Cakap, Top Choice Learning Platform.   Download Cakap  
Cakap, Top Choice Learning Platform

7 Kata Ganti “Saya” atau “Aku” dalam Bahasa Jepang

aku bahasa jepang

Sadar nggak sih kalau dalam bahasa Jepang ada beberapa kata ganti yang bisa digunakan untuk menyebut diri sendiri atau “aku”? Bagi kamu yang gemar menonton anime atau film Jepang, kamu pasti sudah familiar dengan beberapa di antaranya. 

Biar semakin mengerti bagaimana perbedaan dan penggunaan masing-masingnya, mari kita bahas satu per satu! Check it out! 

1. Watakushi (わたくし)

watakushi arti

Photo by RODNAE Productions from Pexels

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa bahasa Jepang memiliki tingkat kesopanan yang juga terlihat dari pilihan kata ganti. Kata watakushi digunakan dalam situasi formal dan professional, terutama ketika kamu belum mengenal lawan bicara, seperti saat wawancara kerja. 

Meskipun hanya digunakan dalam situasi formal dan profesional, kata ini dapat digunakan oleh perempuan dan laki-laki. 

2. Watashi (わたし)

watashi artinya

Photo by Artem Podrez from Pexels

Kata watashi dalam bahasa Jepang juga berarti “aku” atau “saya” dalam konteks yang sopan, tetapi tidak terlalu formal. Kata ini bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari yang memerlukan kesopan standar, seperti antar rekan kerja. 

Watashi juga dapat digunakan oleh perempuan maupun laki-laki, tetapi tidak dalam suasana yang terlalu kasual, seperti teman dekat. 

Daftar Cakap Sekarang, Dapatkan Kelas Bahasa Jepang Gratis

3. Boku (ぼく)

boku arti
Photo by いそかず from pixabay

Dalam bahasa Jepang, laki-laki memiliki kata ganti tersendiri untuk menyebut “aku”, salah satunya adalah boku. Kata ini memiliki kesopanan yang setingkat lebih rendah dari watashi dan umumnya hanya digunakan oleh laki-laki, baik dengan sesama laki-laki atau perempuan.

Biasanya boku digunakan dalam konteks di mana kamu sudah cukup mengenal lawan bicaramu, tetapi tidak terlalu akrab. 

4. Atashi (あたし)

bahasa-jepang-aku-atashi-3
Photo by Michelle_Raponi from pixabay

Kebalikan dari boku, atashi adalah kata ganti “aku” yang biasanya digunakan oleh sesama teman dekat perempuan. Kata ini memiliki kesan kasual sehingga tidak bisa digunakan dalam situasi yang lebih formal. 

Atashi sendiri berasal dari kata watashi yang dipersingkat sehingga penyebutannya lebih praktis dan lebih santai. 

5. Ore (おれ)

ore arti
Photo by Clay Banks from Unsplash

Sesama laki-laki yang berteman dekat umumnya menggunakan kata ore untuk percakapan kasual sehari-hari. Jika dibawakan ke dalam bahasa Indonesia, ore memiliki tingkat yang sama dengan “gue” atau “gua” yang digunakan secara kasual. 

Kata ore cenderung kasar sehingga tidak bisa bisa digunakan sembarangan, kecuali ingin dianggap tidak sopan. 

Raih Beasiswa Kuliah di Jepang dengan Kursus Bahasa Jepang di Cakap

6. Nama diri sendiri 

bahasa jepang aku
Photo by 戸山 神奈 from Unsplash

Dalam anime berbahasa Jepang, kamu mungkin pernah melihat karakter yang menggunakan nama dirinya untuk menyebut “aku”. Sama halnya dengan bahasa Indonesia, hal ini sebenarnya juga bisa digunakan dalam kehidupan nyata. 

Meski demikian, orang yang menyebut nama diri sendiri untuk mengatakan “aku” seringkali terkesan manja atau kekanak-kanakan. 

7. Washi (わし)

washi
Photo by cegoh from pixabay

Washi adalah kata yang umumnya digunakan oleh orang tua yang sudah berusia lanjut. Pencinta anime pasti sering melihat karakter lelaki tua yang menyebut dirinya sendiri dengan menggunakan kata washi, bukan? 

Dalam bahasa Jepang, kata ini tidak umum digunakan sehari-hari di kalangan anak muda dan orang dewasa biasa.

source: giphy.com

Nah, itu lah tujuh kata ganti orang untuk menyebut diri sendiri dalam bahasa Jepang yang sering kamu jumpai. Jangan sampai salah dalam menggunakannya, ya!

Sebagaimana disebutkan di atas, bahasa Jepang memiliki penyesuaian khusus terhadap tingkatan kesopanan, termasuk dalam menyebut aku. Kamu bisa cari tahu lebih lanjut mengenai hal ini dalam aplikasi belajar bahasa Jepang dari Cakap. Download sekarang, yuk!

Baca juga: 

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.

Tips & Trik E-Book

Lancar Bahasa Jepang Untuk Bisa Berkarir di Perusahaan Global

Keuntungan berbahasa Jepang:

    Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      #SiapaCakapDiaDapat