Soju: Pengertian dan Sejarah Minuman Korea yang Terkenal

Soju adalah

Para penggemar K-Pop atau K-Drama tentu sudah tidak asing dengan soju karena kamu mungkin pernah melihat idolamu mengonsumsi minuman ini. Soju adalah minuman khas dari Korea Selatan yang mempunyai warna bening. Minuman khas ini sangat mudah kamu jumpai saat jalan-jalan ke Korea Selatan.

Pengertian Soju

Soju atau Korean vodka merupakan jenis minuman keras karena memiliki kandungan alkohol. Bahan utama untuk membuat minuman khas negeri ginseng ini adalah beras, tapioka, gandum, ubi, atau barley. Selanjutnya, bahan tersebut diolah dengan cara fermentasi. Apabila sudah melalui proses fermentasi, maka proses selanjutnya yaitu melakukan penyulingan. Inilah mengapa tampilan arak beras ini jernih seperti air. Soju merupakan minuman yang memabukkan karena kandungan alkoholnya mencapai hingga 20-40%.

Beberapa orang menganggap soju sama dengan sake. Keduanya memang menggunakan bahan utama beras namun proses pembuatannya berbeda. Cara membuat sake yaitu dengan menyeduh bahan utama, sedangkan soju adalah dengan cara fermentasi lalu menyulingnya. Lantaran minuman ini mengandung alkohol dan masuk ke dalam kategori khamr, maka hukumnya haram bagi umat muslim untuk mengonsumsinya. Orang Korea gemar mengonsumsi soju karena bisa menghangatkan badan, apalagi ketika musim dingin.

Sejarah Soju 

Siapa sangka jika ternyata soju sudah ada sejak abad ke-13 atau tahun 1200-an. Pada masa itu, Korea sedang berada di bawah kepemimpinan dinasti Goryeo. Minuman hasil penyulingan fermentasi beras ini pada masa itu hanya untuk kalangan elit saja. Selain itu, kalangan atas juga menggunakan Korean vodka untuk pengobatan. Masyarakat biasa yang penasaran dengan rasa minuman alkohol tersebut pun mulai mempelajari cara membuatnya. Upaya mereka pun berhasil sehingga soju menjadi minuman yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Pemerintah Korea Selatan sempat mengeluarkan larangan untuk membuat soju dari beras karena pada saat itu beras mulai langka. Alhasil, banyak yang mencari bahan alternatif lainnya. Bahan-bahan lain untuk membuat soju tersebut adalah gandum, tapioka, biji-bijian, barley, dan ubi jalar. Pada tahun 1999 pemerintah Korea Selatan mencabut larangan menggunakan beras untuk bahan soju karena pasokan beras sudah mulai normal. Namun, ternyata banyak produsen minuman khas Korea Selatan tersebut yang tetap menggunakan bahan alternatif. 

Merk Soju yang Populer di Korea Selatan

Supaya wawasanmu mengenai minuman khas Negeri Ginseng ini bertambah, silakan simak beberapa merk terkenalnya dibawah ini:

1. Chamisul –Hite Jinro
Kamu yang tidak masalah mengkonsumsi minuman beralkohol, bisa menjajal rasa soju baram Chamisul –Hite Jinro. Merk ini sangat populer karena menggandeng penyanyi UI dengan suara merdu sebagai brand ambassador-nya. Brand ini menjadi pilihan tepat untuk kamu yang suka dengan rasa alkohol keras. Selain itu, kamu juga bisa memilih Jinro fresh jika ingin mendapatkan rasa yang lebih segar. Kisaran kandungan alkohol pada Chamisul –Hite Jinro soju adalah 19-25%.

2. Chum Churum
Brand Chum Churum menyajikan rasa yang lebih lembut sehingga lumayan berbeda dari brand Jinro. Lantaran kandungan alkoholnya yang relatif rendah, minuman ini lebih banyak diminati oleh kalangan wanita dan anak-anak. Kadar alkohol pada brand Chum Churum yaitu sekitar 18-19% saja. Bintang K-Pop yang menjadi brand ambassador yaitu Bae Suzy. Namun, sekarang Jennie BlackPink menggantikan posisi Bae Suzy sebagai brand ambassador-nya. 

3. Good Day
Kamu yang penasaran ingin mencoba Korean vodka tapi takut mabuk, bisa memilih brand Good Day. Kondisi ini lantaran kandungan alkohol pada minuman tersebut hanya 16%. Hal menarik lainya dari Good Day soju adalah mempunyai varian rasa seperti lemon, anggur, dan delima. Brand Good Day memanfaatkan air dari Gunung Jirisan untuk membuat minuman ini. Selain itu, alasan mengapa soju dari brand Good Day mempunyai rasa murni dan tidak bau adalah kerena mereka menggunakan air alkali untuk memprosesnya.

