Anchika Aulia, Student yang Belajar Banyak Bahasa

Anchika aulia
Anchika Aulia, Student yang Belajar Banyak Bahasa

Salah satu alasan seseorang mempelajari bahasa asing adalah adanya kebutuhan seperti rencana untuk mengunjungi negara di mana bahasa tersebut dituturkan. Anchika Aulia, seorang karyawan swasta asal Depok, berbagi kisahnya belajar bahasa Jepang bersama Cakap dimulai sejak pertengahan tahun 2021 ini. 

“Insyaallah niatnya tahun depan mau ikut dengan pasangan ke Jepang. Daripada di negara lain tapi nggak tahu bahasanya, jadi aku persiapkan dari sekarang. Paling nggak punya basic skill-nya,” ungkap perempuan yang biasa disapa Chika tersebut.

Berangkat dari kebutuhan dan keinginan belajar tersebut, Chika akhirnya mulai mencari kursus bahasa Jepang dan memilih Cakap sebagai teman belajarnya. Bahasa Jepang sendiri merupakan bahasa asing ketiga yang dipelajari Chika setelah bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. 

Alasan Memilih Cakap


Chika mengatakan bahwa ia memang sangat mempertimbangkan belajar online karena kasus positif Covid-19 di Indonesia yang meningkat pada saat itu. Menurutnya, ada tiga alasan yang membuat ia akhirnya memilih Cakap sebagai tempat untuk belajar bahasa Jepang secara online

Pertama dari segi fleksibilitas. Sebagai seorang karyawan swasta yang sehari-harinya bekerja, Chika mengaku memang membutuhkan kelas yang bisa diambil kapan saja. Saat ini di Cakap, ia dapat mengambil kelas pagi dan malam menyesuaikan dengan aktivitasnya dalam satu hari.   

Selanjutnya menurut Chika, kelas private one-on-one yang ditawarkan Cakap adalah solusi belajar bahasa yang paling efisien. “Berdasarkan pengalamanku belajar bahasa asing sebelumnya, kelas yang terlalu besar dan orangnya terlalu banyak akan mengganggu konsentrasi.” Chika menambahkan. 

Hal ketiga yang membuat Chika mantap untuk memilih Cakap adalah dari segi paket harga yang ditawarkan yang menurutnya sangat worth it. Setelah hampir empat bulan belajar pun, Chika tanpa ragu menyatakan bahwa Cakap memberikan pembelajaran sesuai yang diharapkan dengan harga yang relatif murah. 

Pertama Kali Belajar Bahasa Secara Online

Chika memulai program Bahasa Jepang di Cakap pada bulan Juni dengan mengambil paket selama enam bulan untuk 45 menit sesi belajar setiap hari. Chika mengaku bahwa kelas Bahasa Jepang di Cakap adalah pengalaman pertamanya belajar secara online. Meski demikian, ia berpendapat bahwa pembelajaran yang diberikan bisa sangat maksimal, bahkan melampaui ekspektasinya. 

Sementara itu, belajar bahasa Jepang secara online menurut Chika juga memberikan tantangan tersendiri. Terutama karena ia mempelajari bahasa yang memiliki tiga jenis aksara yaitu hiragana, katakana dan kanji

Chika mengatakan, “Aku sudah belajar bahasa Mandarin dan sebenarnya hanzi dan kanji itu sama. Hanya saja, dalam bahasa Jepang cara bacanya bisa lebih banyak, sementara dalam bahasa Mandarin cuma satu. Ini salah satu tantangannya sih.” 

Selain itu, Chika juga berbagi momen-momen tidak terduga ketika kelas online sedang berlangsung. “Menariknya, kadang ada orang tua aku minta tolong cuci piring, atau ada suara kucing padahal sedang di dalam kelas online,” jelasnya sambil tertawa.

Harapan Chika ke Depannya

Selama belajar dengan para sensei di Cakap, Chika mengaku ia mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, bahkan sampai melampaui ekspektasinya. “Apapun yang aku nggak paham, bisa dijelaskan dengan baik. Mereka juga nggak keberatan untuk menjelaskan dan mengajarkan kembali hal yang sama berulang-ulang,” jelasnya. 

Ketika ditanya mengenai harapannya belajar bahasa Jepang, Chika mengatakan bahwa ia ingin dapat berkomunikasi dengan penutur aslinya. Dengan demikian, ia mungkin bisa mendapatkan kesempatan juga untuk berkarir di Negeri Sakura, Jepang saat sudah menetap di sana nantinya. 

Ganbatte kudasai, Chika-san!

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.