Affiliate marketing adalah teknik pemasaran yang kini sedang banyak diterapkan oleh bisnis-bisnis berbasis e-commerce. Secara umum, cara kerja pemasaran ini mengacu pada pemanfaatan afiliasi untuk menyampaikan suatu produk kepada konsumen.
Kamu pasti pernah melihat sebuh konten dimana seseorang menawarkan suatu produk lalu berkata, “yang mau beli produknya klik link di bawah ini ya.” Nah, itu merupakan salah satu penerapan affiliate marketing.
Ketika seorang konsumen melakukan pembelian melalui link tersebut, maka affiliator akan mendapatkan komisi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu affiliate marketing, yuk simak ulasan di bawah ini.
Table of Contents
Apa itu Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah suatu metode pemasaran yang melibatkan pihak ketiga (affiliator) untuk mempromosikan suatu produk, dan memberikan komisi ketika produk tersebut berhasil terjual.
Misalnya kamu menjadi seorang affiliator, maka tugasmu adalah mempromosikan dan memberikan review produk dari suatu brand. Kemudian, ketika kamu berhasil menjual produk tersebut, maka merchant akan memberimu komisi.
Kini, metode promosi ini sudah sangat banyak diterapkan oleh berbagai merchant. Bahkan, beberapa aplikasi e-commerce seperti Shopee dan Amazon juga membuka program affiliate, dimana siapapun bisa bergabung.
Dalam proses affiliate marketing, ada beberapa pihak yang terlibat, diantaranya yaitu:
- Merchant: Pihak yang memiliki bisnis.
- Affiliate Marketer: Pihak ketiga yang berperan sebagai promotor.
- Konsumen: Pihak yang melakukan pembelian atau memberi aksi terhadap hasil promosi.
Affiliate marketing seringkali dikaitkan-kaitkan dengan endorsement. Memang, jika dilihat sekilas, cara kerja yang digunakan hampir mirip, yaitu dengan mempromosikan produk dan memberi pengaruh agar seseorang mau membelinya.
Lantas, endorsement dan affiliate marketing apakah sama? Jawabannya tidak. Affiliate marketing adalah metode dimana seseorang akan mendapatkan bayaran saat produk terjual. Sementara, ketika orang melakukan endorsement, dia akan dibayar tanpa melihat apakah produk tersebut laku terjual atau tidak.
Jenis Affiliate Marketing
Ada beberapa jenis affiliate marketing yang biasanya digunakan oleh bisnis guna memperluas jangkaun peminatnya, diantaranya yaitu:
1. Media Massa
Beberapa media massa bisa dimanfaatkan untuk menerapkan affiliate marketing, karena media massa memiliki kemampuan lebih luas untuk menarik perhatian penonton yang berpotensi menjadi pembeli. Namun, perlu diketahui bahwa biayanya juga lebih mahal dibandingkan media lainnya.
2. Influencer
Salah satu tujuan dari affiliate marketing adalah menjangkau lebih banyak peminat. Nah, goals ini akan lebih tercapai jika menggunakan influencer. Umumnya, influencer adalah mereka yang memiliki belasan, puluhan hingga ratusan ribu followers.
Dengan menggaet influencer menjadi partner dalam program afiliasi, suatu produk akan lebih mudah dikenal banyak orang. Orang-orang yang termasuk dalam influencer adalah selebriti media sosial seperti Instagram, Twitter hingga TikTok.
3. Blogger
Jenis affiliator berikutnya adalah blogger. Cara kerja blogger yaitu melakukan uji coba produk dan memberikan tulisan mengenai ulasan produk tersebut. Biasanya, seorang blogger akan menuliskan review produk secara lebih mendalam, sehingga banyak kalangan lebih mempercayainya.
Cara Kerja Affiliate Marketing
Bagi kamu yang tertarik bergabung dalam program afiliasi, mungkin perlu tahu dahulu bagaimana cara kerja metode yang satu ini. Dimulai dari membagikan link hingga akhirnya mendapat komisi.
