Beberapa tahun terakhir pemerintah mulai merealisasikan program Kartu Prakerja secara nasional. Kartu ini ditujukan sebagai bentuk bantuan bagi para pencari kerja untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kompetensi mereka melalui pelatihan vokasi sehingga nantinya mampu bersaing di dunia kerja.
Anggaran yang disiapkan pemerintah buat program ini gak main-main lho, Sobat Cakap, yakni sebesar Rp 20 triliun. Targetnya, 5,6 juta orang bisa mendapatkan manfaat dari Kartu Prakerja ini. Anggaran dan jumlah penerima ini naik dari rencana sebelumnya, yang tadinya sebesar Rp 10 triliun untuk 2 juta peserta.
Apa Manfaat yang Bisa Didapat?
Nantinya, peserta yang telah diseleksi akan menerima manfaat berupa bantuan pembiayaan untuk mengikuti pelatihan, baik pelatihan skilling (kemampuan), upskilling (meningkatkan kemampuan), dan reskilling (mengganti kemampuan). Peserta akan menerima bantuan biaya sebesar Rp 1 juta untuk pelatihan ini (sumber: katadata.co.id)
Metode pelatihan yang bisa diikuti pun ada yang offline maupun yang online. Bantuan ini akan diberikan secara non-tunai dan bisa digunakan untuk beberapa pelatihan. Jadi gak terbatas pada satu pelatihan aja.
Di luar itu, usai melakukan pelatihan peserta juga akan menerima insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan yang akan ditransfer ke rekening peserta secara bertahap. Insentif ini bisa kamu gunakan untuk banyak hal, misalnya untuk meng-cover biaya yang kamu keluarkan untuk pelatihan seperti biaya makan, pulsa, kuota, atau transportasi.
Gak cuma itu, peserta juga akan menerima dana insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150 ribu. Survei ini dilakukan sebagai bentuk feedback dari efektivitas program, kesesuaian pelatihan dan penempatan kerja, dan lain-lain. Wah, banyak ya manfaatnya.
Baca juga : 4 Manfaat Kartu Prakerja bagi Generasi Muda
Siapa Saja yang Boleh Mendaftar?
Siapa saja yang bisa ikut program ini? Tentunya para pencari kerja, mulai dari fresh graduate dan korban PHK. Namun menurut situs resminya, program ini juga bisa diikuti oleh buruh, karyawan, dan pegawai. Jadi tidak terbatas pada pencari kerja aja ya.
Syarat untuk mendaftar adalah WNI berusia 18-64 tahun ke atas dan tidak sedang bersekolah atau kuliah. Tapi, nanti dari semua yang mendaftar akan mengikuti tes kemampuan dasar dan melalui proses seleksi lagi. Soalnya, program ini memang diprioritaskan untuk pengangguran muda. Namun sekali lagi, bukan berarti karyawan atau pegawai sama sekali gak bisa ikut ya.
Pendaftarannya sebentar lagi akan dibuka nih, Sobat Cakap. Kamu bisa mendaftarkan diri kamu di situs resmi Kartu Prakerja (prakerja.go.id)
Pelatihan Apa Saja yang Bisa Diikuti?
Dalam program ini, pemerintah menggandeng sejumlah pelaku usaha swasta sebagai mitra resmi yang menyediakan program-program pelatihan untuk peserta Kartu Prakerja. Jadi, ada banyak pelatihan yang bisa kamu ikuti tergantung skill apa yang ingin kamu kembangkan. Nantinya, setelah selesai mengikuti pelatihan, kamu akan mendapatkan sertifikat dari lembaga yang mengadakan pelatihan tersebut.
Ingin mengetahui kelas yang tersedia? Cek pelatihan prakerja di Cakap yuk!
Salah satu skill yang bisa kamu kembangkan untuk meningkatkan daya saingmu di dunia kerja adalah kemampuan berbahasa Inggris. Saat ini, semakin banyak perusahaan yang mengharuskan karyawannya untuk bisa berbahasa Inggris. Selain itu, kalau kamu bisa bahasa Inggris, kamu jadi bisa bekerja di perusahaan multinasional atau bahkan internasional!
Salah satu pelatihan yang bisa kamu ikuti dengan Kartu Prakerja adalah pelatihan bahasa Inggris. Kamu bisa belajar dan berlatih kemampuan bahasa Inggrismu di Cakap.
Mau Kerja Pakai Bahasa Inggris tapi Bingung. Yuk Coba Belajar di Cakap. Atur Jadwal Sendiri. Belajar Dimana dan Kapan Saja
Lewat aplikasi Cakap, kamu bisa belajar dengan pengajar profesional dari berbagai negara secara privat maupun bersama Sobat Cakap lainnya sehingga kamu bisa melatih skill bahasa Inggris dan jadi #MakinCakapSiapKerja!
Baca Juga:
