Mengenal Metode Blended Learning untuk Belajar Makin Efektif

blended learning
Photo by Julia M Cameron from Pexels

Penerapan dan penggunaan istilah blended learning semakin meluas sejak terjadinya pandemi Covid-19 yang mengubah kebiasaan belajar kita. Setelah pandemi mereda, kita telah beradaptasi dengan sistem pembelajaran secara daring, sehingga blended learning pun semakin populer dan banyak digunakan. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan metode belajar blended learning itu serta apa saja manfaat dan contohnya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini, yuk! 

Table of Contents

Penerapan dan penggunaan istilah blended learning semakin meluas sejak terjadinya pandemi Covid-19 yang mengubah kebiasaan belajar kita. Setelah pandemi mereda, kita telah beradaptasi dengan sistem pembelajaran secara daring, sehingga blended learning pun semakin populer dan banyak digunakan. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan metode belajar blended learning itu serta apa saja manfaat dan contohnya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini, yuk! 

Apa Itu Blended Learning

Blended learning (pembelajaran gabungan) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan elemen-elemen pembelajaran daring (online) dan pembelajaran tatap muka (offline). Siswa dapat belajar melalui platform pembelajaran daring seperti video, materi pembelajaran, forum diskusi daring, dan juga interaksi tatap muka di kelas. 

Dengan blended learning, pelajar dituntut untuk menjadi lebih aktif dengan memanfaat metode belajar dan media yang berbeda. Meski baru mulai populer sejak pandemi covid-19, istilah blended learning sendiri sebenarnya sudah muncul sejak awal tahun 2000-an. Telah banyak ahli yang merumuskan definisi blended learning, di antaranya adalah Graham (2006) serta Garrison dan Kanuka (2004). 

Graham (2006) menyatakan, “Sistem blended learning mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dengan media komputer.” Sedangkan menurut Garrison dan Kanuka (2004) blended learning adalah “Integrasi yang bijaksana dari pengalaman belajar tatap muka kelas dengan pengalaman belajar online.” 

Sementara itu, Oxford Learner’s Pocket Dictionary mendefinisikan blended learning sebagai “Suatu cara mempelajari subjek yang menggabungkan pengajaran di kelas dengan penggunaan berbagai teknologi, termasuk pembelajaran melalui internet.” 

Karakteristik Blended Learning

Sebagai sebuah metode pembelajaran gabungan, blended learning memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut. 

  1. Kombinasi pembelajaran tatap muka dan online: Blended learning menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring sehingga siswa dapat memanfaatkan keuntungan dari kedua metode pembelajaran tersebut.
  2. Fleksibilitas: Memungkinkan siswa untuk belajar secara fleksibel dan mandiri, sehingga mereka dapat memilih waktu dan tempat belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 
  3. Personalisasi: Memungkinkan guru untuk menyediakan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, sehingga siswa dapat mempelajari materi yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. 
  4. Teknologi: Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti video, gamifikasi, dan platform pembelajaran daring, yang membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. 
  5. Pembelajaran kolaboratif: Mendorong pembelajaran yang kolaboratif, di mana siswa dapat berkolaborasi dengan sesama siswa dan guru dalam memecahkan masalah dan memahami konsep. 
  6. Pemantauan kemajuan: Memungkinkan guru untuk memantau kemajuan siswa secara real-time, sehingga mereka dapat memberikan umpan balik yang tepat waktu. 
blended learning
Photo by Yan Krukau

Manfaat Blended Learning

Dengan penggabungan metode dan media belajar, blended learning memiliki berbagai manfaat bagi pelajar, di antaranya:

1. Fleksibilitas waktu dan tempat

Dalam pembelajaran blended learning, siswa dapat belajar mandiri melalui platform pembelajaran daring yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk mengatur jadwal belajar dengan lebih fleksibel serta belajar dengan gaya yang lebih sesuai dengan mereka.

2. Efektivitas pembelajaran

Blended learning memungkinkan siswa untuk mengulang materi sulit dalam kelas daring dan mendapatkan bantuan dari guru dalam kelas tatap muka. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

3. Interaksi sosial

Meskipun siswa belajar secara mandiri melalui platform online, mereka masih dapat berinteraksi dengan sesama siswa dan guru dalam kelas tatap muka. Interaksi ini dapat membantu siswa untuk membangun sosialisasi yang positif, serta meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka.

4. Hemat biaya

Blended learning dapat mengurangi biaya transportasi dan akomodasi yang dikeluarkan oleh siswa dan keluarga mereka dalam menghadiri sekolah. Hal ini juga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan dalam memberikan fasilitas belajar yang lengkap.

