Voice Over – Kenali Tugas, Rentang Gaji, dan Skill yang Dibutuhkan

Voice over adalah profesi yang sebenarnya sudah sangat umum. Tidak hanya digunakan sebagai pekerjaan sampingan online, voice over kini juga bisa menjadi pekerjaan tetap. Meski begitu, mungkin beberapa orang tidak menyadari eksistensi seorang voice over karena mereka tidak muncul di depan layar. Ya benar, suara seorang voice over pasti sering kita dengarkan di suatu video.

Profesi voice over disebut-sebut sebagai salah satu karir yang belakangan ini cukup banyak diminati dan mengalami peningkatan. Setiap industri film dan iklan pasti akan membutuhkan sosok pengisi suara untuk melengkapi konten mereka.

Proses pengisian suara ini bisa dilakukan oleh siapa pun, baik itu wanita maupun pria bahkan dalam segala usia. Orang yang bekerja sebagai voice over harus memiliki skill atau bakat di bidang suara. Ketahui lebih lanjut tentang apa itu voice over di bawah ini!

Pengertian Voice Over

Voice over adalah pembaca naskah yang ditulis oleh penulis skenario. Selama proses berlangsung, suara  direkam dan dihubungkan ke produk audiovisual. Namun, proses ini harus menekankan bacaan, intonasi dan didasarkan pada teks tertulis. Voice over berperan sangat penting dalam suatu produk audiovisual karena berfungsi sebagai pembawa pesan berupa audio. 

Tujuan pesan yang disampaikan oleh voice over berbeda-beda. Ada yang mencoba memperkenalkan produk atau jasa (brand awareness) atau bisa juga memperluas cakupan produk dengan menggunakan bahasa yang terkait dengan tujuan ekspansi perusahaan. Voice over diharapkan dapat menyampaikan pesan secara baik kepada audiens.

Perbedaan Voice Over dan Dubbing

Baik dubbing maupun voice over adalah suara yang biasanya muncul dalam film atau serial. Jika demikian, voice over dan dubbing adalah hal yang sama, bukan? Tidak, jangan salah. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Ini penjelasannya. 

Nama

Orang yang melakukan dubbing disebut dubber, sedangkan pengisi voice over disebut dengan voice over talent.

Tugas Utama 

Tugas utama voice over adalah melengkapi suara di berbagai video yang diperlukan, terlepas dari tujuan video tersebut. Semantara itu, kebanyakan dubbing hanya untuk film atau serial.

Sinkronisasi Suara 

Karena dubber harus memainkan peran karakter yang di-dubbing, maka suara yang dihasilkan harus sinkron dengan cara berbicara karakter tersebut. Sementara, voice over tidak harus menyesuaikan gerak bibir dengan karakter tertentu, melainkan hanya mengeluarkan suara untuk disinkronkan dengan bagian visual, sehingga lebih mudah dilakukan daripada dubbing. 

Durasi Suara 

Jika diperhatikan, durasi video dengan yang menggunakan voice over lebih pendek daripada dubbing. Dubbing bisa memakan waktu puluhan menit, tergantung dari panjang cerita karakter yang suaranya di-dubber

Intonasi dan Emosi Vokal 

Perbedaan terakhir antara dubbing dan voice over adalah berkaitan dengan intonasi dan emosi vokal yang digunakan. Dubbing biasanya membutuhkan emosi yang lebih beragam, mengingat film terkadang menampilkan suatu karakter dengan berbagai emosi.

Voice over biasanya hanya membutuhkan intonasi yang disesuaikan dengan tujuan video tersebut dan tidak membutuhkan beragam emosi yang berbeda.

Tugas Voice Over

Tugas Voice Over
Freepik

1. Membaca Naskah

Voice over talent harus membaca naskah dalam membuat rekaman. Konten rekaman ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tambahan kepada penonton video yang tidak diungkapkan oleh deskripsi visual. 

Selain itu, tugas voice over adalah membawa emosi ke dalam naskah sambil mempertahankan sikap dan nada yang benar agar pesan yang disampaikan dapat dipercaya oleh pendengar.

2. Menyampaikan Pesan

Setiap voice over memiliki pesan yang berbeda tergantung pada tujuan dari setiap video yang diisi. Misalnya, pidato iklan layanan masyarakat harus meninggalkan kesan emosional bagi pendengarnya. Selain itu, pesan dalam iklan harus bisa menjelaskan tentang produk yang dipromosikan.

3. Menyusun Suara

Voice over talent mungkin diminta membuat suara khusus saat membaca naskah. Dalam karya komersial, suara unik ini dapat membantu merek produk lebih mudah diingat masyarakat. 

