Cakap untuk Dunia di Ajang G20 Digital Innovation Network 2022

cakap G20 DIN 2O22

Berlangsung pada 2-4 September 2022 di Nusa Dua, Bali, Cakap berkesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang G20 Digital Innovation Network (DIN). Cakap menjadi satu-satunya EdTech startup yang mewakili Indonesia dalam sesi Startup Pitch bersama dengan pegiat teknologi edukasi negara lain seperti Korea, Kamboja, India, Singapura, dan beberapa negara lainnya. Dalam ajang yang mempertemukan startup dan investor ini, Cakap berhasil meraih penghargaan sebagai startup terfavorit di kategori Educational Technology

“Kami merasa terhormat untuk mewakili Indonesia dalam ajang G20 Digital Innovation Network dalam kategori EdTech dalam memperkenalkan ekosistem Cakap kepada dunia sebagai percontohan dalam menangani berbagai tantangan dunia pendidikan di Indonesia melalui teknologi,” tutur Tomy Yunus, CEO & Co-Founder Cakap. 

Isu mengenai konektivitas pasca-pandemi serta kecakapan dan literasi digital menjadi sorotan utama DIN di tahun ini. Pendidikan serta teknologi menjadi salah satu sektor prioritas demi menunjang pemulihan ekonomi global melalui inovasi digital. Dengan sorotan utama tersebut, diharapkan solusi yang Cakap tawarkan dapat mengikis persoalan di bidang pendidikan dan teknologi. 

“Teknologi berperan dalam pemerataan pendidikan di Indonesia hingga menjangkau daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan hal ini sangat terbantu dengan infrastruktur yang sudah dibangun pemerintah,” tambah Tomy.

Tomy juga mengatakan jika penyediaan pembelajaran upskill menjadi urgensi yang Cakap soroti. Hal ini menjadi bentuk dukungan terhadap target pemerintah untuk dapat menghasilkan lebih dari 3,8 juta tenaga kerja ahli setiap tahunnya.   

Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, memaparkan data World Bank Group yang menunjukan bahwa pada 2021 ekonomi digital Indonesia mencapai USD 70 miliar, dan terus bertumbuh hingga diperkiraan mencapai USD 315 miliar pada 2030 mendatang. “Startup mampu memainkan peran penting selama pandemi dan masa pemulihan pasca-pandemi, maka ajang ini harus dijadikan pijakan untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia, regional dan global,” ujar Johnny. 

Menkominfo juga berharap usaha rintisan dapat menjadi salah satu medium dalam menyelesaikan persoalan global melalui inovasi yang dihadirkan. 

Baca Juga:

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.