5. Menyediakan pengalaman belajar yang variatif

Dengan menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka, blended learning dapat menyediakan pengalaman belajar yang lebih variatif dan menarik bagi siswa. Ini dapat membantu siswa untuk tetap tertarik dan termotivasi dalam mempelajari materi pembelajaran.

Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning

Sebagaimana metode belajar lainnya, blended learning memiliki kelebihan dan kekurangan yang sebaiknya dipertimbangkan. 

Kelebihan Blended Learning 

  1. Fleksibel: Pembelajaran tidak terbatas hanya di ruang kelas, tetapi juga termasuk pembelajaran yang dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. 
  2. Efektif dan efisien: Memungkinkan siswa untuk lebih leluasa memilih gaya belajar yang paling sesuai untuk mencapai hasil terbaik. 
  3. Hemat waktu dan tenaga: Berkurangnya intensitas kehadiran di kelas untuk mengikuti pembelajaran secara langsung. 

 

Kekurangan Blended Learning 

  1. Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai:  Butuh laptop, speaker atau headphone, koneksi internet, serta alat pendukung pembelajaran lainnya. 
  2. Potensi  siswa tidak jujur: Sebagai metode yang dekat dengan penggunaan teknologi, tidak jarang hal tersebut dimanfaatkan siswa untuk melakukan kecurangan atau ketidakjujuran dalam belajar. 
  3. Kemungkinan pembelajaran tidak sesuai harapan: Meskipun memiliki sistem evaluasi dan penilaian yang baik, kurangnya pengawasan memungkinkan siswa untuk tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
Photo by Karolina Grabowska

Perbedaan Hybrid Learning dan Blended Learning

Selain istilah blended learning, kamu juga mungkin sering mendengar istilah hybrid learning yang sekilas mungkin terlihat sama. Secara konsep keduanya sama-sama menawarkan pengalaman belajar tatap muka dan juga kelas online dan penggunaan teknologi untuk mengkombinasikan keduanya. 

Hanya saja, dalam hybrid learning, pengalaman belajar belajar tatap muka maupun daring adalah pilihan yang mungkin untuk dipilih sesuai kenyamanan. Penyedia pendidikan menyediakan fasilitas kelas online dan offline yang mungkin untuk kamu pilih sesuai dengan preferensi. 

Sementara dalam blended learning, kelas tatap muka adalah bagian penting sebagai pelengkap pembelajaran yang diberikan secara online. Oleh karena itu, dalam blended learning, kamu akan wajib untuk menghadiri kelas tatap muka sehingga kamu tidak akan ketinggalan penjelasan. 

Contoh Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran 

Setelah mengetahui penjelasan panjang di atas, Sobat Cakap mungkin bertanya-tanya bagaimana contoh blended learning tersebut. Nah, agar Sobat Cakap lebih punya gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh penerapan blended learning dalam pembelajaran di kelas. 

1. Pemberian materi belajar di e-learning classroom

Dimulai dengan pengajar mengunggah materi terkait pembelajaran pada e-learning classroom dan meminta siswa untuk mempelajari materi secara mandiri terlebih dahulu. 

2. Kelas tatap muka 

Selanjutnya, pembelajaran dilanjutkan dengan kelas tatap muka di mana pengajar akan menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang diberikan. 

3. Penambahan materi pembahasan

Materi terkait pembahasan dalam kelas tatap muka akan diunggah oleh pengajar di e-learning classroom bersamaan dengan pemberian tugas untuk siswa. 

4. Penilaian tugas dan pembahasan jawaban

Pengajar kemudian menilai tugas yang diberikan dan juga memberikan penjelasan lanjutan terkait tugas tersebut. 

Tahapan-tahapan ini akan diulang untuk materi pembelajaran selanjutnya dan seterusnya. Biasanya instansi pendidikan yang mengadakan blended learning memiliki keunikan masing-masing sehingga format dan media blended learning tidak selamanya sama. 

Nah, demikianlah pembahasan lengkap mengenai blended learning yang sebagai opsi pembelajaran terbaru yang dianggap lebih efektif. Pengalaman belajar dengan kombinasi kelas tatap muka dan juga virtual ini juga bisa Sobat Cakap dapatkan di kursus Blended Learning dari Cakap, lho. Yuk, cari tahu dan ambil kursus Blended Learning di Cakap! #SiapaCakapDiaDapat

Referensi: 

  • ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id
  • leadinglearning.com
  • eitdigital.eu
  • northpass.com

Baca juga: 

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.