Sobat Cakap pasti tahu bahwa masyarakat Asia Timur, termasuk Jepang memiliki budaya membungkukkan badan sebagai salam. Dalam budaya Jepang, sikap ini disebut sebagai ojigi dan memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, kali ini Cakap akan mengajak Sobat Cakap untuk mengenal lebih jauh budaya membungkukkan badan ala Jepang yang disebut dengan ojigi. Simak artikel ini untuk penjelasan lebih lengkapnya, ya!
Table of Contents
Pengertian Ojigi
Ojigi (お辞儀) adalah budaya membungkukkan badan orang Jepang pada saat memberi salam, meminta maaf, mengungkapkan terima kasih, atau sebagai bentuk penghormatan. Ojigi dilakukan dalam berbagai situasi dan kondisi dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam budaya masyarakat Jepang.
Budaya membungkukkan badan atau ojigi ini awalnya merupakan tradisi agama Buddha untuk menunjukkan sikap dan etika para kesatria yang telah ada sejak masa Samurai. Sejak zaman Edo, budaya ini menyebar di kalangan masyarakat umum di Jepang dan terus berlanjut dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini.
Sudah Tahu Level Bahasa Jepangmu? Ikuti Placement Test Cakap untuk Mengetahuinya!
Fungsi Ojigi
Dalam masyarakat Jepang, sentuhan fisik tidak umum dilakukan ketika bertemu atau berbicara dengan orang asing. Oleh karena itu, ojigi dilakukan sebagai bentuk sapaan atau salam, sama seperti ketika kita bersalaman dengan orang yang baru kita temui.
Meski demikian, ojigi juga dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu dalam kehidupan sehari-hari:
- Menunjukkan kesopanan
- Mengekspresikan terima kasih
- Mengucapkan selamat tinggal
- Mengungkapkan permintaan maaf
- Meminta pertolongan
- Memperlihatkan apresiasi
- Memulai upacara formal atau sesi latihan
- Memasuki atau meninggalkan dojo atau balai latihan bela diri
Jika kamu ke Jepang kamu akan melihat orang melakukan ojigi dalam berbagai situasi yang mungkin belum pernah terpikirkan. Misalnya petugas stasiun yang membungkuk pada kereta yang baru berangkat atau orang yang membungkuk saat berbicara melalui telepon.
Macam-macam Ojigi
Meskipun sama-sama membungkuk, ojigi terdiri dari beberapa jenis yang memiliki perbedaan fungsi, durasi, serta derajat kebungkukan. Berikut adalah pembagiannya:
会釈 – Eshaku
Jenis ojigi ini dilakukan sebagai sapaan dan biasanya dilakukan secara singkat saat bertemu dengan teman atau rekan kerja. Kamu perlu membungkukkan tubuh bagian atasmu hingga 15°. Eshaku biasanya dilakukan pada orang dengan kelas sosial yang sama atau lebih rendah, sehingga tidak perlu untuk membungkuk terlalu lama.
敬礼 – Keirei
Keirei dilakukan dengan membungkukkan badan sekitar 30° ketika kamu ingin memberikan salam kepada orang yang status sosialnya lebih tinggi. Ojigi jenis ini sering dilakukan dalam lingkungan bisnis dan profesional untuk mengucapkan terima kasih atau salam saat bertemu seseorang. Keirei juga biasanya dilakukan dalam durasi yang sedikit lebih lama dari eshaku.
最敬礼 – Saikeirei
Jenis ojigi ini dilakukan dengan membungkukkan badan 45°-70°. Seikerei memiliki makna yang lebih mendalam dan cenderung digunakan sebagai permintaan maaf atau permintaan tolong kepada orang yang status sosialnya tinggi. Semakin lama dan semakin dalam kamu membungkuk akan menunjukkan makna yang semakin mendalam.
座礼 – Zarei
Membungkuk sambil duduk umum dilakukan pada zaman dahulu ketika masyarakat lebih sering duduk di lantai menggunakan tatami. Saat ini, zarei hanya dilakukan dalam kesempatan tertentu saja, misalnya saat upacara minum teh atau aktivitas tradisional lainnya. Meskipun tidak terlalu umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, zarei juga memiliki tingkatan.
土下座 – Dogeza
Dalam anime atau manga kamu mungkin pernah melihat orang yang membungkuk dengan cara bersujud. Ojigi jenis ini sangat jarang digunakan saat ini, tetapi masih sering diperlihatkan dalam film atau anime dengan tema sejarah. Biasanya dilakukan sebagai permintaan maaf atas kesalahan atau hal memalukan yang telah dilakukan kepada orang yang statusnya lebih tinggi.
Raih Beasiswa Kuliah di Jepang dengan Kursus Bahasa Jepang di Cakap
Dos and Don’ts saat Melakukan Ojigi
Saat melakukan ojigi ada beberapa hal yang sebaiknya kamu lakukan dan ada pula hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan.
Hal yang sebaiknya kamu lakukan adalah:
- Umumnya dilakukan sambil berdiri, jika kamu dalam keadaan duduk, kamu perlu berdiri untuk melakukan ojigi
- Usahakan posisi punggung sebisa mungkin tetap lurus meskipun membungkuk
- Perempuan sebaiknya memposisikan kedua tangan di atas satu sama lain di dekat perut
- Laki-laki sebaiknya memposisikan kedua tangan di samping tubuh.
Sementara ada beberapa hal lainnya yang sebaiknya tidak kamu lakukan, yaitu:
- Jangan melihat lawan bicara saat melakukan ojigi, arahkan pandangan sesuai arah tubuh ke lantai.
- Jangan melakukan ojigi sambil berjabat tangan
- Jangan terlalu dekat dengan lawan bicara untuk menghindari benturan atau tubrukan yang tidak diinginkan.
Nah, demikianlah pembahasan mengenai ojigi, istilah dalam bahasa Jepang untuk budaya membungkuk yang menunjukkan kesopanan. Sekarang kamu sudah lebih paham mengenai salah satu budaya dan sikap yang penting dalam budaya Jepang.
Memahami budaya sendiri sangat penting untuk kamu lakukan jika berencana untuk ke Jepang, baik untuk melakukan studi maupun untuk bekerja. Selain itu, kamu juga perlu mempersiapkan kemampuan bahasa Jepangmu. Yuk, daftar les Bahasa Jepang online di Cakap! #SiapaCakapDiaDapat
Referensi:
- wanderingtanuki.com
- kanpai-japan.com
- gogonihon.com
Baca juga: