Buka Instagram langsung disapa dengan post teman yang baru aja menikah, scroll Twitter ketemu curhatan teman keterima kerja, di rumah ditanya kapan lulus. Duh, sekarang rasanya dimana-mana ada aja yang bisa bikin insecure!
Iya, pasti kamu sudah sering dengar soal insecure. Biasanya, kalau lagi bahas quarter life crisis, ada kalanya kita merasa hidup nggak tahu mau dibawa kemana dan terus menerus bandingin diri dengan orang lain.
Sebelum kamu claim bahwa kamu sering merasa insecure, sebenarnya apa sih insecure itu? Dan kenapa kita bisa mengalaminya ya?
Apa itu Insecure?
Have you ever feel you’re not good enough? Rasanya apa yang sudah kamu lakukan nggak pernah cukup. Rasanya seakan-akan kamu kurang kompeten dalam menghadapi hidup. Lalu ketika kamu lihat sekeliling kamu, kamu melihat orang lain seolah-olah sudah lari jauh di depan mu padahal kamu masih gitu-gitu aja.
You can say that is the feeling of being insecure. Rasa cemas dan takut berlebihan, serta sering curiga terhadap lingkungan di sekitar.
Ketika kita dihadapi oleh ketidakpastian atau perubahan yang baru, pasti akan ada rasa nggak aman dalam diri kita. Rasa insecure mengacu pada rendahnya rasa aman, kepercayaan diri, kebebasan, ketakutan, dan anxiety akan suatu hal yang nggak pasti di hidup seseorang, baik terhadap masa sekarang atau masa depan.
Apakah Insecure itu normal?
Jawabannya: yes it is, and you are not alone. Tapi, bukan berarti terus menerus merasa insecure adalah hal yang baik ya. Kalau keseringan, perasaan bahwa kamu gagal dan akan selalu gagal bisa menyerang. Just because you’re failed at something, doesn’t mean you failed at life.
Di tengah dunia yang nggak pasti, memiliki rasa secure akan hidup jadi privilege. Rasa secure tentang kehidupan, kesehatan, komunitas tempat kamu tinggal, keamanan, sampai isu lingkungan seperti global warming, bisa jadi bahan pikiran sehari-hari.
Rasa insecure juga bisa disebabkan oleh trauma masa kecil. Bisa karena pola asuh yang salah, sering dibandingkan oleh anak-anak lain, hingga physical abuse. Ekspektasi orang tua akan anak yang nggak terpenuhi juga bisa lho menimbulkan insecurity.
So, if you ever feel insecure, hope you know you’re not alone. Tapi, kamu juga harus bisa mengontrol insecurity kamu ya!
Kalau Kelamaan Insecure, Apa ya Dampaknya?
Dampak negatif dari insecure diantaranya susah memiliki hubungan yang langgeng, merasa paranoid terus menerus, terlalu dikontrol oleh emosi, hingga memiliki masalah dalam bertemu dengan orang lain.
Akibatnya, kalau kamu terus menerus terjebak dalam rasa insecure, kamu bisa kehilangan kesempatan baru karena kamu takut keluar dari zona nyaman. Kamu juga bisa merasa takut gagal ketika harus menghadapi hal yang nggak biasa kamu hadapi.
Insecure yang terlalu lama juga dapat berdampak pada pola makan dan depresi lho. Yes, dampaknya memang besar banget.
Insecure Bisa Diatasi Nggak?
Good news! Bisa kok!
Rasa insecure bisa hadir ketika kita mendapatkan rejection atau penolakan, bisa karena ditolak pas melamar kerja, putus hubungan, atau bahkan masalah keluarga. When you experience this, you have to put in mind that rejection happened in life, and you will be fine.
Ketika kamu sudah menyadari bahwa rejection itu adalah hal yang bisa kamu dapatkan kapan saja dalam hidup, give time for yourself to heal. Remember, ketika satu pintu tertutup, banyak pintu lainnya yang akan terbuka. Ketika kamu nggak mendapatkan sesuatu, akan ada kesempatan lainnya untuk kamu.
Get out, experience life again. Mungkin di awalnya akan terasa berat, but you have to know life won’t stop, dan kamu harus bisa terus bergerak meskipun dengan merangkak. Coba bicara dengan orang-orang terdekat dan share kepada mereka tentang apa yang kamu rasakan. Being vulnerable is definitely ok!
After you feel rejected, mungkin kamu akan ngerasa kehilangan kepercayaan diri dan ngerasa gagal. When you feel like this, take a deep breath and have a talk to yourself. Coba tanya ke diri kamu, “kenapa ya aku merasa seperti ini?”, “apa yang bisa aku lakukan untuk mengatasinya?”. Try to acknowledge what you feel first!
Setelah kamu find out apa yang kamu rasakan, you have to know you have to focus back on your goal, bisa goal dalam pekerjaan, hobi, atau as simple as being happy. Fokus ke keahlian yang sudah kamu bangun atau pelajari skill baru sebagai investasi kamu. Yes, it is time for you to take a risk.
After all of that, satu hal yang nggak kalah penting: self reward! Yup, menjalani semuanya nggak gampang, but you’re fighting for yourself and it is something to be proud of! Jadi, keep going! You gonna make it!
Meski merasa insecure nggak bisa dihindari, you have to keep being open minded, stay open for another possibility of success ya! Jangan biarkan insecurity menguasai diri kamu. Remember, you are more than what you think you are.
Baca Juga: