Ketika mendengar kata coding, sebagian besar dari kita mungkin memikirkan serangkaian bahasa pemrograman yang rumit. Lantas apa memang bisa diajarkan untuk anak-anak? Kali ini Cakap akan menjelaskan bahwa bahasa pemrograman untuk anak-anak sebenarnya tidak serumit yang mungkin Moms dan Dads dipikirkan. Simak penjelasannya, ya!
Table of Contents
Apa yang Diajarkan pada Kelas Coding untuk Anak?
Setelah mengetahui manfaat belajar coding untuk anak, Moms dan Dads tentunya perlu mengetahui apa saja sih yang dipelajari. Sebagaimana belajar bahasa, pembelajaran coding juga akan disesuaikan dengan usia dan tingkatan kemampuan si Kecil.
Beberapa hal yang dipelajari dalam kelas coding atau bahasa pemrograman untuk anak, antara lain:
- Pengenalan tentang coding dan programming dengan istilah dan contoh yang mudah dipahami oleh si Kecil.
- Mengenal dan menggunakan berbagai macam bahasa pemrograman dalam coding.
- Menggunakan coding untuk menyelesaikan sebuah tugas atau permasalahan
- Membuat kreasi sederhana dengan menggunakan coding.
Secara umum, kelas coding untuk anak dapat diikuti saat si Kecil berusia 7 tahun ke atas. Meski demikian, ada juga program yang memang dirancang khusus untuk anak-anak yang lebih muda, yaitu 5 tahun, tentunya dengan materi yang jauh lebih sederhana.
Kembangkan Potensimu dan Jadi Makin Terampil Bersama Cakap Upskill
Tips Memulai Coding untuk Anak-anak
Peran orang tua sangat dibutuhkan agar si Kecil tertarik dan ingin mempelajari coding atau bahasa pemrograman. Oleh karena itu, berikut adalah tips memulai coding untuk anak-anak:
1. Cari tahu dan pahami apa itu coding secara sederhana
Sebelum mengenalkan dan mengajarkan bahasa pemrograman untuk anak-anak, Moms dan Dads tentunya harus terlebih dahulu mengetahui apa itu coding dan penerapannnya. Carilah beberapa referensi sehingga Moms dan Dads setidaknya tahu apa saja yang nantinya akan dipelajari dalam kelas coding untuk anak.
2. Perkenalkan apa itu coding kepada si Kecil
Sebelum mendaftarkan si Kecil dalam kelas coding, Moms dan Dads tentunya harus terlebih dahulu membangun ketertarikan mereka. Moms dan Dads bisa mulai mengenalkan tentang coding kepada si Kecil dengan menggunakan contoh yang familiar, seperti bagaimana video game bekerja.
3. Pilih kelas coding untuk anak
Saat ini sudah banyak pilihan program atau kelas coding untuk anak yang dapat Moms dan Dads pilih sesuai dengan kebutuhan. Pastikan Moms dan Dads memilih kelas yang sesuai dengan usia dan ketertarikan si Kecil. Selain itu, penting pula untuk menanyakan apa saja yang dipelajari dalam setiap program yang ditawarkan.
4. Latih dan semangati si Kecil
Sama dengan hal lainnya, si Kecil mungkin tidak akan langsung tertarik dengan bahasa pemrograman untuk anak-anak. Moms dan Dads diharapkan untuk terus memberi perhatian serta menumbuhkan ketertarikan si Kecil serta selalu mengapresiasi pencapaian si Kecil dalam pembelajarannya.
5. Jangan membebani si Kecil
Tujuan belajar coding untuk anak adalah mengenalkan kepada mereka tentang cara kerja komputer sekaligus mendapatkan manfaat dari proses pembelajaran tersebut. Moms dan Dads perlu ingat bahwa mengajarkan coding untuk si Kecil bukan berarti mengharuskan mereka untuk menjadi yang terbaik.
5 Bahasa Pemrograman untuk Anak-anak Terbaik untuk Pemula
Setelah mengetahui apa yang dipelajari dan juga tipsnya, lalu kira-kira bahasa pemrograman apa yang sebaiknya digunakan? Berikut adalah 5 rekomendasi bahasa pemrograman untuk anak-anak yang baru belajar coding:
1. Scratch
Adalah bahasa pemrograman gratis yang didesain untuk anak-anak yang tertarik untuk membuat animasi, cerita interaktif, karya seni, dan musik. Bahasa pemrograman untuk anak yang satu ini terbilang mudah, tetapi memiliki fitur dan pilihan yang dapat dikembangkan.
2. Python
Python adalah bahasa pemrograman yang juga cocok dan mudah dipahami untuk pemula, termasuk anak-anak yang ingin belajar coding. Python juga memiliki banyak library yang dapat digunakan untuk pembuatan game dan aplikasi yang interaktif.
3. Kodu Game Lab
Kodu Game Lab merupakan bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk pembuatan game. Anak-anak dapat menggunakan Kodu Game Lab untuk membuat game 2D yang interaktif dengan menggunakan visual block yang mudah dipahami.
4. Alice
Alice adalah bahasa pemrograman visual lainnya yang dirancang khusus untuk anak-anak dan pemula. Alice memungkinkan anak-anak untuk membuat animasi 3D dan game dengan menggunakan visual block yang mudah dimengerti si Kecil.
5. Snap!
Mirip dengan Scratch, Snap! menyediakan visual block yang mudah dipahami untuk membuat program. Snap! sangat mudah dipelajari oleh anak-anak karena memiliki antarmuka yang intuitif dan visual yang menarik.
–
Nah, demikianlah pembahasan bahasa pemrograman untuk anak-anak yang baru ingin belajar coding. Kelas coding untuk anak dan pemula juga tersedia di Cakap Upskill, lho. Yuk, daftar kelasnya sekarang dan latih kreativitas si Kecil melalui bahasa pemrograman! #SiapaCakapDiaDapat
Referensi:
- tynker.com
- computerscience.org
- codevidhya.com
- therealschool.in
Baca juga: