Berlatih bahasa Mandarin di Kedai Dim Sum? Mengapa Tidak?

Berlatih bahasa Mandarin di Kedai Dim Sum? Mengapa Tidak?
https://unsplash.com/photos/Dghn39rncfY

Saat ini Dim Sum sedang menjadi tren kuliner terbaru di Indonesia. Hampir setiap di setiap sudut jalan ibukota atau toko online mudah ditemukan para penjual dim sum. Makanan tradisional Kanton ini sangatlah enak sehingga kamu dapat memesannya hingga beberapa keranjang. Makanan ini juga sangat nikmat untuk dinikmati sambil berlatih bahasa Mandarin bersama teman. Tapi, tahukah kamu tentang sejarah dim sum?

Apa itu Dim Sum?

Berlatih bahasa Mandarin di Kedai Dim Sum? Mengapa Tidak?

sumber: giphy

Dim sum (bahasa Mandarin: 點心) adalah gaya masakan Tionghoa (lebih tepatnya Kanton) yang disiapkan sebagai porsi kecil dan disajikan dalam keranjang pengukus kecil atau di piring kecil. Hidangan Dim Sum biasanya disajikan dengan teh. Dim sum secara tradisional disajikan sebagai hidangan siap saji yang matang.

Di kedai teh Kanton, gerobak dengan dim sum akan dijajakan di sekitar restauran agar pengunjung dapat memesan tanpa meninggalkan kursi mereka. Dalam tradisi Kanton, tempat yang menyajikan teh dan dim sum tanpa batasan pemesanan (all you can eat) disebut yum cha (飲茶), yang berarti “minum teh” dalam bahasa Kanton.

Sejarah Dim Sum

Berlatih bahasa Mandarin di Kedai Dim Sum? Mengapa Tidak?

sumber: giphy

Dim sum biasanya dikaitkan dengan tradisi lama dari yum cha (Bahasa Mandarin: 飲茶; Kanton Yale: yám chàh; pinyin: yǐnchá; bahasa Indonesia: “minum teh”) yang berakar dari para pelancong di Jalan Sutra kuno yang membutuhkan tempat untuk beristirahat. Kedai teh ini biasanya didirikan di tepi jalan.

Seorang dokter kekaisaran di abad ketiga menulis bahwa menggabungkan teh dengan makanan akan menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan. Namun kemudian ditemukan bahwa teh dapat membantu pencernaan, sehingga pemilik kedai teh mulai menambahkan berbagai makanan ringan.

Dim sum merupakan seni kuliner unik berasal dari masyarakat Kanton di Guangzhou yang selama berabad-abad mengubah yum cha dari tempat beristirahat santai menjadi sebuah pengalaman bersantap yang membahagiakan.

Di Hong Kong dan di sebagian besar kota di provinsi Guangdong, banyak restauran mulai menyajikan dim sum dari jam lima pagi. Ini merupakan tradisi bagi orang tua untuk berkumpul dan makan dim sum setelah latihan pagi. Bagi banyak orang di Tiongkok selatan, yum cha dikunjungi oleh keluarga ketika berakhir pekan.

Restauran dim sum yang lebih tradisional biasanya melayani dim sum hingga sore hari. Namun, dalam masyarakat modern, sudah menjadi hal biasa bagi restauran untuk menyajikan dim sum pada waktu makan malam; berbagai jenis dim sum bahkan dijual sebagai “take-out food” untuk pelajar dan pekerja kantoran saat bepergian.

Tradisi Makan Dim Sum

Berlatih bahasa Mandarin di Kedai Dim Sum? Mengapa Tidak?

sumber: giphy

Secara tradisional, dim sum merupakan makanan “brunch” (sarapan siang) yang mencakup berbagai jenis roti kukus seperti cha siu bao (roti kukus yang diisi dengan daging babi barbekyu), kue beras atau gandum, dan gulungan mie beras yang berisi daging atau sayuran.

Banyak restauran dim sum yang juga menyajikan sepiring sayuran hijau kukus, daging panggang, bubur dan sup. Dim sum sebagai pencuci mulut juga tersedia dan banyak tempat menawarkan kue telur tradisional. Dim sum biasanya dimakan sebagai sarapan atau sarapan siang.

Dim sum dapat dimasak dengan mengukus dan menggoreng, di antara metode lainnya. Ukuran porsi biasanya kecil dan biasanya disajikan sebagai tiga atau empat potong dalam satu piring. Merupakan kebiasaan untuk memesan gaya keluarga, berbagi hidangan di antara semua anggota pesta makan. Karena porsinya yang kecil, orang bisa mencoba berbagai macam makanan.

Berkunjung ke restauran dim sum dapat menjadi menu belajar bahasa Mandarin untuk kamu. Di sana, menu biasanya ditulis dalam pinyin dan hanzi sehingga kamu dapat belajar membaca dan kosakata bahasa Mandarin. Ukuranya yang sekali “hap” dapat menjadi kudapan ketika berlatih percakapan bahasa Mandarin bersama teman-teman. Kamu pun bisa mendiskusikan pengucapan dari nama-nama dim sum dengan pengajar ketika kursus bahasa Mandarin online di Cakap dengan pengajar.

Baca Juga

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.

Tips & Trik E-Book

Kuasai Mandarin dan Siap Bersaing di Perusahaan Multinasional

Faktanya China merupakan:

    Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      #SiapaCakapDiaDapat