Selain Bayar Masing-Masing, Ini Budaya Pacaran ala Orang Jepang

Japan Walking
Gaya Pacaran orang Jepang

Malam minggu waktunya untuk jalan-jalan dengan pacar nih! Malam minggu kemarin sobat Cakap hangout ke mana sama pacar? Ngomong-ngomong soal nge-date, ternyata orang Jepang punya gaya pacaran yang berbeda dengan di Indonesia lho!

Apa yang ada dipikiranmu kalau membicarakan gaya berpacaran orang Jepang? Kencan sambil menikmati keindahan bunga sakura? Menonton kembang api di malam hari? Sebenarnya seperti apa sih gaya pacaran orang Jepang?

Tiap negara tentunya memiliki gaya berpacaran yang berbeda-beda, termasuk di Jepang. Apalagi, Jepang dikenal sebagai negara dengan budaya yang unik dan menarik. Lalu apa bedanya kebiasaan pacaran di Jepang dengan di Indonesia? Yuk kita simak sama-sama!

Momen ‘Nembak’ (Kokuhaku)

Momen ‘Penembakan’ (Kokuhaku) source: giphy.com

Untuk yang satu ini kurang lebih sama dengan di Indonesia. Setelah beberapa lama dekat, biasanya salah satu pihak akan menyatakan perasaannya atau ‘menembak’ gebetannya. Uniknya, di Jepang pihak wanita yang biasanya menyatakan perasaannya duluan.

Biasanya, saat menyatakan perasaan mereka akan mengatakan “daisuki” yang artinya “aku suka kamu”. Bukannya “aishiteru”? Bukan! Ternyata, pria Jepang jarang sekali mengatakan “aishiteru” yang berarti “aku cinta kamu” kecuali sudah benar-benar serius.

Baca Juga: 4 Hal Unik Kebiasaan Smartphone di Jepang

Peran Gender

Peran gender source: giphy.com

Dalam gaya berpacaran pada umumnya, pria lebih dituntut untuk berani dalam mengambil langkah untuk menunjukkan perasaannya sedangkan pihak wanita biasanya hanya menunggu ‘kode’ dari sang pria. Ternyata hal ini tidak berlaku di Jepang!

Di Jepang, malah wanita yang lebih terbuka dan vokal mengenai perasaan mereka. Orang Jepang juga lebih suka dengan pria yang kalem dan tidak telralu menunjukkan perasaannya. Inilah mengapa momen ‘penembakan’ lebih banyak dilakukan oleh wanita dibanding pria.

Bayar Masing-Masing

Bayar masing-masing source: giphy.com

Di Indonesia dan sejumlah negara lainnya, pihak pria-lah yang umumnya membayar saat kencan, walaupun ada juga pasangan yang lebih suka split bill. Nah di Jepang, tren bayar sendiri-sendiri ini juga belakangan ini muncul di kalangan generasi muda.

Bukan karena pelit lho ya! Sebaliknya, mereka berpikir bahwa dengan membayar secara adil akan membuat hubungan lebih setara dan membuat hubungan mereka semakin baik. Walaupun begitu, banyak pria yang suka membayar untuk kencan-kencan spesial seperti saat ulang tahun, anniversary, atau Natal.

Gak Menunjukkan Kemesraan di Umum

Gak menunjukkan kemesraan di umum source: giphy.com

Berbeda dengan budaya Barat, PDA (Public Dislay Affection) atau menunjukkan kemeseraan di depan umum sangat jarang ditemukan di Jepang. Pasangan Jepang lebih malu-malu walau tentu saja ini tidak bisa digeneralisasikan ke tiap pasangan.

Hal ini dikarenakan orang Jepang sangat menjaga kontak fisik. Jadi umumnya, sebelum mencapai status pacar mereka akan benar-benar menjaga sentuhan fisik.

Tradisi Valentine’s Day

Tradisi Valentine’s Day source: giphy.com

Hari Valentine adalah hari kasih sayang yang dirayakan di seluruh dunia. Pada hari tersebut, wanita umumnya menanti pacarnya untuk melakukan sesuatu yang spesial untuk mereka. Di Jepang, lebih umum bagi wanita untuk menyiapkan hadiah atau coklat untuk pria yang mereka sukai.

Sebulan kemudian pada 14 Maret, sang pria akan membalas hadiah dari sang wanita dengan memberikan hadiah seperti marshmellow atau kue kering.

Baca Juga: Merayakan Valentine di Jepang Seromantis Cokelat Manis!

Bertemu Dengan Orang Tua = Hubungan yang Lebih Serius

Bertemu dengan orang tua = Hubungan yang lebih serius source: giphy.com

Ada banyak orang di Jepang yang tidak memberi tahu orang tua mereka saat mereka mulai kencan atau pacaran dengan seseorang. Ini bukan karena mereka malu untuk memperkenalkan pasangannya ke orang tua! Ini lebih karena dalam tradisi Jepang, memperkenalkan pasangan ke orang tua menjadi tanda bahwa hubungan mereka serius untuk sampai ke jenjang pernikahan.

Jadi ada gak nih di antara kamu para sobat Cakap yang tertarik untuk berkencan dengan orang Jepang? Pastikan kamu sudah mengikuti Kelas Bahasa Jepang dulu ya di Cakap supaya kamu bisa menunjukkan perasaanmu dengan tepat!

Baca Juga:
Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.

Tips & Trik E-Book

Lancar Bahasa Jepang Untuk Bisa Berkarir di Perusahaan Global

Keuntungan berbahasa Jepang:

    Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      #SiapaCakapDiaDapat