Untuk karya fiksi seperti film pendek, biasanya diperlukan jenis karakter dan suara tertentu. Oleh karena itu, menentukan intonasi suara dalam berbagai jenis produksi adalah sesuatu yang menjadi tanggung jawab suara artis.

4. Membuat Berbagai Versi Voice Over

Beberapa produksi video mengharuskan voice over untuk merekam beberapa versi skrip yang berbeda. Dalam hal ini, talent dapat diminta untuk membaca naskah dengan suara yang berbeda atau menekankan kata atau frase tertentu.

Fungsi Voice Over

1. Menjadi Suatu Identitas

Salah satu fungsi voice over adalah menjadi identitas bagi produk atau jasa yang ditawarkan. Apa maksudnya? Melalui voice over yang unik, diharapkan produk dapat melekat di ingatan konsumen.

Secara umum, pemilihan kemampuan suara untuk produk audio visual ditentukan oleh kedekatan karakter suara dengan segmentasi pasar sasaran. Jika produk atau jasa tersebut termasuk dalam segmen anak muda, biasanya menggunakan suara gembira.

2. Media Promosi

Voice over sering kali digunakan untuk mengisi konten-konten iklan. Sehingga voice over bisa dikatakan memiliki kekuatan besar untuk menarik perhatian konsumen. Apabila suatu produk mampu menampilkan suara yang unik, maka kemungkinan besar akan semakin mudah untuk diingat.

3. Sarana  Edukasi

Voice over juga digunakan dalam kegiatan audio visual untuk kepentingan edukasi. Pendidikan tidak selalu jenjang pendidikan formal, tetapi jauh lebih luas. Fungsi suara dalam konten edukasi adalah menyajikan informasi tertentu.

Skill yang Dibutuhkan dalam Profesi Voice Over

Skill yang Dibutuhkan dalam Profesi Voice Over
Freepik

1. Kemampuaan Vokal

Kemampuan yang satu ini sudah jelas dan pasti. Voice over talent wajib memiliki keterampilan berbicara. Voice over harus mampu membuat penonton tertarik untuk menonton video hingga selesai. Untuk mengisi voice over, diperlukan vokal yang tegas dan enak didengar.

2. Kemampuan Berbahasa dengan Baik

Selain vokal, voice over juga harus memiliki kemampuan berbahasa yang baik agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat dapat diterima dengan jelas. Intonasi yang menarik juga membantu audiens untuk mendengarkan hingga bagian akhir video. Selain belajar bahasa, beberapa hal yang perlu diperhatikan juga adalah belajar aksen, isyarat suara, pelafalan yang jelas, serta keterampilan akting suara.

3. Berkomunikasi dengan Baik

Keterampilan komunikasi tentu sangat diperlukan dalam bidang ibi, karena seorang talent harus bisa dengan cepat memahami cerita tertulis yang diberikan dan dapat melafalkan cerita dengan benar sesuai instruksi yang diberikan oleh klien.

4. Self-branding

Kebanyakan voice over adalah freelancer, sehingga mereka harus bisa memasarkan diri dan peran mereka sebagai pengisi suara dengan baik untuk mendapatkan lebih banyak tawaran pekerjaan. Selain meningkatkan keterampilan, voice over perlu menyiapkan peralatan untuk membantu mereka menghasilkan suara yang lebih baik.

Gaji Voice Over

Jangan salah, voice over adalah bidang karir yang menawarkan gaji cukup tinggi, lho. Pada umumnya, profesi voice over dibayar per menit, bukan per jam seperti pekerja pada umumnya. 

Gaji untuk voice over junior biasanya dimulai dari Rp 100.000 per menit. Sedangkan, gaji untuk voice over senior adalah sekitar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000. Menarik, bukan?

Itulah penjelasan mengenai unsur-unsur yang berkaitan dengan profesi voice over. So, apakah kamu tertarik untuk mendapatkan pekerjaan ini? Yang terpenting rajin latihan vokal sendiri agar selalu terdengar bagus untuk khalayak luas. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Apabila Sobat Cakap ingin meningkatkan skill sesuai bidang yang kamu minati? Yuk ikuti kursus online bersertifikat di Cakap Upskill aja! Cakap menyediakan beragam pelatihan untuk mengembangkan diri dan kemampuan. Cek jadwalnya dan daftarkan dirimu #SiapaCakapDiaDapat.

Referensi

  • Fiverr.com
  • Studiobinder.com
  • Bunnystudio.com
Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.