Meriahnya Launching Cakap Japanese Club di Disrupto 2019

Launching Cakap Japanese Club
Meriahnya Launching Cakap Japanese Club di Disrupto 2019

Festival Disrupto kembali digelar pada 22-24 November kemarin di Plaza Indonesia. Acaranya pun diramaikan oleh berbagai perusahaan dan pembicara. Ada Yenny Wahid, Furhat si robot sosial, Tilly Lockey ‘bionical girl’ yang bercerita dan memperagakan aktivitas dengan tangan robotnya, dan tentunya juga ada Cakap di sana.

Apabila pada hari pertama booth Cakap sudah berbondong-bondong kedatangan para peserta yang ingin tahu lebih lanjut mengenai belajar bahasa di Cakap, di hari kedua Cakap mendapat sambutan yang bahkan lebih meriah lagi. Pada Sabtu, 23 November, Cakap mengadakan Launching Cakap Japanese Club dengan mengusung tema “Let’s Nihon-Go Together”.

Di acara talkshow ini, Cakap tidak sendirian. Ada tiga tamu spesial yang memeriahkan jalannya acara, yaitu Chairman PT JAC Recruitment Indonesia Mariko Asmara Yoshihara, Head of Education Department Aki No Sora Merry Sensei, dan Course Manager Cakap Ubaidillah.

Lewat talkshow yang diadakan, Cakap menggali secara mendalam mengenai minat dan pentingnya kemampuan bahasa Jepang. Selain itu, para pembicara juga mendiskusikan mengenai budaya dan gaya hidup di Jepang.

Mengapa Belajar Bahasa Jepang?

 

Mariko memaparkan alasan-alasan mengapa memiliki kemampuan bahasa Jepang kian penting, khususnya bagi para pencari kerja. Di Indonesia, terdapat lebih dari 2000 perusahaan Jepang dengan sekitar 30 ribu orang Jepang yang tinggal dan menetap di Indonesia.

Sementara menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi langsung luar negeri atau FDI di Indonesia dalam 6 tahun terakhir didominasi oleh negara-negara Asia, salah satunya Jepang. Saat ini, Jepang menduduki peringkat kedua sebagai negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, sedangkan posisi pertama masih diduduki oleh Singapura.

Sementara Merry Sensei membicarakan mengenai tantangan orang Indonesia yang berminat untuk belajar bahasa Jepang. Salah satu yang menjadi tantangan terbesar adalah adanya huruf-huruf bahasa Jepang yang berbeda yaitu kanji, hiragana, katakana. Pada talkshow ini, Merry Sensei menjelaskan perbedaan ketiganya dan tips belajar bahasa Jepang yang efektif.

Tidak hanya talkshow saja, acara ini juga dimeriahkan dengan adanya game show. Para penonton diajak untuk bersama-sama bermain tebak lagu bahasa Jepang. Talkshow kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai metode pembelajaran dua arah yang signifikan dalam membantu proses belajar bahasa menuju kefasihan. Metode pembelajaran dua arah inilah yang diakomodasi Cakap lewat Kelas Bahasa Jepang dan Cakap Japanese Club.

Penonton terlihat begitu semangat mendengarkan diskusi dari para pembicara. Beberapa penonton dengan antusias mengajukan pertanyaan seputar bahasa Jepang. Di sini, Cakap juga bagi-bagi hadiah bagi para penonton berupa voucher Cakap Japanese Club selama 1 bulan dan sesi gratis Kelas Bahasa Jepang privat selama 6 bulan.

Acara ditutup dengan peluncuran Cakap Japanese Club yang memungkinkan pembelajaran yang tidak hanya dua arah saja tetapi juga bersama dengan teman-teman baru yang sama-sama ingin belajar bahasa Jepang. Peluncuran ini pun disambut dengan meriah oleh para penonton yang hadir.

Perkembangan Teknologi di Bidang Pendidikan

Pada hari yang sama, CEO Cakap Tomy Yunus juga berkesempatan untuk menjadi pembicara pada sesi Masterclass di Disrupto bersama dengan Joey Yao dari Digital Education Institution, dan Yohana Elizabeth dari AkuPintar.

Di sesi yang bertemakan “Disruption in Edutech” ini, para pembicara mendiskusikan mengenai peluang dan tantangan di bidang pendidikan yang ada dengan hadirnya teknologi. Perkembangan teknologi ini memungkinkan akses pembelajaran menjadi lebih mudah dan membuka kesempatan belajar untuk banyak orang.

CEO Cakap Tomy Yunus juga memaparkan mengenai bagaimana kemampuan berbahasa Inggris penting dalam dunia kerja.

“Itu bisa meningkatkan income mereka, paling enggak 30-50%, dengan bahasa Inggris,” ungkapnya.

Di sisi lain juga muncul tantangan baru di dunia pendidikan dengan adanya teknologi. Menurut Yohana Elizabeth, masih ada masalah kesenjangan akses dan pemanfaatan teknologi di daerah-daerah terpencil. Ini pun yang menjadi komitmen Cakap, yakni untuk terus melebarkan sayap sehingga pembelajaran bahasa melalui teknologi bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Berlanjut ke tanggal 24 November, semangat Cakap pun tak memudar. Pada penghujung acara, para volunteer Disrupto diajak untuk merayakan kesuksesan acara. Acara penutupannya juga tak kalah meriah dengan dua hari sebelumnya. Cakap mendukung acara closing party ini dengan mengundang DJ yaitu 2LampuNeon. Cakap beserta para volunteer pun bersama-sama menikmati keseruannya.

Kalau Sobat Cakap sendiri gimana? Kemarin sempat main ke booth Cakap atau hadir di acara launching maupun masterclass gak? Seru banget ya kemarin! Cakap Japanese Club kini sudah bisa diakses oleh semua Sobat Cakap nih. Jadi buat kamu yang udah gak sabar untuk belajar bahasa Jepang bersama teman-teman, yuk daftar sekarang!

Sobat Cakap yang kemarin berhalangan untuk hadir, jangan khawatir. Tunggu Cakap di event selanjutnya dan tentunya dengan inovasi-inovasi baru yang gak kalah keren!

 

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.