Artikel webinar Cakap Upskill kali ini mengangkat tema segar yang bisa menambah wawasanmu sebelum memasuki kehidupan berpasangan atau berkeluarga. Bersama pembicara Dany Zulfitra, Digital Marketer & Founder of @Parenting_info. Id, yuk simak selengkapnya webinar yang bertema “Happy Children, Happy Parents” berikut ini!
Dalam kelas webinar-nya, Dany Zulfitra mengungkapkan bahwa sangat penting mempelajari parenting sebelum berkeluarga, agar tahu bagaimana menjalani kehidupan parenting yang baik dan bahagia. Dany membagi tiga tahapan yang harus diperhatikan untuk menjalani parenting yang bahagia
Menjadi Pribadi yang Bahagia
Ilmu bahagia dan ilmu parenting itu sifatnya dinamis tidak seperti belajar matematika (ilmu pasti). Definisi bahagia setiap orang dari setiap masa juga berbeda. Kendati demikian, ada tips-tips yang bisa dicatat untuk membantumu menjadi pribadi yang lebih bahagia.
- Memahami diri sendiri: jadilah orang yang dapat memahami diri sendiri dan tahu bagaimana cara menyikapi diri. Coba pahami apa kelebihan dan kekurang yang dimiliki. Jika sudah memahami diri, nantinya kita akan menemukan hal yang disukai dan lebih mudah meng-upgrade diri.
- Tidak menjadikan hidup sebagai beban: jangan jadikan hidup sebagai beban. Ketika sedang capek dan merasa banyak masalah, jangan mencari pelarian atau bahkan berpikir “sepertinya enak ya kalau punya pasangan”. Hilangkan anggapan bahwa mempunyai pasangan itu solusi. Tapi berusahalah menyelesaikan masalah.
- Mencintai pekerjaan: Kita akan menghabiskan banyak waktu di kantor atau tempat kerja, jika tidak mencintai pekerjaan itu, nantinya akan membuat stres dan mengurangi nilai bahagia.
- Tidak pelit dengan diri sendiri: cobalah untuk mengapresiasi diri untuk meningkatkan rasa syukur, dan jangan pelit untuk memanjakan diri.
- Melakukan hal-hal yang menyenangkan: ada banyak hal yang bisa dilakukan, bisa melakukan hobi, atau melakukan sesuatu yang kita inginkan.
- Berdamai dengan masa lalu: maafkan masa lalu, apa pun itu! Ketika ada masalah di masa lalu dan itu tidak bisa dimaafkan, itu justru akan menjadi beban. Masa lalu yang menjadi beban, sebisa mungkin harus kita hilangkan dan maafkan.
- Berpikir positif: kita adalah seperti yang kita pikirkan. Meskipun situasinya sama, tapi jika ditanggapinya dengan berbeda, maka hasilnya akan berbeda. Selalu berusaha berpikir bahwa (masalah) ini akan menjadikan kita lebih baik.
- Mensyukuri apa yang dimiliki: bersyukur itu penting, karena kalau kita bersyukur maka nikmat itu akan ditambah.
- Menjadi diri sendiri apa adanya: jangan pernah pura-pura, apalagi dengan diri sendiri. jangan mendefinisikan bahagia dengan standar orang lain, tetapi sesuai dari kapasitas kita.
- Melakukan quality time untuk diri sendiri: lakukan quality time dengan berbagai cara, bisa dengan liburan atau dengan beribadah, atau hal-hal yang bisa membuat kita lebih tenang.
- Menyayangi orang-orang terdekat: kita paling banyak berinteraksi dengan orang-orang terdekat, jadi kita harus sayang karena nantinya mereka juga yang akan menyayangi kita. Ketika kita menyayangi seseorang, orang juga akan menyayangi kita balik.
- Menyelesaikan masalah satu persatu: ketika ada masalah, coba tulis apa saja masalah yang sedang dihadapi. Lalu, coba selesaikan satu persatu agar tidak terlalu berat. Kalau sekaligus pasti akan berat atau bahkan tidak akan selesai.
- Sabar dengan hal-hal yang tidak sesuai harapan: manusia boleh berencana, dan memiliki impian, tetapi Tuhan yang menentukan. Jadi, perlu adanya rasa sabar atas apa yang tidak sesuai harapan.