4. C1 Blue
C1 Blue merupakan brand Korean vodka yang mengklaim minuman mereka tidak memabukkan meskipun memiliki kandungan 18% alkohol. Kondisi ini lantaran brand C1 Blue menambahkan kandungan asparagine pada minuman mereka. Jika brandon Good Day menggunakan air mineral dari Gunung Jirisan, maka C1 Blue menggunakan air dari Samgak, Gijang. Komposisi yang mereka gunakan dalam membuat minuman khas Korea Selatan ini pun menghasilkan citarasa yang lebih lembut.

5. O2Linn
Soju adalah minuman yang pasti mengandung alkohol. Namun, brand O2Linn memberikan sentuhan berbeda yaitu dengan menambahkan oksigen dengan kadar lebih tinggi dari brand yang lain. Menariknya lagi, brand O2Linn ini melakukan proses pengolahan yang ramah lingkungan dan mampu menghasilkan rasa segar. Meskipun kandungan alkoholnya mencapai 19% namun jarang membuat yang mengonsumsinya mabuk. Tak heran pula jika banyak wanita yang lebih memilih brand ini.

Tertarik dengan Sesuatu yang Berhubungan Korea? Yuk Belajar Bahasa Korea Sekarang di Sini!

Etika Minum Soju

Sebelum kamu memutuskan pergi ke Korea Selatan, ada baiknya untuk mengetahui cara minum Korean vodka agar tidak dianggap tidak sopan. Etika minum soju adalah sebagai berikut:

1. Menghormati yang Lebih Tua
Apabila mereka yang lebih tua menawarkan soju lebih dulu, maka pastikan kamu memegang gelas menggunakan kedua tangan dengan berlutut atau berdiri. Namun, jika kamu yang memberikan minuman tersebut, tetap gunakan dua tangan untuk memegang gelas dan ulurkan dengan menundukkan kepala. Posisi tangan yang benar ketika memberikan gelas yaitu tangan kiri menahan bagian bawah gelas dan tangan kanan memegang sisi gelas.

2. Menerima Tawaran Minum Bersama
Ketika orang Korea Selatan mengajakmu untuk minum bersama, sebaiknya ikuti ajakan tersebut. Menolak ajakan merupakan etika yang dianggap tidak baik dan menyinggung. Hal ini lantaran soju adalah bagian dari budaya mereka. Kamu yang pantang mengonsumsi alkohol bisa mengutarakan dengan halus bahwa hal tersebut bertentangan dengan keyakinan agama, sedang menjalani pengobatan, atau menyetir mobil sendiri. Meskipun tidak ikut minum, kamu tetap bisa ikut kegiatan mereka.

3. Menuangkan ke Gelas Orang Lain
Etika minum soju dengan orang banyak yaitu menuangkan ke gelas orang lain terlebih dahulu. Mereka pun juga akan melakukan hal yang sama secara bergantian. Pegang botol menggunakan dua tangan ketika menuangnya. Kamu bisa menyisakan minuman dalam gelas jika tidak ingin minum lagi. Mereka pun tidak akan menuangkan soju lagi.

4. Minum Gelas Pertama Sekali Teguk
Etika berikutnya saat minum soju adalah meneguk tuangan pertama sekaligus. Sedangkan untuk gelas selanjutnya, kamu tidak harus meminumnya sekali teguk karena bisa secara perlahan.

Soju Halal atau Haram?

Bagi umat muslim, soju merupakan minuman haram karena mengandung alkohol yang memabukkan. Rata-rata kandungan alkohol pada minuman khas Korea Selatan ini yaitu 20-40%. Mengingat minuman ini sudah masuk kategori khamr, jadi meskipun mengonsumsinya dalam jumlah sedikit tetap dianggap haram.

Sudah Tahu Level Bahasa Koreamu? Ikuti Placement Test Cakap untuk Mengetahuinya!

Belajar Bahasa Korea Bersama Cakap

Itulah pembahasan lengkap mengenai soju minuman Korea yang merupakan bagian dari budaya mereka. Kamu yang minat untuk mempelajari kebudayaan Negeri Ginseng lebih dalam, maka bisa mempelajari bahasanya terlebih dahulu.

Belajar Bahasa Korea cukup mudah apalagi jika kamu bergabung dengan Cakap. Cakap merupakan platform belajar bahasa kekinian karena bisa menjangkau murid dari mana pun. 

Selain itu, kamu juga akan mendapatkan pengalaman belajar menyenangkan dari guru lokal maupun asing dengan metode belajar interaktif. Yuk, segera daftar dan download aplikasinya!

Baca Juga:

30 Kosakata Bahasa Korea tentang Makanan dan Cara Membelinya di Restoran
15 Makanan Khas Korea Enak dan Terkenal, Wajib Coba!
Suka Korean BBQ? Ketahui Jenis-jenis Daging Sapi Beserta Bahasa Koreanya

 
Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.