7 Cerita Fabel untuk Anak Sebelum Tidur Singkat yang Menarik

cerita fabel

Membacakan cerita atau dongeng sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Parents bisa gunakan waktu sebelum tidur untuk membacakan si kecil cerita. Tapi, cerita anak apa sih yang paling tepat untuk si kecil? Cerita fabel adalah cerita yang tepat untuk si kecil karena cerita fabel tidak hanya memperkenalkan hewan saja, melainkan juga memberi pesan moral dari cerita yang disajikan. Terus, cerita fabel apa aja yang seru? Ini 7 rekomendasi cerita fabel untuk anak singkat sebelum tidur!

Cerita Fabel Sebelum Tidur

Cerita Fabel untuk Anak Singkat Sebelum Tidur

Tupai yang Sombong

Di sebuah hutan, tinggalah seorang tupai yang sombong. Ia sombong karena ia merasa memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh hewan lainnya. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan melompat kesana kemari di atas pohon.

Suatu ketika, seekor kancil dan kura-kura bermain bola dan si tupai sedang berada di atas pohon menyaksikannya. Tiba-tiba bola itu tersangkut di atas pohon sehingga kancil dan kura-kura meminta bantuan tupai untuk mengambilnya.

Kemudian, si tupai mengejek kedua hewan itu karena tidak bisa memanjat pohon. Ia mengerjai mereka dengan memantulkan bola ke tanah lalu kembali lagi ke dirinya secara terus menerus. Namun akhirnya kancil dan kura-kura lelah menunggu dan berencana pulang.

Kaget melihat kedua hewan itu pergi, tupai tergelincir saat memantulkan bola dan jatuh ke kubangan lumpur. Sontak kancil dan kura-kura menertawakannya. Si tupai merasa sangat malu dengan kesombongannya dan berjanji tidak akan mengulangnya.

Pesan moral dari kisah ini adalah belajar untuk tidak sombong serta tidak meremehkan kemampuan orang lain. Kesombongan tak membutuhkan waktu yang lama untuk mendatangkan sebuah bencana.

Anjing yang Serakah

Suatu hari seekor anjing mencuri sepotong daging. Si anjing berlari menuju sungai karena ia berusaha kabur dari pemilik daging yang mengejarnya. Saat sedang berlari di atas jembatan sungai, ia melihat seekor anjing lain yang sedang membawa daging.

Melihat hal itu, ia berpikiran untuk mencurinya juga sehingga ia memiliki dua daging. Ia berlari menuju anjing itu dan saat ingin mencuri dagingnya justru jatuh ke sungai. Ternyata, anjing yang ia lihat adalah bayangan dari dirinya.

Cerita fabel ini singkat tapi memiliki pesan yang kuat. Pesannya yaitu untuk tidak berbuat serakah serta tidak mencuri. Sebab, kedua hal tersebut hanya akan mendatangkan musibah bagi orang yang melakukannya. Jadi, jangan lupa berbagi!

Singa dan Tikus

Di sebuah hutan, tinggal seekor singa dan tikus. Tikus sangat jahil dan memiliki keinginan untuk mengerjai si singa yang sedang tidur lelap. Si tikus membangunkannya dan tiba-tiba si singa bangun lalu mengamuk.

Si singa mengejar tikus dan berhasil. Si singa berencana untuk tidak memberi ampun dan akan memakannya. Namun, si tikus meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Sang raja hutan berbelas hati, ia memaafkannya dan melepas si tikus.

Suatu ketika, si tikus mendengar suara tangisan si singa dan mendapati si singa terperangkap jebakan pemburu jahat. Melihat singa yang tak berdaya serta mengingat kebaikannya pada waktu itu, si tikus langsung membantu si singa lepas dari jebakan. Setelah itu mereka berdua menjadi sahabat.

Pesan moral dari cerita fabel ini adalah mengajarkan si kecil untuk berbuat baik kepada siapa pun tanpa pandang bulu.

Anak Bilingual Lebih Cerdas dan Kreatif. Ajak Si Kecil Belajar di Cakap!

Gong Ajaib

Suatu hari, seekor kancil melihat pohon yang rindang. Ia kemudian berteduh sambil melepas rasa lelah. Ketika sedang beristirahat, ia melihat kawanan lebah membentuk sarang lebah di ranting pohon. Langsung si kancil ingin menikmati madu dari sarang lebah itu.

Tiba-tiba, ada seekor harimau datang dan mengancam untuk memakan si kancil. Tapi, si kancil cerdik sekali. Ia mengatakan pada harimau kalau ia sedang menjalankan tugas dari Nabi Sulaiman untuk menjaga gongnya.

Harimau menjadi penasaran dengan gong Nabi Sulaiman, ia meminta kancil menujukkan yang mana gongnya. Kancil menunjuk sarang lebah yang bergantung di ranting pohon. Harimau yang tidak tau itu sarang lebah, meminta kancil untuk memukulnya.

Kancil mengatakan bahwa Nabi Sulaiman akan marah jika gong itu jatuh sehingga ia menyarankan harimau untuk memukulnya. Kancil terus memancing harimau dengan mengatakan siapa pun yang memukul gong akan menjadi hewan terkuat di hutan.

