Cerita Wisnu Berniadi: Belajar Bahasa Mandarin agar bisa “Next Level” di Dunia Kerja

student testimoni mandarin wisnu berniadi

Mempelajari bahasa asing seringkali dipengaruhi faktor hobi dan ketertarikan terhadap budaya populer dari negara asal bahasa tersebut. Misalnya belajar bahasa Jepang karena suka anime atau belajar bahasa Korea karena merupakan penggemar K-Drama. Ada yang punya pengalaman serupa? 

Kali ini kita berkesempatan ngobrol dengan salah satu student Bahasa Mandarin di Cakap, yaitu Wisnu Berniadi, yang ternyata punya motivasi berbeda. Meski terbilang awam dengan bahasa Mandarin dan bukan penggemar Mando-Pop, Wisnu mengaku tertarik banget dengan bahasa Mandarin. Yuk, simak ceritanya! 

Mandarin Punya Daya Tarik! 

“Mandarin itu punya daya tarik!” ungkap Wisnu dengan yakin ketika ditanya alasan mengapa belajar bahasa Mandarin. Menurutnya, belajar bahasa Mandarin itu seru. Ia sendiri sangat tertarik dengan huruf-hurufnya serta budayanya. 

Siapa tahu memang ke depannya bisa menunjang pekerjaan. Apa lagi bahasa Mandarin sendiri salah satu bahasa dengan penutur terbanyak saat ini.” 

Lebih lanjut Wisnu juga menyampaikan bahwa ia bercita-cita untuk bisa mengunjungi Tiongkok, baik untuk jalan-jalan, maupun lanjut kuliah di sana. Selain itu, ia juga melihat Tiongkok sebagai negara dengan potensi bisnis yang besar di masa mendatang. 

“Harapannya, dengan bisa berbahasa Mandarin, akan membuka kesempatan yang lebih besar untuk pengembangan diri.” Wisnu menambahkan. 

Skill Bahasa Mandarin Buka Pintu Kesempatan Baru, Saatnya Kamu Mulai Belajar

Ketemu Kursus yang Dicari

Berdomisili di Cianjur, Wisnu mengaku awalnya cukup kesulitan ketika mencari kursus bahasa Mandarin. Adapun kursus bahasa Mandarin umumnya tersedia di kota besar seperti Jakarta atau Bandung. 

“Aku ketemunya di iklan, pas dibuka, wah, ini nih yang selama ini dicari dan ada les bahasa Mandarinnya,” ujarnya. 

Setelah mencoba Placement Test seharga Rp10.000 saja, Wisnu merasa sangat terkesan karena langsung dipertemukan dengan laoshi dari Tiongkok. “Gurunya sabar dan telaten, apalagi menghadapi aku yang logatnya Jawa banget.” 

Merasa cocok, Wisnu bahkan langsung mengambil kelas Bahasa Mandarin untuk 24 kali pertemuan di Cakap. Nggak merasa cukup sampai di situ, ia pun kembali menambah paket belajarnya untuk 96 kali pertemuan. Luar biasa banget ya! 

Selalu Sempat Belajar Meski Kerja di NGO 

“Meskipun bekerja, belajar tetap harus lanjut. Harapannya agar bisa next level dalam bekerja,” ujarnya. Meski terbilang sibuk, ia sendiri selalu menyempatkan setidaknya mengambil satu kelas Bahasa Mandarin per minggu. 

Saat ini Wisnu bekerja di sebuah NGO (Non-Governmental Organisation) yang menjadi wadah pendidikan anak-anak dengan keterbatasan ekonomi. Ia bertugas mendampingi mereka dari pagi hingga malam dalam menjalani pelatihan tersebut. 

Dengan kesibukan demikian, Wisnu mengaku sangat terbantu dengan fleksibilitas kelas Bahasa Mandarin yang disediakan oleh Cakap. Ia bahkan pernah belajar di dalam mobil saat sedang keluar kota. Hal ini tentunya jadi salah satu pengalaman belajar yang berkesan baginya. 

Nah, demikianlah cerita Wisnu yang saat ini sudah berada di level Mandarin Conversation 2. Semoga bisa menginspirasi sobat Cakap lainnya untuk belajar bahasa Mandarin dan memperbesar peluang di masa mendatang. 

Sukses terus, Wisnu!

Baca juga: 

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.