7 Kegiatan Ini Bisa Membangun Kepercayaan Diri Anak

Kegiatan untuk Membangun Kepercayaan Diri Anak
7 Kegiatan Ini Bisa Membangun Kepercayaan Diri Anak

Siapa sih yang gak mau anaknya percaya diri? Tentu semua orang tua ingin anaknya punya rasa percaya diri dan keberanian. Namun, tak jarang juga kata-kata seperti ‘aku emang gak bisa A, B, C atau D’ keluar dari mulut anak-anak.

Jika Anda pernah mendengar anak Anda mengucapkan kata-kata seperti itu, jangan terlalu khawatir. Anda tidak sendiri. Semua orang tua pasti berurusan dengan masalah kepercayaan diri anak. Apalagi dengan semakin dewasanya anak, ada banyak faktor dari luar yang bisa mempengaruhi self-esteem-nya.

Maka itu, sebagai orang tua kitalah yang harus membangun kepercayaan diri anak sejak kecil. Bagaimana caranya? Dari aktivitas-aktivitas kecil, kita bisa secara tidak langsung mengajarkan tentang pentingnya rasa percaya diri pada anak.

Berikut 7 kegiatan sederhana yang bisa Anda lakukan bersama buah hati untuk membangun kepercayaan dirinya.

Masak bersama

source: giphy.com

Masak merupakan salah satu keterampilan sehari-hari yang penting untuk dimiliki. Dengan mengajak anak Anda memask bersama Anda, Anda tidak hanya punya quality time dengan anak Anda, mereka juga belajar mengenai jenis-jenis masakan.

Begitu makanannya jadi, mereka bisa melihat bahwa usaha mereka saat memasak yang terkadang sulit, menakutkan, atau merepotkan terbayarkan dengan makanan tersebut. Mengatasi tantangan adalah salah satu fondasi untuk meningkatkan kepercayaan diri. Memask bisa membantu anak-anak menantang diri mereka sendiri.

Mungkin saat memasak anak Anda salah memasukkan bahan atau menuang terlalu banyak garam. Tidak apa-apa. Bantu anak Anda melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan bukan kegagalan. Jika ingin lebih menantang, Anda bisa meminta anak Anda bereksperimen dan membuat resep masakannya sendiri.

Olahraga beregu

source: giphy.com

Berolahraga tidak hanya sehat untuk anak-anak, tetapi juga mengajarkan anak-anak untuk mengelola emosi mereka dan mengatasai frustasi saat mengalami kekalahan khususnya olahraga tim.

Dalam hidup, tidak selamanya kita bisa selalu berhasil dan bermain olahraga tim mengajarkan pada anak bahwa kekalahan atau kegagalan itu normal. Olahraga tim juga mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dan bekerja sama yang dapat meningkatkan empati dan social skill mereka.

Di samping itu, permainan olahraga juga membutuhkan kerja keras untuk menang, membuat anak-anak menjadi lebih gigih dan percaya diri untuk mengejar tujuan mereka.

Berkemas sendiri untuk liburan

source: giphy.com

Terkesan sederhana, tapi coba ingat-ingat. Terakhir keluarga Anda pergi liburan, siapa yang mengemas barang anak-anak Anda? Apakah mereka sendiri atau Anda? Tanamkan rasa percaya diri pada anak Anda dengan mendorong mereka untuk menjadi lebih mandiri.

Ajak mereka untuk berkemas sendiri untuk liburan keluarga selanjutnya. Setelah sudah berkemas, periksa kembali tas mereka dan jika ada yang terlupa, coba pancing mereka untuk mengingat-ingat barang apa yang belum mereka bawa.

Alih-alih berkata “Kamu lupa sepatumu”, Anda bisa bilang: “Kamu udah bawa semua yang kamu butuhkan untuk naik gunung nanti?”

Eksperimen dengan benda-benda di sekitar

source: giphy.com

Dari benda-benda sekitar, anak Anda bisa belajar untuk mengembangkan imajinasi, bereksperimen, dan bekreasi sendiri. Selain itu, ia juga bisa belajar cara menyelesaikan masalah dengan cara-cara kreatif.

Beri anak Anda tantangan terbuka dan biarkan mereka mencari cara sendiri untuk menemukan solusi. Salah satu caranya adalah lewat permainan ‘float a boat’. Cara bermainnya mudah.

Kumpulkan barang-barang bekas yang sudah tidak dibutuhkan seperti kardus, kaleng, atau lainnya dan tantang anak Anda untuk buat kapal-kapalan dari barang-barang tersebut. Sediakan gunting, lem, atau selotip untuk mereka. Biarkan mereka bereksperimen dengan berbagai cara untuk membuat kapal. Setelah itu, tes kapal tersebut di bak mandi, ember, atau kolam. Aktivitas ini mengajarkan anak Anda untuk tidak takut mencoba hal-hal baru.

Membantu dengan urusan rumah sehari-hari

source:giphy.com

Bertanggung jawab dengan urusan rumah bisa membantu anak Anda lebih bertanggung jawab dan percaya diri atas kemampuan mereka menjaga lingkungan mereka. Ajak mereka untuk terlibat dalam urusan sehari-hari, misalnya membantu Anda menyiram tanaman, mengajak anjing jalan, atau menyapu lantai.

Berikan pujian saat mereka telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pujian yang Anda berikan bisa bersifat spesifik dan menunjukkan dampak atas bantuan mereka. Misalnya, “Tumbuhannya jadi terlihat lebih segar karena kamu menyiramnya setiap hari.”

Storytelling

source:giphy.com

Bercerita membutuhkan kepercayaan diri. Ditonton oleh banyak orang bukanlah hal yang mudah. Dengan mengajak anak Anda melakukan storytelling atau mengadakan drama kecil-kecilan dimana Anda bisa ikut berpartisipasi dapat mengurangi rasa malu yang mungkin dimiliki buah hati Anda.

Melakukan drama kecil-kecilan atau bahkan berpartisipasi dalam kelas drama bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap kepercayaan diri anak dan membuat mereka tidak terlalu khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan terhadap diri mereka.

Belajar bahasa

source:giphy.com

Belajar bahasa asing bisa meningkatkan kemampuan literasi mereka. Anak-anak yang bisa berbicara lebih dari satu bahasa biasanya mendapat nilai yang lebih bagus di sekolah, membuat mereka lebih yakin terhadap diri mereka.

Selain itu, belajar bahasa juga meningkatkan kepercayaan diri karena bisa terus mengembangkan kemampuan bahasa mereka. Selain itu, belajar bahasa juga mengharuskan pembelajarnya untuk memahami berbagai macam topik sehingga anak dituntut untuk menyuarakan pendapat mereka atas suatu topik. Hal ini membuat anak-anak lebih percaya diri untuk berpendapat.

Jika Anda bingung mencari tempat belajar bahasa Inggris untuk anak, Cakap Kids bisa menjadi pilihan Anda! Dengan materi yang didesain khusus untuk anak-anak, pengajar profesional, dan jadwal belajar yang fleksibel, anak Anda bisa mengembangkan kemampuan bahasa asingnya sesuai dengan ritme belajarnya sendiri.

Belajar Bahasa Inggris Anak

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.