Suka Makan Ramen? Ini Sejarahnya!

sejarah ramen

Suka makan Ramen? Saat ini ramen merupakan salah satu kuliner Jepang yang populer di Indonesia. Berbagai restaurant yang menyediakan ramen tersedia di kota-kota di Indonesia. Bahkan ada pula yang mengombinasikan ramen dengan masakan khas Indonesia. Namun, tahukah kamu tentang sejarah ramen yang lezat ini? Jika belum, simak artikel berikut.

Ramen (ラーメン—rāmen) adalah masakan Jepang yang terdiri dari mie yang disajikan dengan kuah kaldu daging atau ikan, dibumbui dengan kecap atau miso, dan disajikan dengan topping seperti irisan daging babi (叉 焼—chāshū), rumput laut kering (nori), menma, dan daun bawang)

Asal-Usul Ramen

Suka Makan Ramen? Ini Sejarahnya!
sumber: giphy

Ramen adalah sebuah adaptasi Jepang dari mie gandum Tiongkok. Ramen pertama kali  diperkenalkan di Jepang oleh imigran Tiongkok pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Menurut catatan Museum Ramen Yokohama, ramen berasal dari Tiongkok dan diperkenalkan di Jepang pada tahun 1859. Versi awal dari ramen adalah mie gandum dalam kaldu dengan daging babi panggang ala Tiongkok.

Bagi kamu yang sedang belajar bahasa Jepang, kata “ramen” berasal dari kata “lamian” (拉麵) dalam bahasa Mandarin. Di tahun 1910, sebuah restaurant masakan Tiongkok di Pecinan Yokohama, menyajikan hidangan ramen dan hidangan tersebut mendapatkan pujian dari masyarakat di Jepang. Hingga tahun 1950-an, ramen di sebut dengan nama shina soba (支那そば) yang secara harafiah berarti soba Tiongkok.

Tipe-Tipe Ramen

Suka Makan Ramen? Ini Sejarahnya!
sumber: s.hdnux.com

Jepang memiliki berbagai macam tipe ramen yang dikategorisasikan berdasarkan dua bahan tamanya: mie dan kaldu. Kebanyakan mie terbuat dari empat bahan dasar: tepung terigu, garam, air, dan kansui (かん水—sejenis air garam).

Kansui inilah yang menjadi pembeda ramen. Kansui merupakan air yang berasal dari beberapa danau yang berada di daerah Mongolia dalam yang mengandung mineral tinggi. Mineral inilah yang membuat mie berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang kuat. Telur dapat dijadikan sebagai pengganti kansui.

Beberapa mie dibuat tanpa telur atau kansui dan hanya boleh digunakan sebagai yakisoba karena memiliki tekstur yang lebih rapuh, lebih rentan dalam menyerap uap air, dan sangat lunak ketika disajikan dalam sup.

Untuk sup ramen, umumnya terbuat dari kaldu yang berbahan dasar ayam atau babi. Kaldu tersebut dikombinasikan dengan rumput laut, serpihan ikan cakalang (katsuobushi), bayi sarden kering (niboshi), tulang sapi, tulang babi, jamur shiitake, dan bawang, atau bisa juga dengan kaldu yang berbahan dasar sayuran.

Tonkotsu (豚骨—tulang babi) merupakan salah satu jenis sup ramen yang berwarna putih, Sup ini mirip dengan baiting dari Tiongkok dan memiliki kaldu kental yang terbuat dari tilang babi, lemak, dan kolagen yang terbentuk setelah lama memasak yang berjam-jam.

Dari kombinasi sup dan mie tersebut, ramen dibagi menjadi empat kategori:

Shōyu (醤油—kecap)

Ramen
sumber: wakouusa.com

Ramen Shōyu merupakan jenis yang tertua dari keempat jenis ramen. Ramen jenis ini memiliki sup yang bening kecokelatan. Terbuat dari bahan dasar ayam dan sayuran, kaldu ini dibumbui dengan kecap sehingga rasanya lebih gurih dan asin namun masih terasa ringan di lidah. Ramen Shōyu biasa disajikan dengan topping telur rebus, wortel, kamaboko (kue ikan), tauge, dan bawang daun.

Shio (塩—asin)

Suka Makan Ramen? Ini Sejarahnya!
sumber: ecs7.tokopedia.net

Ramen kuah asin berwarna pucat kekuningan dan bening, terbuat dari bahan dasar garam dan dikombinasikan dengan ayam, sayuran, ikan, dan rumput laut. Terkadang, tulang babi juga digunakan sebagai bahan dasar kaldu namun tidak dimasak lama seperti pembuatan sup tonkotsu. Ramen jenis ini biasa disajikan dengan topping kamaboko dan acar buah plum.

Miso (味噌) 

Suka Makan Ramen? Ini Sejarahnya!
sumber: giphy

Ramen jenis ini merupakan salah satu ramen jenis baru karena baru dikenal secara nasional di sekitar tahun 1965. Ramen ini pertama diracik di Hokkaido dengan perpadua miso dan kaldu ayam atau ikan. Kuahnya sedikit lebih kental, agak manis, dan sangat lezat. Ramen berkuah miso biasanya disajikan dengan topping jagung, daun bawang, tauge, dan daging babi cincang.

Kari (カレー)

Ramen denga sup kari pertama dibuat di Hokkaido pada tahun 1965. Kaldunya dibuat dengan tulang babi, dayuran, dan diberi bumbu kari. Mienya lebih tebal dan keriting. Topping yang biasa digunakan adalah daging babi, tauge, dan wakame.

Nah sobat Cakap, itulah sejarah dan jenis-jenis dari ramen. Restauran ramen biasa lebih ramai dikunjungi ketika musim dingin karena dapat menghangatkan tubuh. Kalau di Indonesia, musim hujanlah yang lebih ramai. Dari keempat jenis ramen di atas, yang mana favoritmu?

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.