- Mencintai semua yang sudah tercapai: pencapaian kita saat ini, harus dicintai dan jangan dibanding-bandingkan dengan orang lain. Bersyukur atas apa yang sudah kita capai sampai sejauh ini.
- Memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti
Tingkatkan Skill-mu dan Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill
Menjadi Pasangan yang Bahagia
Tidak hanya butuh menjadi “pribadi” yang bahagia, kamu juga harus menjadi pasangan yang bahagia. Karena bahagia berawal dari diri sendiri, maka sebisa mungkin sebagai pasangan kalian berdua harus mencari kebahagiaan bersama-sama. Berikut ini ada tips dari Dany Zulfitra bagaimana menjadi pasangan yang bahagia:
- Komunikasi adalah kunci: pasangan itu temen ngobrol, temen diskusi, dan sharing. Untuk menjalankannya, perlu ada komunikasi yang baik dan lancar.
- Tetapkan batasan dan tetap harga privasi pasangan
- Tetap rutin pacaran: terkadang para pasangan yang sudah lama menikah dan sudah memiliki anak suka lupa pentingnya “pacaran”. Padahal, nge-date dan meluangkan waktu berdua bisa menghilangkan rasa bosan dan dapat me-refresh hubungan.
- Tunjukan kalau kita bersyukur sudah menikah dengan dia: ucapkan rasa syukur karena memiliki pasangan seperti pasanganmu.
- Menerima perbedaan pendapat: memiliki pendapat yang berbeda dengan pasangan adalah hal yang wajar, karena kita tidak bisa memaksakan pasangan untuk selalu sama dengan kita.
- Membangun kepercayaan: kalau tidak saling percaya, maka nanti jadinya saling curiga, dan akan terus memiliki pikiran yang negatif terhadap pasangan.
- Belajar untuk saling memaafkan
- Membanjiri hubungan dengan empati dan kasih sayang: empati di sini berarti merasakan apa yang dirasakan oleh pasangan, baik susah maupun senang.
- Memberi kesempatan pasangan untuk menyatakan saran
Menjadi Keluarga yang Bahagia
Kalau sudah menjadi pribadi dan pasangan yang kedua, tahap ketiga (menjadi keluarga yang bahagia) ini pasti lebih mudah dijalani. Kira-kira apa saja ya tips-tipsnya? Cek, yuk!
- Bahagia terlebih dahulu: untuk menebarkan dan bisa membahagiakan anak, maka Moms and Dads harus bahagia terlebih dahulu. Jika orang tuanya sering bertengkar, bagaimana mungkin anak mencari kebahagiaan di dalam keluarganya.
- Perlihatkan cinta: Moms and Dads perlu mencatat bahwa cara mencintai anak itu berbeda-beda. Perlihatkan cinta kepada mereka sesuai kebutuhan dan usianya.
- Menanamkan optimisme: selalu ajarkan anak-anak untuk berani dan optimis. Tanamkan pada diri mereka untuk jangan takut melakukan sesuatu, selama risikonya masih bisa dikontrol.
- Ajarkan kecerdasan emosional: jangan lupa untuk mengajarkan kecerdasan emosional, seperti bagaimana kakak harus lebih sabar menghadapi adiknya, dan adik harus menyayangi kakaknya.
- Kontrol diri: ajarkan anak untuk dapat mengontrol dirinya, jangan biarkan mereka terlalu bebas.
- More playtime: masa anak-anak adalah masanya bermain. Jadi, Moms and dads harus memberikan anak-anak waktu untuk bermain, karena anak membutuhkan itu.
- Memotivasi: berikan selalu motivasi dan support penuh kepada anak, jangan sampai menciutkan semangatnya.
- Waktu yang berkualitas: meskipun sibuk kerja, tetap sempatkan waktu untuk anak dan keluarga.
- Dengarkan suaranya: dengarkan dan hargai pendapat atau usulan sang anak. Misalnya, jika anak mengusulkan tempat liburan untuk mengisi waktu luang, pertimbangkan pendapat dan usulannya itu.
- Biasakan bahagia: jadikanlah bahagia menjadi sebuah kebiasaan. Apakah bisa? Tentu bisa, karena bahagia kita sendiri yang menciptakannya.
Bermanfaat dan seru banget bukan topik webinar Cakap Upskill yang dibawakan Dany Zulfitra? Buat kamu yang ingin mengasah dan menambah skill lainnya, yuk pantening terus jadwal Cakap Upskill!
Baca Juga: