Moms, Ternyata Ini Cara Bayi Belajar Bahasa & Berkomunikasi!

cara-bayi-belajar-bahasa

Kadang suka takjub nggak sih dengan proses dan cara bayi belajar bahasa? Mereka mampu menyerap bahasa lewat pembelajaran alamiah, baik dari lingkungan maupun dari orang-orang di sekitarnya. Dari kata-kata sederhana seperti ba-ba-ba dan ma-ma-ma, hingga fasih menguasai ribuan bahkan puluhan kata dalam bahasa pertama yang diajarkannya.

Para parents atau calon parent yang ingin tahu lebih banyak seputar bagaimana cara bayi belajar bahasa dan berkomunikasi, yuk temukan jawabannya di sini!

Cara Bayi Belajar Bahasa

Fakta menyebutkan bahwa sebenarnya bayi sudah belajar bahasa sejak berada di dalam kandungan lho, Moms. Kegiatan-kegiatan sederhana, seperti memutar lagu-lagu klasik atau mengajak bayi berbicara sejak masih dalam perut memiliki peranan penting dalam proses belajar bahasa pada bayi.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan ketika masih berada di dalam rahim sang ibu, bayi mempelajari bunyi dari suatu bahasa dan akan merespons suara ketika usianya 24-30 minggu di dalam kandungan. Lalu, saat mereka lahir ke dunia, bayi sudah mampu membedakan antara bahasa yang dibawakan sang ibu dengan bahasa lainnya. Jadi, bahasa-bahasa yang di dengar bayi sebelum lahir dan bahasa-bahasa yang ditemuinya di bulan-bulan pertama kelahiran bayi, merupakan faktor utama cara bayi belajar bahasa.

Hal yang paling luar biasanya lagi adalah bayi mampu membedakan 800 bunyi. Inilah masa di mana bayi mampu mempelajari bahasa pertama apa pun yang diajarkan kepadanya dengan mudah. Di masa-masa bayi belajar bahasa (0 sampai belum genap satu tahun) adalah masa-masa emas, di mana bayi bisa menyerap semua pembelajaran bahasa yang ia pelajari. 

Jika dalam rentang waktu sebelum satu tahun bayi mengekspos dan memproses dua bahasa, maka mereka juga akan terbiasa dan mampu memberikan merespon pada dua bahasa tersebut.

So, jika Moms and Dads ingin si Kecil menjadi anak yang bilingual dan multibahasa, maka kalian harus membiasakan untuk berbicara dan berkomunikasi dengan dua bahasa, yaitu bahasa ibu dan bahasa asing.

Cara Berkomunikasi dengan Bayi saat di Kandungan

Seperti yang dijelaskan di atas, ada banyak manfaat yang didapat ketika sang ibu berkomunikasi pada bayi di dalam kandungan. Selain hanya mendengarkan musik dan mengajak berbicara, ada hal lain yang bisa dilakukan untuk berkomunikasi dengan bayi yang masih ada di kandungan lho Moms. Check this out!

Membacakan Buku Cerita

Di masa kehamilan, perbanyaklah membaca buku cerita, baik novel, maupun buku-buku dongeng. Melakukan kegiatan ini secara rutin dapat membantu si Kecil mengenali suara ibunya sejak dalam kandungan.

Merespon Gerakan Janin

Ketika janin dalam rahim menunjukkan gerakan, segeralah untuk meresponnya dengan cara mengelus atau menepuk-nepuk perut secara perlahan.

Memanjatkan Doa-doa dan Harapan

Kekuatan doa dan harapan dari sang ibu dapat menembus langit. Maka dari itu, ketika anak masih berada dalam kandungan, usahakan terus untuk mengungkapkan doa-doa dan harapan. Misalnya, selalu mengajak janin berdoa sebelum melakukan sesuatu, atau mengatakan “semoga nanti kamu jadi anak yang baik dan pintar ya, Nak”.

Manfaat Berkomunikasi dengan Bayi Sejak dalam Kandungan

Berkomunikasi dengan calon buah hati dalam kandungan memiliki banyak sekali manfaat berharga. Di antaranya adalah:

  • Membantu merangsang dan mempertajam pendengaran si Kecil.
  • Membangun ikatan emosional antara orang tua dan anak.
  • Bayi akan merasa lebih tenang dan nyaman.
  • Membantu mendorong perkembangan dan kecerdasan otak.
bayi-belajar-bahasa
Photo from Freepik

Belajar Memahami Bahasa Bayi

Untuk membantu meningkatkan perkembangan bahasa pada anak, Moms and dads juga perlu lho belajar bahasa bayi. Gimana sih cara belajar bahasa bayi? Berikut ada beberapa bahasa bayi yang penting untuk Moms ketahui!

Memainkan Lidah

Jika Moms and Dads mendapati si Kecil sedang menjulurkan lidah ke bawah atau memainkan lidah ke semua sisi dinding mulut, biasanya si Kecil  ingin mengatakan bahwa ia sedang mencari makanan, sekaligus mencari rasa nyaman.

Membuat Suara Lucu

Tawa yang dihasilkan oleh suara bayi adalah salah satu tawa yang paling bahagia didengar. Ketika bagi membuat suara lucu, terdengar seperti suara “arghehe” atau tertawa, berarti bayi merasa sangat puas dan menyukai apa yang dilakukan orang di sekitarnya.

Bersemangat

Ada kalanya kita menemukan bayi-bayi yang seakan “gemas” pada sesuatu atau menunjukkan semangat yang lebih. Bahasa bayi yang satu ini menandakan bahwa bayi ingin orang-orang di sekitarnya untuk melihatnya atau menandakan bahwa dia menyukai sesuatu/mainan yang dia lihat.

Menekuk Lutut

Menunjukkan gerakan menekuk lutut secara berulang, merupakan bahasa bayi ketika mereka mengalami masalah pencernaan atau sembelit.

Mengisap Ibu Jari

Poin bahasa bayi yang satu ini kayaknya relate banget ya Moms. bayi-bayi pada umumnya memang kerap mengisap ibu jari, kenapa ya kira-kira? Ternyata hal tersebut menunjukkan bahwa bayi sedang lapar atau bisa juga menjadi tanda bahwa bayi ingin menenangkan diri sebelum tidur.

Mengeluarkan Bunyi-Bunyi Ocehan

Bunyi-bunyi ocehan, seperti “neh, heh, owh, dan earh” ternyata memiliki makna, lho. Bunyi “neh” biasanya menandakan bahwa bayi sedang lapar. Lalu, bunyi “owh” merupakan salah satu bahasa bayi yang biasanya dibarengi dengan menguap, untuk menyampaikan bahwa bayi sedang mengantuk. 

Sedangkan bunyi yang terdengar seperti “earh” atau “grhh” menandakan bayi sedang merasa kembung. So, Moms jika bayi mengeluarkan bunyi-bunyi ocehan seperti yang dijelaskan, segera merespon dengan respon yang sesuai ya.  

Wah menarik banget bukan Moms topik parenting tentang cara bayi belajar bahasa? Ternyata bayi sudah bisa belajar bahasa sejak dalam kandungan. Selain memahami cara bayi belajar bahasa, Moms juga sudah belajar beberapa bahasa bayi yang dilakukan untuk berkomunikasi. Semoga topik pembahasan di atas bermanfaat ya, Moms!

Sumber:
– squline.com
– orami.co.id
– parenting.co.id
– mamaschoice.id

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.