Cerita Sanfransisca Xie: Working Mom yang Peduli Pentingnya Bahasa Asing

cakap review bahasa inggris: sanfransiska xie

Kesibukan seringkali menjadi adalah alasan utama seseorang untuk tidak lagi mempelajari bahasa asing di usia dewasa. Setelah aktivitas bekerja, belajar sepertinya akan terasa sulit, apalagi jika harus membagi waktu dengan keluarga. 

Hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Sanfransiska Xie, seorang working mom yang saat ini mengambil kelas bahasa Inggris di Cakap. “Aku dari dulu memang tertarik banget sama bahasa Inggris, sayangnya nggak bisa-bisa,” ungkapnya sambil tersenyum. 

Ia juga mengatakan bahwa ia sempat mencari-cari kursus yang sekiranya cocok dan akhirnya menemukan Cakap dari media sosial Instagram. Simak ceritanya, yuk!

Belajar Bahasa Inggris Sambil Bekerja

Sanfransiska atau yang kerap disapa Sansan ini merupakan karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Barat. Ia mengaku telah lama ingin mengembangkan kemampuan bahasa Inggris, namun mengalami banyak kendala. Meskipun belajar bahasa Inggris sambil bekerja tentunya memiliki tantangan tersendiri. 

“Jujur kadang-kadang aku ke-distract, terutama kalau ada pekerjaan mendesak yang harus aku selesaikan. Aku jadi harus reschedule atau cancel kelas hari itu, untungnya sejauh ini guru-guru di Cakap sendiri memahami keadaan tersebut.” Ia menjelaskan. 

Memasuki bulan ke-8, saat ini belajar bahasa Inggris sudah menjadi rutinitas harian di sela kesibukan bekerja dan juga menjadi seorang Ibu. 

Ketika ditanya mengenai perkembangan belajar, Sanfransiska mengaku sudah jadi lebih berani dalam menggunakan bahasa Inggris. Sebelumnya ia masih sering gugup saat berbicara bahasa Inggris sehingga melakukan banyak kesalahan. 

Ia melanjutkan, “Guru-guru di Cakap mengerti kekuranganku dan bantu aku untuk improve, baik dari segi grammar maupun kelancarannya,” ungkapnya. 

Gaji Meningkat 30% dengan Skill Bahasa Inggris, Saatnya Kamu Mulai Belajar

Ambilkan Cakap for Kids untuk sang Buah Hati

Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa asing merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan maupun kehidupan ke depannya. Hal ini disadari dengan baik oleh Fransisca dan pasangan sebagai orang tua millennials

“Terutama bahasa Inggris, karena aku lihat hampir semua orang Indonesia bisa bahasa Inggris, jadi aku nggak mau anak aku ketinggalan zaman,” ungkapnya ketika ditanya alasannya. 

Saat ini sang buah hati tengah mengambil kelas Cakap for Kids untuk bahasa Inggris dan sudah mengalami peningkatan yang cukup baik. Fransisca pun mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan anaknya juga akan mengambil kelas bahasa Mandarin. 

“Karena anak aku sudah terlihat perkembangannya dalam bahasa Inggris, setelah ini aku akan proses untuk Placement Test bahasa Mandarin,” terangnya lebih lanjut. 

Sangat Merekomendasikan Cakap

Sanfransiska juga menyebutkan bahwa salah satu alasannya adalah karena Founder Cakap sendiri adalah orang Indonesia. “Setahu aku, Founder-nya Cakap itu orang Indonesia, jadi menurutku kita perlu banget untuk mendukung perusahaan lokal yang ingin memajukan edukasi di Indonesia,” ungkapnya.  

Ia menambahkan, “Selain itu, dari segi materi, pembelajaran di Cakap sendiri benar-benar dikemas secara lengkap. Tidak hanya reading dan grammar, tetapi juga pronunciation lewat percakapan dan diskusi.”

Lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa ia sendiri sangat terbantu karena hanya bisa belajar setelah jam pulang kerja. Meski begitu ia masih bisa memilih guru yang tersedia dengan jadwal tersebut, baik guru lokal maupun native

Nah, demikianlah cerita dari Sanfransiska Xie atau Sansan. Semoga semangatnya dalam belajar bahasa Inggris di tengah kesibukan bekerja dan menjadi seorang ibu bisa menginspirasi Sobat Cakap, ya!

Sukses selalu, Sansan!

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.