Pernah gak kamu menunda suatu hal dan akhirnya engga kunjung kamu lakukan? Seperti misal, kamu udah janji mau olahraga tapi kamu tunda hingga esok hari. Namun di esok harinya pun tidak kamu lakukan, begitu terus dan akhirnya tidak dilakukan sama sekali.
Tenang, kamu engga usah ngerasa insecure karena ada banyak yang mengalami kejadan serupa. Nah, kebiasaan menunda sesuatu itu disebabkan oleh rasa malas. Tapi, kamu bisa lho melawannya dengan filosofi kaizen. Apa itu? Simak yuk!
Apa itu Kaizen?
Kaizen adalah sebuah strategi bisnis yang menjalankan kegiatan secara konsisten sehingga bisa meningkatkan produktivitas di seluruh aspek. Berasal dari bahasa Jepang, kaizen terdiri dari dua kata yaitu kai dan zen. Kai artinya perubahan dan zen artinya baik.
Berbeda dengan ikigai, tujuan dari kaizen adalah membuat perubahan dengan melakukan langkah kecil dalam periode waktu tertentu. Bukan artinya perubahan dilakukan secara lambat, tapi maksudnya seperti pepatah ‘sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit’.
Awalnya kaizen adalah filosofi bisnis yang digunakan oleh perusahaan Toyota pada tahun 1980an. Kemudian filosofi ini diterapkan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia. Meskipun awalnya digunakan sebagai konsep bisnis, kaizen juga dapat diterapkan dalam kehiduapan.
Cara Menerapkan Kaizen dalam Hidup
Ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk menerapkan filosofi kaizen dalam hidup. Namun pada dasarnya, filosofi mengajarkanmu untuk konsisten dan tetap mengembangkannya. Berikut penjabaran cara menerapkannya:
Tentukan Hal yang Perlu Diubah
source: giphy.com
Biasanya hal yang perlu diubah adalah kebiasaan buruk, tapi sebenarnya kamu bisa tentuin sebebas mungkin. Kali ini kasusnya adalah rasa malas sehingga kamu ingin berubah jadi orang yang rajin dan engga suka menunda.
Take ‘Baby Steps’
source: giphy.com
Sebuah riset yang dipublikasikan oleh Learning & Memory mengungkapkan bahwa melakukan repetisi berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam mengingat hal spesifik. Riset ini sejalan dengan prinsip kaizen yaitu melakukan repetisi dalam mencapai tujuan.
Jadi, kalau permasalahanmu adalah rasa malas belajar maka kamu bisa mulai dengan belajar selama 15 menit per hari. Waktu belajar engga perlu lama karena prinsipnya dilakukan secara konsisten hingga kamu terbiasa untuk melakukannya.
Dua hal di atas adalah cara utama dalam menerapkan filosofi kaizen dalam hidup. Tentunya setelah melakukan aksi, kamu harus mengevaluasinya. Dari situ kamu bisa menilai apakah kamu udah berhasil atau belum mengubah kebiasaan burukmu itu.
Filosofi kaizen adalah satu dari sekian banyak cara untuk meningkatkan pengembangan diri. Kamu bisa cari tau skill lain dengan baca buku pengembangan diri atau ikut kelas pengembangan diri di Cakap. Yakin skill kamu udah cukup?