- Mendaftarkan diri pada program afiliasi.
- Setelah terdaftar, bagikan link produk. Biasanya dengan membuat konten review untuk mengundang ketertarikan audiens.
- Setelah affiliator berhasil membuat orang tertarik, target akan melakukan pembelian dengan meng-klik link yang dibagikan.
- Setelah adanya pembelian, transaksi akan masuk dan dikonfirmasi oleh merchant.
- Setelah pembelian di konfirmasi, maka affiliator akan mendapatkan komisi sesuai yang disepakati.
Keuntungan dan Kerugian Affiliate Marketing
Program afiliasi adalah metode marketing yang sebenarnya cukup menguntungkan baik bagi merchant maupun affiliator itu sendiri. Nah, berikut beberapa keuntungannya.
Keuntungan bagi Merchant
- Dengan adanya afiliasi, merchant tidak perlu mengeluarkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk memperkenalkan produknya kepada calon pembeli.
- Bisa menjangkau lebih banyak peminat dari semua kalangan.
Keuntungan bagi Affiliator
- Mudah untuk dijalankan, karena hanya perlu memasarkan produk, tidak menjualnya,
- Tidak membutuhkan modal besar, bahkan tanpa modal sama sekali.
- Dapat memilih beragam produk yang ingin ditawarkan.
- Waktu yang dibutuhkan cukup fleksibel dan bisa dikerjakan dimana saja.
Kerugian Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah metode yang cukup efektif dilakukan oleh merchant. Namun, mungkin sebagai affiliator, butuh beberapa hal untuk diperhatikan, diantaranya yaitu:
- Pendapatannya tidak tetap, pun komisi yang didapatkan tergantung dari seberapa banyak kamu berhasil membuat produk terjual.
- Dibutuhkan kesabaran dan kemampuan untuk membangun hubungan dengan audiens guna mendapatkan kepercayaan mereka.
- Harus mampu berinovasi dan bersaing dengan affiliator lain. Kuncinya, kamu harus menjadi seseorang yang kreatif dan out of the box sehingga orang penasaran.
Tingkatkan Skill-mu dan Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill
Tips Affiliate Marketing bagi Bisnis
Bagi sebuah bisnis, akan lebih baik jika menerapkan tips-tips di bawah ini agar program afiliasinya berhasil, berikut penjelasannya.
1. Menyusun Strategi yang Tepat
Dalam menerapkan metode ini, tentu saja perlu strategi yang tepat dari bisnis itu sendiri. Karena, melalui afiliasi ini akan ada berbagai jenis, tujuan dan segmentasi pasar yang perlu dicapai. Merchant harus tahu kebutuhan konsumen terhadap produknya, sehingga bisa menyusun strategi terbaik.
2. Memilih Afiliasi dengan Potensi Besar
Biasanya e-commerce membuka program afiliasi yang bisa diikuti oleh setiap orang. Umumnya, platform tersebut memberikan komisi sebesar 5% dari setiap penjualan produk. Namun, kamu bisa langsung merujuk ke niche market dengan mengajak partner afiliasi yang lebih spesifik dengan komisi lebih besar, misalnya 15% per penjualan.
Contoh Perusahaan yang Menggunakan Affiliate Marketing
Contoh affiliate marketing sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan belanja online yang aktif di Indonesia, diantaranya yaitu:
- Tokopedia Affiliate.
- Shopee Affiliate.
- TikTok Affiliate.
- Blibli Affiliate.
- Lazada Affiliate.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu affiliate marketing, jenis, cara kerja, untung rugi dan tips menjalankannya. Metode ini memang sudah banyak dilakukan, namun tetap memerlukan strategi dalam menerapkannya.
Nah, agar kamu lebih mengerti bagaimana cara menerapkan affiliate marketing dengan lebih tepat, ikuti saja kursus online memahami digital marketing dalam memulai bisnis. Cukup 2 jam, kamu bisa mahir digital marketing setelah mendapat ilmu dari expert. Segera daftar yuk!
Baca Juga