Bersama YCAB, Cakap Galakkan Pendidikan Bahasa Inggris di Bali

cakap ycab

Di tahun 2019, Cakap berkolaborasi dengan Bawah Anambas Foundation (BAF) untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya literasi bahasa Inggris bagi para pelajar di Kepulauan Anambas. Melalui program One for One, siswa-siswi di Anambas mendapatkan akses belajar bahasa Inggris yang berkualitas dengan memanfaatkan teknologi.

Program ini merupakan bagian dari #CakapuntukBangsa, dimana para Sobat Cakap pun bisa berpartisipasi. Tiap pembelian paket belajar di Cakap dikonversikan menjadi sesi belajar bahasa Inggris gratis untuk anak-anak di area yang membutuhkan akses belajar bahasa Inggris.

Tahun ini, Cakap bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation untuk kembali menggalakkan pendidikan bahasa Inggris di Rumah Belajar Bangli, Bali.

Apa itu YCAB?

Yayasan Cinta anak Bangsa merupakan suatu perusahaan sosial berkelanjutan (social enterprise) yang sudah berdiri sejak tahun 1999. Didirikan oleh Veronica Colondam, organisasi ini memiliki visi untuk memberdayakan dan memandirikan generasi muda melalui akses edukasi dan ekonomi.

Sejak 2003, YCAB merambah ke dunia pendidikan di luar sekolah dengan mendirikan Rumah Belajar. Rumah Belajar YCAB difokuskan untuk menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah dan generasi muda dengan latar belakang keluarga prasejahtera, dengan fokus pada mereka yang berada di usia 10-24 tahun.

Di sini, YCAB memberikan berbagai program belajar dan sertifikasi yang mempersiapkan para muridnya untuk terjun ke dunia profesional. Per Juni 2019, YCAB telah mendirikan 42 Rumah Belajar yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia, salah satunya di Bangli, Bali. Dari Rumah Belajar ini, tercipta dampak-dampak positif bagi para generasi muda.

Sebanyak 18% lulusan Rumah Belajar YCAB memulai usaha bisnis, sedangkan sebanyak 86% lulusannya berhasil mendapat pekerjaan. Total murid Rumah Belajar YCAB di tahun 2019 ada 53.809 siswa.

Mengapa #CakapuntukBangsa?

Kita semua tahu bahwa kemampuan literasi di Indonesia masih tergolong rendah. Di sisi lain, ada begitu banyak informasi yang bisa diakses melalui teknologi internet. Namun, kebanyakan informasi ini tersedia dalam bahasa Inggris. Sedangkan index kemampuan bahasa Inggris Indonesia sendiri masih rendah.

Dari negara-negara di ASEAN, Indonesia berada di peringkat 5 dengan index skor 51,58, jauh di bawah Singapura, Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Di peringkat dunia, Indonesia berada di peringkat ke-51. Ini menunjukkan dibutuhkannya perbaikan dalam berbagai faktor untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris di Indonesia.

Terdapat 3 tantangan utama dalam upaya memperbaiki tingkat kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia. Yang pertama adalah akses. Banyak daerah-daerah yang masih belum memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan, khususnya mereka yang berada di daerah 3T.

Yang kedua adalah kualitas. Pendidikan yang didapat tentunya harus pendidikan yang berkualitas. Namun, sulitnya akses kembali menjadi hambatan sehingga muncullah ketimpangan kualitas pendidikan antara satu daerah dan yang lainnya.

Faktor ketiga adalah infrastruktur. Infrastruktur yang masih beleum berkembang akan sangat menghambat terbukanya akses pendidikan. Apalagi saat ini, pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di ruang kelas tapi di mana saja. Maka itu, infrastruktur teknologi dan internet diperlukan untuk mendukung kebutuhan akan akses pendidikan.

Dengan tantangan-tantangan ini, Cakap tergerak untuk turut berpartisipasi dalam memberikan solusi dan meningkatkan tingkat keterampilan berbahasa Inggris masyarakat dan menginisiasi program One for One.

Kali ini Cakap mengajak Sobat Cakap untuk turut andil dalam membuka akses pembelajaran bahasa Inggris yang berkualitas di Rumah Belajar Bangli, Bali melalui Cakap untuk Bangsa. Seperti yang kita tahu, Bali merupakan daerah pariwisata. Maka itu, dibutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.

Berkolaborasi dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa, anak-anak di Rumah Belajar Bangli akan mendapatkan akses terhadap Digital English Club, dimana pembelajaran dilakukan secara dua arah melalui video call dengan pengajar profesional.

Mari turut serta menjadi penggerak perubahan dan mengambil peran dalam membawa kualitas pendidikan yang semakin baik di Indonesia. Bagaimana dengan kamu – siap jadi motor penggerak perubahan?

Baca Juga :

Lely
Saya adalah pencinta sastra dan gemar menyelami tulisan-tulisan lama. Saya percaya bahwa “Menulis, menciptakan ide/gagasan, dan berbagi pengetahuan adalah cara untuk tetap ada dalam pusaran sejarah”.