Sering merasa stres saat bekerja? Harus menyeret diri setiap pagi untuk berangkat ke kantor? Merasa pikiran sangat terbebani dengan pekerjaan setiap harinya? Hati-hati, bisa jadi kamu bukan hanya sedang lelah atau stres saja, tetapi mengalami burnout.
Apa itu burnout? Burnout merupakan kondisi stres berat yang berkaitan dengan pekerjaan. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab burnout, misalnya kamu merasa tidak memiliki kontrol atas pekerjaanmu sendiri, tuntutan pekerjaan atau deadline yang tidak realistis, atau tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan (work-life balance).
Komunikasi yang tidak efektif, dinamika tempat kerja yang tidak jelas, kurangnya dukungan dari atasan, atau kurangnya kejelasan peran atas posisi yang dipegang juga bisa menjadi faktor lainnya. Bahkan, pekerjaan yang dirasa tidak menantang atau tidak berdampak bisa mengakibatkan seseorang mengalami burnout.
Hmm… kira-kira aku mengalami burnout gak ya? Atau hanya lagi gak mood aja? Apa sih ciri-ciri seseorang yang burnout? Berikut 10 tandanya.
Kelelahan kronis
source: giphy.com
Kamu mungkin merasa kurang berenergi dan selalu merasa lelah. Kalau sudah berkelanjutan, kamu bahkan bisa merasa lelah secara fisik maupun emosional seolah energimu telah terkuras. Kamu juga mungkin merasa was-was dalam menjalani hari-harimu ke depan.
Susah tidur
source: giphy.com
Susah tidur juga merupakan ciri-ciri burnout. Kamu mungkin tidak bisa tidur selama beberapa hari dalam seminggu. Atau yang lebih parahnya, kamu terus-terusan tidak bisa tidur atau insomnia walaupun sudah merasa lelah. Beda cerita kalau kamu tidak tidur karena nonton series atau drama ya!
Mudah lupa dan sulit berkonsentrasi
source: giphy.com
Nah, yang satu ini penting untuk kamu perhatikan. Kalau kamu merasa sulit fokus, tidak bisa berpikir kreatif, dan gampang lupa, bisa jadi kamu sedang mengalami burnout. Jika didiamkan, lama-lama kamu jadi tidak bisa menyelesaikan pekerjaanmu dan yang ada malah semakin menumpuk. Jika kamu merasa sulit fokus, kamu bisa melakukan teknik Pomodoro untuk membantumu.
Mudah sakit
source: giphy.com
Karena kamu terus-terusan merasa lelah, sistem kekebalan tubuhmu akhirnya melemah sehingga kamu lebih rentan terhadap flu, infeksi, sakit pencernaan, dan penyakit lainnya. Kamu juga mungkin mengalami rasa sakit di dada, sakit kepala, jantung yang berdebar, pusing, ataupun sakit kepala.
Hilang nafsu makan
source: giphy.com
Kamu seringkali skip makan siang atau malam. Jika berkelanjutan, kamu bisa kehilangan nafsu makan dan berat badanmu turun secara signifikan. Ini bahaya lho, Sobat Cakap! Walaupun sibuk, sebisa mungkin jangan sampai melewatkan jam makan ya.
Sering merasa khawatir
source: giphy.com
Kamu sering merasa khawatir, gelisah, atau tegang. Lama-kelamaan, rasa khawatir ini bisa mengganggu kemampuanmu untuk berpikir dan bekerja secara produktif dan malah dapat menyebabkan masalah di kehidupan pribadimu.
Mudah marah
source: giphy.com
Awalnya mungkin kamu hanya mudah kesal atau marah pada satu atau dua orang, misalnya rekan kerja atau atasanmu. Kamu pikir kamu marah karena sikap atau cara kerja mereka. Namun lama kelamaan rasa kesal tersebut bisa meledak menjadi kemarahan dan argumen yang serius, tidak hanya di tempat kerja saja tetapi bisa terbawa sampai ke rumah.
