Membahas Kemerdekaan Belajar dalam Diskusi Interaktif Bersama Para Finalis IBJ

Kamis, 5 Maret kemarin, Cakap bersama Telkomsel mengadakan kegiatan Ramah Tamah dan Diskusi Interaktif Finalis Ilmupedia Berani Jawab (IBJ) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Perhelatan ini dilakukan bersama dengan para finalis dari IBJ usai acara Grand Final IBJ yang diselenggarakan di Telkomsel Smart Office, Jakarta.

Ilmupedia Berani Jawab merupakan perlombaan cerdas cermat tingkat nasional untuk murid-murid SMA dan sederajat dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia yang diinisiasi oleh Telkomsel. Ilmupedia sendiri merupakan paket data yang disediakan Telkomsel yang bekerja sama dengan sejumlah penyedia layanan belajar online termasuk Cakap untuk menyediakan akses belajar yang inklusif demi mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.

Acara Ramah Tamah dan Diskusi Interaktif ini dihadiri oleh 60 siswa dan 15 guru dari 12 SMA dari berbagai kota di Indonesia yang merupakan finalis dari Ilmupedia Berani Jawab. Pada awal acara, peserta diajak untuk dinner bersama. Setelahnya, acara dibuka dengan sambutan dari Co-Founder & CEO Tomy Yunus dan Vice President Mass Market Telkomsel Hastining B. Astuti.

“Semoga kerja sama ini bisa menghasilkan sebuah karya pelayanan yang bisa dimanfaatkan secara maksimal, khususnya untuk masyakat yang ingin meningkatkan kemampuan. Kalau di Cakap, berarti kemampuan berbahasa ya. Ini sudah ada wadahnya, tinggal kita gunakan manfaatnya secara maksimal,” ujar Hastining.

Penyerahan hadiah kepada para pemenang Ilmupedia Berani Jawab (IBJ)

 

Setelahnya, Cakap membagikan hadiah kepada ketiga pemenang Ilmupedia Berani Jawab Paket English Brush Up selama 3 bulan. SMAN 1 Sambas menjadi juara pertama perlombaan cerdas cermat IBJ. Sementara juara ke-2 dan ke-3 dimenangkan oleh sekolah Global Mandiri Cibubur dan SMAN 1 Pekalongan.

Selain itu, ke-12 SMA finalis IBJ juga mendapatkan beasiswa Cakap Goes to School dimana mereka dapat mengakses Cakap English Group selama 1 tahun secara gratis. Cakap English Group merupakan metode belajar bahasa Inggris online dimana murid belajar berkelompok bersama dengan satu orang pengajar profesional yang dilakukan melalui video call.

Diskusi Interaktif Mengenai Pembelajaran Online

Para peserta mempresentasikan hasil diskusi

 

Setelahnya, acara dilanjutkan dengan kegiatan diskusi interaktif mengenai pemanfaatan pembelajaran online untuk pengembangan diri di era digital. Pada sesi ini, para peserta yang berasal dari berbagai sekolah dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membahas pandangan dan pemahaman mereka terhadap metode belajar online dan cara pemanfaatannya.

Hasil diskusi dipresentasikan oleh masing-masing kelompok untuk kemudian dinilai oleh para panelis untuk menentukan 3 pemenang yang akan menerima hadiah. Penilaian presentasi didasarkan pada beberapa aspek, di antaranya kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan presentation skill.

Hasil diskusi tiap kelompok pun beragam. Salah satu yang dibahas adalam mengenai peran pembelajaran online dalam mendukung kemerdekaan belajar. Ada yang menjabarkan mengenai manfaat pembelajaran online untuk menambah ilmu di luar jam sekolah. Ada juga yang menyampaikan peran guru dalam memotivasi muridnya.

“Kita bisa mengembangkan gaya belajar kita sendiri. Tanpa Batas. Kan kemerdekaan dalam belajar. Kita bisa belajar lebih dari yang kita bisa,” ungkap salah seorang peserta.

“Ini kan mengenai kemerdekaan belajar. Jadi, kunci cuma ada satu. Guru, sebagai penggerak, itu artinya guru memotivasi para siswanya bagaimana caranya untuk belajar, secara lebih effisien. Salah satu caranya ialah dengan belajar online,” ungkap peserta lainnya.

Ada juga peserta yang mengatakan bahwa ia merasa terbantu dengan adanya platform belajar online. Menurutnya, metode ini sangat efektif dalam membantunya belajar dan memanfaatkan waktu luang.

“Kita bisa memanfaatkan waktu. Contohnya gimana? Kita lagi rebahan. Mending daripada kita rebahan doang, main game, atau stalking mantan atau gimana, mending kan’ kita belajar online gitu. Mungkin bisa pake Cakap! Bisa belajar bahasa Inggris dengan native speaker. Itu bisa mengembangkan diri kita.”

Kemerdekaan Belajar dalam Metode Belajar Online

Para peserta mempresentasikan hasil diskusi

Co-Founder dan CTO Cakap Yohan Limerta membahas kesimpulan dari hasil diskusi.

Usai sesi diskusi, tim panelis memberikan kesimpulan dari hasil presentasi para peserta. Product Manager Cakap David Yosuanto yang merupakan salah satu panelis mengungkapkan dirinya cukup terhibur dan senang dengan hasil presentasi para peserta. Ia menambahkan, dengan tersedia platform belajar online, pelajar dapat memanfaatkan waktu mereka untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

“Jadi daripada buang-buang waktu, mending menjadi individu yang lebih kompetitif,” ujarnya.

Yohan Limerta selaku Co-Founder dan CTO Cakap menambahkan, pembelajaran online dapat turut ambil peran untuk membantu tercapainya konsep “Merdeka Belajar” yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makarim, dimana murid memiliki kebebasan untuk belajar dan berinovasi secara mandiri dan kreatif.

Ia mengatakan, kemajuan teknologi yang memungkinkan adanya pembelajaran online akan memudahkan pelajar untuk mencari dan menggali ilmu. Ia membandingkan, apabila murid harus pergi ke perpustakaan untuk belajar atau mencari informasi dengan sumber yang masih terbatas, kini siapapun bisa mencari dan memilah materi dari berbagai sumber yang tersedia di internet.

Ia melanjutkan, perangkat elektronik seperti smartphone juga memudahkan siapapun untuk belajar dari mana saja dan di mana saja tanpa dibatasi jarak dan waktu. Maka itu, kita harus bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Terakhir, ia menyampaikan bahwa platform pembelajaran online bisa menjadi sarana untuk mendorong atau menantang diri kita sendiri. Ia mencontohkan, apabila ada pelajar yang merasa bosan dengan materi atau metode belajar di sekolah, ia bisa men-challenge dirinya sendiri lewat berbagai platform yang tersedia. Dengan demikian, sistem pembelajaran online ini bisa membantu kita untuk terus berkembang menjadi individu yang kompeten.

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.