Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat besar dalam hal mempercepat kemajuan teknologi, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu hal yang sangat dirasakan adalah semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan start-up digital untuk memenuhi kebutuhan edukasi di kala pandemi.
Membahas tentang teknologi dalam bidang edukasi, HP mengusung sebuah program, yaitu Rise with HP Education Series. Dalam episode keempat program ini, HP mengangkat tema diskusi “Innovation of Education Business” dan mengundang perwakilan dari tiga perusahan teknologi edukasi (EdTech) di Indonesia.
Diskusi ini menghadirkan Sabda PS dari Zenius, Mandy P Hartono dari Purwadhika Digital Technology School, dan Tomy Yunus dari Cakap.
Best Practices in Education and Technology
Masing-masing panelis memberikan pernyataan yang senada terkait dengan tantangan untuk beradaptasi di kala pandemi. Ketiganya juga sempat berbagi mengenai apa saja yang dilakukan untuk beradaptasi sejak awal pandemi hingga saat ini.
Masuk pada pembahasan utama yaitu best practice atau praktik baik yang dilakukan dalam edukasi dan teknologi, ternyata masing-masing memiliki jawaban yang berbeda.
1. The Root of the Problem and Tech Architecture
Menurut Sabda PS dari Zenius, siswa yang berada di tingkat pendidikan yang sama seringkali memiliki kemampuan yang berbeda. Sehingga ada gap antara kompetensi yang diharapkan dan kemampuan yang sebenarnya.
Melihat permasalahan tersebut, best practise yang dilakukan Zenius saat ini adalah mengajarkan logika berpikir dengan benar. Hal ini dilakukan dengan menerapkan sistem pembelajaran yang adaptif, yaitu mencari akar masalah, bukan pemecahan instan.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa tech architecture yang adaptif dan fleksibel juga harus dimiliki oleh penyedia layanan pendidikan. Sehingga ketika kebutuhan pendidikan berubah, penyedia layanan dapat secara langsung beradaptasi dan menyesuaikan dari sisi teknologi.
Siapkan Dirimu Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill
2. Innovation and Improvement
Praktik baik yang datang dari Mandy sebagai perwakilan dari Purwadhika adalah inovasi dan pengembangan. Hal ini karena Purwadhika sendiri pada awalnya merupakan lembaga yang beroperasi secara offline dan on-campus.
Pandemi mengubah bisnis edukasi yang berfokus pada job-connector tersebut sehingga secara perlahan mengubah sistem operasional layanannya. Hal ini dimulai dari internal perusahaan dan anggota tim yang tidak putus harapan dan mau beradaptasi.
Selain itu, menurutnya faktor pengembangan yang datang dari feedback juga berperan penting. Setiap feedback yang diterima harus dianalisa dengan baik dan dicari solusi agar layanan yang ditawarkan tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
3. Synergy: Teachers, Technology, and Content
Cakap merupakan sebuah perusahaan yang awalnya bergerak di bidang layanan kursus bahasa asing online. Pandemi juga mempercepat pertumbuhan perusahaan karena menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Tomy Yunus, CEO dan juga Co-Founder Cakap mengatakan bahwa praktik baik yang selalu dilakukan Cakap selama ini adalah sinergi. Menurutnya, masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya suka belajar, tetapi harus diberikan akses dan keterjangkauan.
Hal ini lah yang membuat Cakap selalu berimprovisasi dalam sinergi antara guru yang kompeten, teknologi yang mempermudah, dan konten yang unik. Dengan perpaduan ketiganya diharapkan akses terhadap pendidikan berkualitas jadi semakin mudah.
Bisnis edukasi merupakan bidang yang sangat mengedepankan kontribusi terhadap pemecahan permasalahan pendidikan di Indonesia. Terutama dalam situasi pandemi saat ini, sinergi dan kolaborasi dari setiap elemen pendidikan sangat dihargai.
Oleh karena itu, sesi diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai inovasi dan teknologi oleh perusahaan-perusahaan EdTech di Indonesia.
Program yang diadakan oleh HP ini merupakan salah satu webinar yang bisa kamu akses secara gratis di Cakap Upskill. Bagi kamu yang ingin mengembangkan diri dan memperluas wawasan dalam banyak hal, kamu bisa download aplikasi Cakap, lho. Cek webinar inspiratif lainnya dalam waktu dekat, ya!
Baca juga:
