Apakah Kuliah di Luar Negeri Tidak Ada Skripsi? Ini Faktanya!

apakah-kuliah-di-luar-negeri-tidak-ada-skripsi

Skripsi bak momok yang selalu membayangi kehidupan mahasiswa di semester-semester akhir masa kuliahnya. Di Indonesia sendiri, skripsi menjadi syarat kelulusan yang wajib diselesaikan mahasiswa sebelum mendapat gelar sarjana.  Nah, gimana kalau case-nya kamu kuliah di luar negeri, apakah kuliah di luar negeri tidak ada skripsi?

Artikel ini akan menjawab rasa penasaran kamu yang ingin kuliah di luar negeri namun masih takut dihantui skripsi, yuk simak baik-baik artikel berikut!

Table of Contents

Apa Itu Skripsi?

Sebelum melangkah pada materi yang lebih jauh, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu skripsi. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia skripsi atau kerap disebut dengan TA (Tugas Akhir) adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.

Dalam menyusun skripsi, judul dan topik ditentukan berdasarkan program studi dan peminatan yang kamu ambil. Misalnya, kamu adalah seorang mahasiswa Sastra Indonesia, di semester 5 kamu akan disuruh memilih untuk mengambil peminatan antara Sastra dan Linguistik. Jika kamu mengambil peminatan Linguistik, maka skripsi kamu kelak akan berhubungan dengan Linguistik, baik yang berkaitan dengan Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, maupun Dialektologi.  

Apakah di Luar Negeri Tidak Ada Skripsi?

Jika kamu bertanya apakah di luar negeri tidak ada skripsi, maka jawabannya adalah bergantung pada negara dan universitas tujuan. Di beberapa universitas luar negeri, kamu tidak harus menulis skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana, terlebih jika hal tersebut bukan menjadi syarat lulus program studi kamu.

Biasanya, skripsi di luar negeri akan digantikan dengan tugas lain, misalnya mahasiswa diwajibkan untuk menulis varian non-skripsi. Lebih jelasnya, mari kita lihat bagaimana universitas luar negeri menentukan sistem Tugas Akhir bagi mahasiswanya.

Skripsi di Luar Negeri

Mari kita lihat bagaimana beberapa contoh negara yang tidak mewajibkan mahasiswanya membuat skripsi;

(1) Amerika

Berbahagialah kamu yang berencana ingin melakukan kuliah di Amerika karena di sana tidak pernah ada skripsi untuk program S1. Untuk dapat lulus, kamu hanya perlu menyelesaikan ujian semester saja. Kamu bisa memilih antara melakukan ujian akhir semester atau melakukan professional project. Thesis hanya berlaku untuk mereka yang mengambil program pascasarjana.

(2) Australia

Australia menjadi salah satu negara favorit yang diincar mahasiswa Indonesia yang ingin melakukan study abroad. Negeri Kanguru ini tidak mengenal istilah skripsi karena program Bachelor atau program sarjana di sana dianggap sebagai coursework program. Jadi, mahasiswa hanya perlu menyelesaikan credits semesternya (SKS) saja, setelah itu mereka akan dianggap lulus. 

Tidak hanya program S1, program S2 di Australia juga cukup fleksibel mengenai tesis. Di awal pendaftaran, kamu akan diberi pilihan, apakah kamu berminat untuk membuat tesis atau tidak.  Jika tidak, maka kamu tetap akan lulus dengan mengikuti ujian akhir. Namun, tentu saja tidak menutup kemungkinan jika suatu waktu, salah satu jurusan yang diambil membutuhkan proyek penelitian yang dilakukan secara perorangan atau berkelompok. Gimana, tertarik nggak kuliah di Australia?

(3) Jerman

Beralih ke benua Eropa, di sini ada Jerman. Ada beberapa universitas yang mewajibkan mahasiswanya untuk menulis skripsi dan ada pula yang tidak. Universitas yang tidak mewajibkan adanya skripsi, mematok nilai kelulusan berdasarkan hasil ujian semester akhir yang bagus.

Sedangkan untuk universitas yang memberlakukan skripsi, mewajibkan mahasiswa yang sudah menyelesaikan ECTS (di Indonesia dikenal dengan SKS) untuk menyusun skripsi. Namun, skripsi di Jerman tidak seketat skripsi di Indonesia, mahasiswa hanya perlu menulis skripsi dengan jumlah 40-60 halaman saja

(4) Jepang

Memasuki tingkat akhir, mahasiswa di Jepang mulai sibuk untuk mengikuti seminar zemi (bimbingan dengan dosen mengenai tema penelitian tertentu). Seminar zemi ini biasanya dilakukan bersama teman-teman lain yang satu bimbingan. Nah, selain sibuk penelitian dan skripsi, mahasiswa tingkat akhir di Jepang juga sibuk dengan kegiatan shuukatsu (mencari pekerjaan).

(5) Turki

Turki juga termasuk dalam negara yang tidak mewajibkan mahasiswanya untuk membuat skripsi sebagai syarat lulus kuliah. Namun, untuk jenjang S2 dan S3 ada beberapa jurusan yang mengharuskan mahasiswanya untuk menulis tesis dan disertasi.

Pelajari apa saja yang perlu kamu lakukan untuk persiapan kuliah di luar negeri di Cakap Study Abroad, Program Kuliah di Luar Negeri

Manfaat Membuat Skripsi bagi Mahasiswa

Meskipun skripsi terkesan menakutkan dan sulit untuk diselesaikan, namun ada banyak hal bermanfaat yang datang dari proses penyusunan skripsi lho, Sobat Cakap. 

Berikut ini beberapa manfaat skripsi bagi para mahasiswa;

(1) Penelitian Mendalam

Menulis skripsi mengharuskan mahasiswa melakukan penelitian mendalam yang sangat membantu dalam mempelajari lebih lanjut tentang ilmu yang mereka pelajari. Ini adalah waktu terbaik bagi mahasiswa untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di kelas selama ini.

(2) Meningkatkan Komunikasi dan Berpikir Kritis

Keterampilan seperti komunikasi dan berbicara di depan umum akan ikut terlatih jika kamu membuat skripsi. Hal tersebut dikarenakan kamu harus mempresentasikan dan mempertahankan skripsimu di depan panelis atau para penguji. Kamu juga dituntut untuk berpikir kritis dalam menjawab segala pertanyaan-pertanyaan mereka. 

(3) Belajar Menyusun dan Menyajikan Data

Dalam penelitian skripsi, data adalah yang tak mungkin dihindari. Kamu akan belajar bagaimana menyusun dan menyajikan data menjadi sumber bacaan yang bermanfaat dan mudah dipahami semua orang.

(4) Membuka Peluang Kerja yang Lebih Tinggi

Sebagian besar pencari kerja akan lebih mempertimbangkan calon pelamar/mahasiswa yang memiliki tesis/skripsi dalam portfolionya.  Hal itu menunjukan bahwa mahasiswa tersebut memiliki ambisi untuk belajar serta mempunyai keterampilan dalam menulis.

Nah, jika ada pertanyaan apakah kuliah di luar negeri tidak ada skripsi? Jawabannya bergantung pada negara dan universitas tujuan ya, Sobat Cakap. Namun demikian, kebanyakan universitas di luar negeri memang tidak mewajibkan mahasiswanya untuk menulis skripsi, mereka lebih fokus pada ujian akhir semester atau project penelitian saja.

Referensi:
-gradbees.com
-suneducationgroup.com

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.