Terpilih Sebagai #PenyebarKebajikan, Cakap Berkunjung ke NTT

cakap untuk bangsa
Cakap Berkunjung ke NTT

Pada 5-17 November lalu, Cakap mendapat kesempatan berharga untuk berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya di wilayah Kabupaten Sabu Raijua dan kota Waingapu, Cakap melakukan kegiatan riset dan kunjungan lapangan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dayamaya yang diinisasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Program ini ditujukan untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital sekaligus meningkatkan kompetensi digital masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di daerah 3T.

Melalui program ini, startup, komunitas, kelompok masyarakat, dan UMKM digital yang terpilih bersama Dayamaya bekerja sama untuk melakukan inisiatif pemberdayaan di derah 3T. Fokus sektor dari program ini terdiri dari beberapa bagian, di antaranya kesehatan, pariwisata, dan pendidikan. Dari total 1.019 pendaftar, Cakap terpilih sebagai 1 dari 19 #PenyebarKebaijkan yang terpilih.

Cakap pun menerima sejumlah bantuan fasilitas dari Dayamaya, yakni pelatihan SDM, eksekusi survei pasar, infrastruktur teknologi, serta sosialisasi & pemasaran. Sebelum turun ke lapangan, Cakap mengikuti Workshop dan koordinasi prariset terlebih dahulu selama kurang lebih 2 minggu.

Kegiatan Cakap di NTT & Antusiasme Masyarakat

Kegiatan riset dan kunjungan Cakap di NTT dibagi ke dua tempat. Kunjungan pertama adalah ke Kabupaten Sabu Raijua. Pada tanggal 5 November, tim Cakap menjajakan kaki di kabupaten tersebut. Di sana, Cakap melakukan riset yang telah dipersiapkan sebelumnya yakni penggalian dan pengukuran tingkat literasi bahasa Inggris para siswa-siswi SMA dan SMK sederajat.

Riset dilakukan melalui dua metode yaitu digital assessment, dimana para siswa mengisi tes online juga tes kemampuan speaking yang dilakukan oleh para pengajar Cakap. Di samping itu, Cakap juga meneliti mengenai seberapa pentingnya bahasa Inggris bagi para warga lokal.

Setelah 6 hari melakukan riset di Kabupaten Sabu Raijua, Cakap kemudian berpindah ke kota Waingapu di Sumba Timur untuk kembali melakukan riset dan kunjungan serupa. Di Waingapu, Cakap melakukan riset selama 7 hari yakni dari tanggal 11-17 November 2019.

Kehadiran Cakap pun disambut dengan tangan terbuka oleh warga sekitar. Para siswa-siswi berkumpul di SMAN 1 Waingapu. Sekolah ini dipilih karena adanya infrastruktur berupa perangkat VSAT yang memungkinkan adanya akses internet. Di sekolah, para murid diajak untuk belajar bahasa Inggris secara online melalui aplikasi Cakap.

Cakap juga dibantu oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan Kebudayaan di Dinas pemprov NTT dan Dinas Pendidikan di Kabupaten Waingapu dalam melaksanakan digital assessment.

Antusiasme ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan Cakap yang menunjukkan bahwa masyarakat sekitar sudah memiliki kesadaran akan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris.

Tingginya Angka Wisatawan Asing Menjadi Faktor

Sebagai salah satu daerah dengan daya tarik wisata yang tinggi, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah turis baik yang domestik maupun internasional terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017, jumlah turis NTT mencapai 616 ribu orang.  

NTT memang kerap kali dinobatkan sebagai destinasi terbaik di dunia. Lonely Planet menyebutkan NTT sebagai destinasi terbaik dengan harga terjangkau. Ada banyak keindahan alam unik yang ditawarkan bagi para turis yang datang ke NTT – Pulau Komodo, Labuan Bajo, Pantai Pink, Kepulauan Alor, dan masih banyak lagi.

Pemerintah pun menjadikan Labuan Bajo yang terletak di NTT sebagai salah satu destinasi super prioritas. Pada tahun 2023 nanti, kunjungan wisatawan ke NTT ditargetkan mencapai 3 juta. Infrastruktur wisata pun terus digenjot oleh pemerintah. Meningkat pesatnya jumlah wisatawan asing ini ternyata menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris.

Berdasarkan riset yang dilakukan Cakap, kesadaran masyarakat khususnya orang tua dan anak-anak di NTT ini dikarenakan adanya kekhawatiran kalah bersaing dengan daerah wisata lainnya apabila mereka tidak bisa berkomunikasi dengan turis asing. 

Semangat ini pun menular ke seluruh tim Cakap yang berkomitmen untuk terus menyebarkan kesadaran akan pentingnya kemampuan bahasa Inggris serta meningkatkan aksesibilitas terhadap materi pembelajaran bahasa Inggris ke seluruh Indonesia. Hasil riset ini selanjutnya akan diteruskan ke Pemerintah Provinsi NTT agar pembelajaran yang sudah dilakukan tetap meningkat dan berkelanjutan.

Kesadaran dan semangat belajar memang menjadi kunci dasar untuk mempelajari sesuatu, tak terkecuali bahasa. Maka itu, semangat ini harus terus ada dan dirasakan oleh masyarakat NTT saja tapi di seluruh Indonesia dan tentunya oleh para Sobat Cakap. Salurkan semangat belajarmu dengan mengasah kemampuan bahasa Inggris secara one-on-one dengan guru profesional di Kelas Privat, bersama teman-teman lainnya di English Club, atau via chat di Cakap Chat.

Semangat dan terus berjuang!

Baca Juga:
Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.