Pesimis
source: giphy.com
Kamu mulai melihat segala sesuatu secara negatif. Kamu jadi ragu dengan kemampuan dirimu. Bahkan jika terus berlanjut, perasaan negatif ini tidak hanya mempengaruhi cara pandangmu terhadap diri sendiri saja tetapi juga terhadap orang lain.
Masalah ini bisa meluas jadi masalah kepercayaan baik dengan rekan kerja atau bahkan anggota keluarga. Kamu jadi merasa bahwa kamu tidak bisa mengandalkan siapapun.
Hilang motivasi
source: giphy.com
Semua orang pasti pernah sih merasa malas atau tidak atau motivasi untuk bekerja. Apalagi di hari Senin, ya gak? Namun jika berkelanjutan, rasa hilang motivasi ini bisa berkembang ke kehidupan pribadimu.
Misalnya, kamu jadi ikutan malas berkumpul dan bersosialisasi dengan keluarga atau teman. Di tempat kerja pun hal ini bisa membuat performamu memburuk. Tidak adanya motivasi bisa membuatmu menghindari pekerjaan atau proyek yang diberikan atasan, atau bahkan mencari cara untuk kabur dari pekerjaan.
Merasa apatis
source: giphy.com
Yang cukup parah, orang yang mengalami burnout bisa merasa bahwa tidak ada yang berjalan dengan benar atau tidak ada yang penting. Muncul pikiran-pikiran seperti “apa gunanya?”
Kamu merasa tidak penting, kurang berguna, tidak bisa melakukan pekerjaan seefektif sebelumnya. Hati-hati, selain bisa berdampak buruk bagi karier dan hubungan personalmu, ini bisa menjadi tanda depresi juga lho.
Tidak produktif
source: giphy.com
Walaupun terus-terusan bekerja sampai lembur, kamu tidak bisa bekerja dengan produktif. Akhirnya pekerjaanmu tidak selesai-selesai dan terus menumpuk. Hal ini bisa membuat orang yang mengalami burnout merasa bahwa seberapa keras pun usaha mereka, mereka tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya.
Kalau kerjaan kamu menumpuk, hindari untuk melakukan multitasking ya. Walaupun kelihatannya membantumu lebih cepat menyelesaikan pekerjaan, ternyata multitasking malah buruk buat produktivitasmu!
Jika kamu merasa tidak mengalami hal-hal di atas, bagus! Namun jika kamu mengalaminya, gejala-gejala tersebut seharusnya menjadi alarm buat kamu. Coba luangkan waktu untuk menilai jumlah stresmu dengan jujur dan mencair solusi untuk menguranginya.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, misalnya membuat daftar hal-hal yang membuatmu stres kemudian tuliskan cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi stres saat menghadpai kondisi tersebut.
Jika kamu merasa beban pekerjaanmu terlalu banyak, coba bicarakan dengan atasanmu dan jangan selalu meng-iya-kan setiap beban pekerjaan. Kalau memungkinkan, delegasikan beberapa beban kerjamu ke rekan kerja atau bawahanmu jika ada. Meminta bantuan itu tidak salah kok!
Yang tak kalah penting, jangan lupa untuk mengambil jeda untuk beristirahat. Tubuh dan pikiranmu tidak bisa dipaksa untuk terus-terusan bekerja. Hindari membawa pekerjaan pulang.
Alih-alih melakukannya, coba melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan setelah pulang seperti berkumpul bersama teman atau melakukan hobi, passion, atau mengembangkan skill yang sudah lama kamu ingin lakukan.
Kalau kamu ingin mengembangkan kemampuan bahasa asingmu, kamu bisa bergabung ke Cakap Club. Di sana, kamu bisa belajar bahasa Inggris ataupun Jepang bersama dengan teman-teman lainnya yang juga ingin mengembangkan skill mereka.
Yang terpenting, jangan lupa untuk sayangi dirimu sendiri dan mulai bangun kembali motivasi. Semangat!
Baca Juga: