakan sehingga orang lain melihatnya sebagai hal yang mengecewakan. Meski pada akhirnya mobil buatan george berguna juga pada akhirnya. Pesannya sebagai orang tua adalah membiarkan anak berproses dengan sendirinya, terus dukung apa yang dilakukan anak meski terlihat berantakan namun jangan cepat menyimpulkan hasilnya karena tidak ada yang tahu kalau kreatiftas itu selalu berharga di kemudian hari.
source: giphy.com
Rasa Ingin Tahu Adalah Petualangan Baru
George mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, seringkali dia penasaran dengan burung merpati yang sering mampir ke rumahnya. Karena kasihan george memperbolehkan burung itu masuk ke dalam rumah tetapi kenyataannya burung tersebut tidak bisa tinggal di dalam rumah. Selanjutnya George pun berkelilling kota mencari ide agar bisa membuatkan rumah untuk Merpati itu. Rasa Ingin tahu george, membawanya ke petualangan bagaiamana merpati hidup dengan baik. Pesannya anak harus terus dilatih rasa ingin tahunya, untuk menambah petualangannya dan terus mengasah pikirannya.
source: giphy.com
Menghargai apapun yang orang lain lakukan
George mencoba membuat pohon palsu untuk burung merpati yang dia temukan. Pohon tersebut dibuat dari barang-barang yang ada di rumahnya. Akibatnya rumahnya pun berantakan dan pria bertopi kuning kesal dengan george, namun dia tidak memarahinya. Pria bertopi kuning itu pun memberi tahu bahwa merpati itu harusnya bertengger di pohon nyata dan pria itu pun akhirnya memaafkan george dan membelikan pohonya di balkonnya. Pria bertopi kuning adalah cerminan bagaimana orang tua menanggapi kesalahan anaknya, segala yang dilakukan oleh anak adalah didasari keingintahuan, maka hargailah karena seelahnya anak akan paham dengan hal yang seharusnya dilakukan seperti apa.
source: giphy.com
Selalu berterima kasih dengan siapa pun
George sering membantu banyak orang sehingga dia mendapatkan banyak teman. Oleh karena itu pernah pada suatu episode george mendapat banyak kartu ucapan terima kasih. George senang sekali mendapatkan itu karena dia tahu banyak yang sayang denganya. Hal ini bisa ditiru untuk orang tua lebih sering memberi kartu ucapan terima kasih untuk anak, atau melatih anak agar selalu berterima kasih dengan apapun yang telah dilakukan oleh orang lain.
source: giphy.com
Baca Juga :
