Mengenal Istilah-Istilah Matematika dalam Bahasa Jepang

Belajar matematika dalam bahasa jepang

Bahasa Jepang matematika adalah suugaku atau 数学. Proses belajar matematika di Jepang lebih menekankan pemecahan masalah dan tercapainya kemampuan berpikir logis. Hal ini berbanding terbalik dengan pembelajaran di Indonesia yang fokus dengan hafalan dan hasil belajar.

Mengenal Matematika dalam Bahasa Jepang

Seperti penjelasan singkat sebelumnya, matematika dalam bahasa Jepang disebut dengan 数学 atau suugaku. Penulisan angka di Jepang juga berbeda. Untuk memudahkan kamu dalam mempelajari matematika seperti orang Jepang, berikut angka-angka yang wajib kamu hafalkan:

  • 0 = 零 ぜろ 、 れい yaitu Nol atau Rei
  • 1 = 一 いち yaitu Ichi
  • 2 = 二 に yaitu Ni
  • 3 = 三 さん yaitu San
  • 4 = 四 よん 、 し yaitu Yon atau Shi
  • 5 = 五 ご yaitu Go
  • 6 = 六 ろくyaitu Roku
  • 7 = 七 しち 、 な な yaitu Sichi atau Nana
  • 8 = 八 はち yaitu Hachi
  • 9 = 九 きゅう 、 くyaitu Ky atau Ku
  • 10 = 十 じゅうyaitu J

Jika angka 11-19, maka kamu harus menambahkan J di awalnya. Contoh, 11 maka bahasa Jepangnya 十一 じゅういち atau Ju-ichi. Untuk angka 12 penyebutannya menjadi 十二 じゅう に atau Jni. Sedangkan angka 13 menjadi 十三 じゅうさん atau Ju-san dan seterusnya menambahkan J di kalimat awal.

Penambahan kalimat di awal ini harus kamu sesuaikan dengan angka atau bilangannya. Jika angka belasan menambahkan J, maka untuk angka puluhan yang berawalan angka 2, kamu harus menambahkan Ni. Sedangkan untuk bilangan puluhan 3, kamu harus menambahkan San.

Pengoperasian Matematika dalam Bahasa Jepang

Setelah mengenal angka-angka dengan huruf Jepang, selanjutnya kamu harus mengetahui bagaimana cara menghitungnya untuk memudahkan kamu saat belajar bahasa Jepang matematika. Simak rangkuman perhitungan dasar matematika dengan bahasa Jepang berikut ini:

1. Penjumlahan

Bahasa Jepang matematika untuk perhitungan penjumlahan atau penambahan adalah 足し算 atau Tashizan. Terdapat pola atau rumus yang bisa kamu ikuti saat menjumlahkan angka ke dalam bahasa Jepang. Pola tersebut, yaitu:

Angka + Tasu + Angka + Wa + Hasil

Tasu atau 足す merupakan kata kerja kelompok satu yang memiliki arti “tambah”. Sedangkan Wa adalah “sama dengan”. Jadi, untuk mengucapkan penjumlahan satu tambah satu sama dengan dua adalah ichi tasu wa ni atau 一足す二は三.

Contoh lainnya adalah:

  • 2 + 3 = 5 menjadi ni tasu san wa go atau 二足す三は五.
  • 10 + 10 = 20 menjadi Juu tasu juu wa nijuu atau 十足す十は二十.
  • 300 + 8 = 308 menjadi Sanbyaku tasu hachi wa sanbyaku hachi atau 三百足す八は三百八.

2. Pengurangan

Berikutnya cara menghitung pengurangan. Bahasa Jepang matematika pengurangan adalah Hikizan atau 引き算. Sama seperti penjumlahan, pengurangan dengan bahasa Jepang juga harus mengikuti pola yang berlaku.

Untuk polanya, kamu harus menambahkan hiku atau 引く di tengah angka. Hiku atau 引くadalah kata kerja bahasa Jepang. Berikut pola lengkap untuk pengurangan dengan bahasa Jepang:

Angka + Hiku + Angka + Wa + Hasil

Contohnya:

  • 100 – 50 = 50 menjadi Hiyaku hiku gojuu wa gojuu atau 一引く一は零/ゼロ=.
  • 10.000 – 1.000 = 9.000 menjadi ichiman hiku issen wa kyuusen atau 一万引く一千は九千.

Hiku yang terletak di antara angka yang kamu kurangi adalah pengganti istilah “kurang” yang biasa kamu ucapkan dalam bahasa Indonesia. Jika kamu mengubahnya menjadi hikizan, maka artinya menjadi “pengurangan”, bukan “kurang”.

3. Perkalian

Setelah mengerti penjumlahan dan pengurangan, berikutnya kamu harus mempelajari perkalian menggunakan bahasa Jepang.

Di Jepang, perkalian disebut dengan Kakezan atau  掛け算. Cara mengucapkan perhitungan berupa perkalian juga harus menggunakan pola yang berlaku. Di pola perkalian ini kamu harus menambahkan kata kerja kakeru atau 掛ける tepat di antara dua angka yang akan kamu kalikan.