Tak habis pikir, harimau langsung ingin memukul ‘gong’ itu. Namun, si kancil harus pergi jika harimau ingin memukul ‘gong’ sehingga Nabi Sulaiman tidak memarahinya. Harimau setuju dan kancil pergi.

Kemudian, harimau memukul ‘gong’ itu sangat keras dan tiba-tiba kawanan lebah menyengatnya. Harimau kesal karena telah ditipu oleh kancil. Si kancil melihat madu yang berceceran di tanah langsung menyicipinya.

Cerita ini mengajarkan bahwa dalam sesulit apa pun situasi yang sedang kamu hadapi, pasti ada jalan keluarnya. Pertanyaannya, apakah kamu mencari jalan keluarnya atau tidak.

Kelinci dan Kura-kura

Ada sebuah kelinci yang tinggal di sebuah hutan. Ia sangat sombong karena memiliki kemampuan lari yang sangat cepat. Kesombongannya itu sering ia tunjuki di depan teman-temannya.

Suatu hari, si kelinci melihat kura-kura yang jalan sangat lambat. Kepribadian yang sombong membuat si kelinci mengolok-ngolok kura-kura dengan mengajaknya lomba berlari. Perlombaan lari itu membuat semua hewan berbondong-bondong menontonnya.

Perlombaan dimulai, Kelinci vs Kura-kura. Kelinci melaju sangat cepat dan melihat kura-kura ketinggalan jauh. Merasa akan menang, ia memutuskan untuk tidur karena ia pikir toh kura-kura tidak akan bisa mengejarnya.

Kelinci bangun dari tidurnya. Ia menengok ke belakang dan tidak melihat kura-kura. Namun, tak disangka ternyata kelinci tidur terlalu lelap dan tidak menyadari bahwa kura-kura telah menyalipnya. Akhirnya kura-kura memenangkan perlombaan itu.

Cerita fabel ini mengajarkan si kecil untuk tidak meremehkan orang dan kemampuan yang dimiliki. Nah, jangan sampai si kecil jadi anak yang congkak ya, Moms!

Bebek Buruk Rupa

Suatu ketika, hiduplah seekor induk bebek yang bertelur di sebuah rawa. Setelah mengeram berhari-hari, akhirnya telur bebek menetas satu per satu. Namun ada satu telur besar yang tidak kunjung menetas.

Induk bebek sabar menunggu dan akhirnya telur besar itu menetas. Telur itu menetas menjadi seekor bebek jelek yang bertubuh besar. Melihat hal itu induk bebek terkejut. Bebek buruk rupa itu juga diejek oleh kawanan bebek lainnya.

Letih diejek, pada musim dingin akhirnya bebek buruk rupa memutuskan pergi mengasingkan diri. Ia berenang ke danau yang sangat dingin. Di sana ia melihat kawanan burung yang berbulu lebat.

Bebek buruk rupa itu tertarik untuk mendekati kawanan burung. Namun, ia tidak percaya diri karena penampilannya. Entah kesambet apa, akhirnya si bebek berenang menuju burung. Ketika sedang berenang, ia melihat air dan bayangan yang ada di bawahnya.

Ternyata, ia bukanlah bebek melainkan angsa. Ia telah berubah menjadi angsa putih yang berbulu indah. Keberadaannya membuat kawanan burung takjub sehingga terbang mengelilinginya.

Pesan moral dari cerita fabel ini adalah jangan menghina bentuk seseorang karena setiap orang juga punya kelebihan dan keburukan masing-masing. Yang jelek tidak akan selamanya jelek, begitu pula sebaliknya. 

Seruling Serigala

Suatu ketika hiduplah seekor kambing yang memiliki induk dan saudara. Pada waktu itu, ia dan keluarganya pergi ke hutan untuk mencari makan. Melihat langit yang semakin gelap, induk mengajak anak-anaknya untuk pulang agar tidak bertemu dengan serigala.

Satu ekor kambing ini ngeyel, meskipun ibunya memanggil ia tetap asik memakan rumput. Saking asiknya, ia tidak sadar telah ditinggal oleh keluarganya dan gelap pun turun ke bumi. Ia panik dan berjalan perlahan agar tidak bertemu serigala.

Ketika berjalan ia berpapasan dengan serigala yang sudah siap menyantapnya. Ia lalu meminta serigala untuk memainkan seruling sebagai permintaan terakhirnya sebelum akhirnya mati. Serigala pun bersedia dan memainkan serulingnya.

Anjing-anjing gembala yang menjaga gerombolan kambing mendengar suara seruling itu. Mereka langsung berlari menuju arah suara seruling dan menyelematkan si kambing. Pesan moralnya adalah tetap tenang meskipun dalam keadaan sulit.

Parents, membacakan si kecil cerita fabel bukanlah satu-satunya cara untuk mengembangkan bakatnya. Parents juga bisa mengajaknya belajar bahasa Inggris karena dengan belajar bahasa si kecil bakal lebih kreatif.

Sekarang belajar bahasa Inggris engga perlu repot-repot keluar rumah. Si kecil bisa belajar di rumah dengan Aplikasi Cakap. Kurikulum yang teruji dan tutor yang handal bakal ngebuat anak jadi #MakinCakap. Parents mau anaknya bilingual, kan?

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.