Pola perkalian adalah sebagai berikut:

Angka + Kakeru + Angka + Wa + Hasil

Contoh penyebutan perkalian dengan bahasa Jepang, antara lain:

  • 10 x 3 = 30 menjadi Ju kakeru san wa sanjuu atau 十掛ける三は三十.
  • 9 x 2 = 18 menjadi Kyuu kakeru ni wa juuhachi atau 九掛ける二は十八.
  • 1 x 1 = 1 menjadi Ichi kakeru ichi wa ichi atau 一掛ける一は一 .

Dari contoh di atas terlihat bahwa karu digunakan untuk pengganti kata “kali”. Jika kamu menggunakan istilah kakezan, maka artinya akan berubah menjadi “perkalian”. Itulah mengapa di dalam pola penyusunan bahasa Jepang perkalian menggunakan kata karu, bukan kakezan.

4. Pembagian

Terakhir adalah pembagian yang disebut dengan Warizan atau 割り算. Untuk mengucapkan perhitungan pembagian, kamu harus menambahkan kata Waru atau 割る di antara angka yang akan kamu bagikan.

Berikut pola pembagian:

Angka + Waru + Angka + Wa + Hasil

Contoh:

  • 10 :  5 = 2 menjadi Juu waru go wa ni atau 十割る五は二.
  • 1 : 1 = 1 menjadi Ichi waru ichi wa ichi atau 一割る一は一.

Istilah waru digunakan untuk istilah “bagi”. Sedangkan untuk istilah warizan sebagai pengganti kata “pembagian” versi bahasa Jepang. Jadi, jangan sampai keliru menggunakan dua istilah ini, ya.

Mengenal Berbagai Kosakata Bahasa Jepang Matematika

Ada keunikan sendiri di Jepang dalam penulisan angka. Setiap angka memiliki arti yang berbeda berdasarkan penggunaannya. Berikut beberapa kosakata matematika dalam bentuk bahasa Jepang yang harus kamu ketahui:

1. Penyebutan Angka di Jepang

Matematika identik dengan angka-angka. Jika sebelumnya kamu sudah tahu pengucapan angka 1-10 dan seterusnya, kamu juga harus tahu istilah kata angka dalam pengucapan bahasa Jepang.

Kalimat angka di bahasa Jepang disebut dengan suuji atau 数字. Kalimat ini bisa kamu gunakan jika menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan angka. Contoh, “jarum jam di angka berapa?”. Dari contoh tersebut kamu harus menggunakan kalimat suuji atau 数字.

2. Istilah Rumus Matematika di Jepang

Selain angka, matematika juga identik dengan rumus. Nah, istilah rumus di Jepang adalah koushiki atau 公式. Kamu bisa menggunakan kalimat koushiki untuk bertanya tentang rumus-rumus matematika, contohnya rumus pythagoras.

Kalimat di atas akan berubah jika kamu menghitung sesuatu menggunakan rumus. Misalnya, kamu sudah mendapatkan hasil perhitungan matematika menggunakan rumus yang berlaku. Maka, kamu harus memakai kata keisan suru atau 計算する.

Sedangkan menghitung matematika tanpa menggunakan rumus juga memiliki istilah lain, yaitu kazoeru atau 数える.

Itulah beberapa kosakata dalam matematika versi bahasa Jepang yang bisa kamu hafal untuk menambah pengetahuan. Setiap kosakata matematika memiliki arti berbeda, tergantung makna kalimat yang akan kamu ucapkan. Jadi, jangan sampai keliru atau terbalik menggunakan istilah bahasa Jepang, ya.

Latih Kemampuan Berbahasa Jepang Kamu Bersama Cakap

Belajar bahasa Jepang matematika memang tidak mudah. Jadi, kamu butuh kesabaran dan komitmen yang tinggi untuk mengasah kemampuan tersebut.

Selain belajar otodidak, kamu juga bisa meningkatkan kemampuan belajar bahasa Jepang bersama Cakap, salah satu kursus bahasa terbaik di Indonesia yang memiliki teacher lokal atau asing dengan metode belajar yang asyik, yaitu metode dua arah.

Hingga sampai saat ini, Cakap sudah memiliki lebih dari 2.700.000 pengguna, 1.600 teacher berpengalaman, bahkan sudah mendapatkan penghargaan rekor MURI di tahun 2019 sebagai aplikasi daring pertama belajar bahasa dengan interaksi dua arah secara langsung.

Baca Juga:

Hilda
Passionate about education and crafting captivating content, I am a dedicated Content Writer with 5 years of experience in the education industry. I excel at crafting compelling narratives that educate, inspire, and entertain across various topics and subject matters. With a background in Japanese studies, I bring a unique perspective to writing about Japanese culture and language.

Tips & Trik E-Book

Lancar Bahasa Jepang Untuk Bisa Berkarir di Perusahaan Global

Keuntungan berbahasa Jepang:

    Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      Saya bersedia menerima informasi & promosi seputar Cakap

      #SiapaCakapDiaDapat